Soloensis

Menulis dan Memotret Bersama Solopos, Provisiat dan Berjayalah!

Menulis dan Memotret Bersama Solopos, Provisiat dan Berjayalah!
Oleh ; Ari Tri Noeryanti, S.Sos
buharyort3@gmail.com

Memasuki ekonomi ASEAN yang terpengaruh suhu ekonomi global, cukup sulit bagi negara – negara berkembang bersaing ditengah pasar bebas karena harus mampu mengikuti aturan dan fluktuasi ekonomi dunia. Tak ada pilihan lain selain membangun ekonomi mandiri yang mendorong sirkulasi uang yang beredar aman berada di dalam negeri. Bagaimana caranya? Hanya melalui konsumsi produk dalam negeri, mendukung keberadaan usaha kecil dan menengah, mendukung perusahaan barang dan jasa dalam negeri. Benar, upaya-upaya pemerintah banyak yang diarahkan pada pemberdayaan para usahawan lokal untuk tumbuh dan berkembang untuk menguasai pasar. Melalui mengkonsumsi produk dalam negeri kita berpartisipasi mendukung perusahaan lokal bersaing dan menguasai perdagangan. Partisipasi rakyat Indonesia adalah kunci dukungan moril dan materiil terhadap produk dalam negeri seperti Solopos.
Penulis seorang guru sosiologi di SMAN 1 Ngemplak Boyolali yang memiliki pengalaman dengan Solopos. Pengalaman unik pertama adalah ketika karya tulis pertama yang di muat Solopos dalam rubrik Gagasan berjudul ‘Diseminasi Pendidikan Anti Korupsi’, yang dimuat 25 September 2013. Selain secara individu beberapa pengalaman unik lain bersama para siswa dan SMAN 1 Ngemplak merupakaan perjumpan yang mengesankan.
Berjumpaan dengan Solopos adalah hal yang tidak dapat dihindari baik di kantor, perpustakaan, di pasar, dalam bus di perjalanan maupun dirumah. Sebagai warga Solo Raya, kami membutuhkan informasi terkini mengenai situasi dan kondisi sosial, politik, budaya dan ekonomi wilayah Solo Raya dan Indonesia pada umumnya. Kemudahan memperoleh Solopos disamping karena murah harganya juga karena program – program di masyarakat yang nyata dirasakan oleh masyarakat Solo Raya. Contohnya Peduli Solopos yang pernah diselenggarakan di SMAN 1 Ngemplak Boyolali adalah bagi – bagi sembako untuk masyarakat yang tidak mampu di kecamatan Ngemplak Boyolali merupakan bentuk kepedulian Solopos terhadap kaum duafa.
Pengalaman dengan Solopos tidak hanya berbentuk materiil bagi SMAN 1 Ngemplak Boyolali tetapi juga spiritual melalui workshop menulis di Solopos sekarang kami memiliki ekstrakurikuler jusnalistik yang telah membuahkan majalah sekolah bertajuk NOW. Walaupun masih banyak kekurangan sisi jurnalismenya, diharapkan usaha ini menjadi barometer budaya menulis di lingkungan sekolah. Berkat dukungan pihak sekolah mendorong budaya literasi di sekolah. Karena kami sadar melalui tulisan dapat mengembangkan intelektual dan kreaktifitas para siswa, guru dan masyarakat. Workshop yang disediakan Solopos memotivasi kami memvisualisasi jurnalisme melalui aktifitas memotret ketika mengirim dua siswa yaitu Ni Made dan Horras mengikuti pelatihan fotografi yang kemudian melakukan diseminasi terhadap teman-teman wasis ( wartawan siswa ). Para wasis semakin ingin mengenal Solopos dan berguru jurnalisme langsung dari pakarnya. Semoga saja program Go to School menyapa kami sehingga optimisme menulis mendapat dukungan sepenuhnya dari Solopos.
Hal yang membuat lebih dekat adalah ketersediaan Solopos yang tertata rapi di perpustakaan SMAN 1 Ngemplak Boyolali, mempermudah siswa dan semua warga sekolah menikmati berita terkini baik tingkat lokal maupun nasional. Tutur berita yang santun, terkini, dan independen merupakan contoh bagi media masa Indonesia sebagai kekuatan monitoring dan kontrol sosial lokal.
Suatu kebanggan bagi kami untuk turut merayakan Hari Ulang Tahun Solopos yang ke 18. Dukungan kami terhadap Solopos merupakan motivasi dalam pemberdayaan ekonomi Indonesia mandiri, terhadap karya bangsa yang orisinil, terpercaya, faktual, terkini dan independen. Kami sungguh berharap Solopos mampu menjadi kekuatan pemersatu bangsa yang sangat beragam. Pemahaman multikulturalisme dan sensitifitas Solopos terhadap isu-isu keberagaman, isu keadilan dan tranparansi, bebas korupsi kolusi dan nepotisme, pendidikan yang berkualitas, perdamaian bebas dari kekerasan, keadilan gender, HIV/Aids dan perlindungan hak – hak reproduksi, keberpihakan terhadap kaum miskin dan marginal, kepekaan terhadap kaum disabilitas, kemandirian ekonomi dan keadilan hukum sebagai beberapa indikator yang mampu kami sebutkan sebagai isu krusial sebagai sinyal bahwa media juga merindukan cita-cita masyarakat madani seperti yang kita perjuangkan bersama dalam reformasi.
Hari kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri namun sekarang adalah anugerah. Anugerah dapat menjadi bagian sejarah perjalanan Solopos, walaupun kecil namun menumbuhkan keceriaan dalam hidup setiap membaca lembar demi lembar halaman Solopos. Kekuatan reformasi ada dalam setiap selipan berita membuat kami selalu bermimpi suatu hari masa depan Indonesia akan cerah dan berjaya karena seluruh komponen bangsa merindukan cita-cita masyarakat madani. Masyarakat yang santun, adil, damai, saling menghargai, berprestasi, transparan dan menjunjung tinggi perlakuan yang sama di hadapan hukum, demokratis serta humanis. Hal – hal yang menginspirasi dan bersemangat kami temukan dalam helaian berita Solopos, Selamat Solopos makin dewasa dan berjayalah bak gadis nan berparas elok lekuk-liuk berita dan visualisasi gambarmu kami tunggu setiap hari. Provisiat Solopos, rajailah dan berjayalah!

Apakah tulisan ini membantu ?

Ari Tri Noeryanti

Guru Sosiologi SMAN 1 Ngemplak Boyolali

View all posts

Add comment