Soloensis

Aktivitas Warga Mangkubumen Kulon Setelah Adanya Proyek Pembangunan FlyOver Manahan Solo

Aktivitas Warga Mangkubumen Kulon Setelah Adanya Proyek Pembangunan FlyOver Manahan Solo
Mangkubumen Kulon, Solo – FlyOver Manahan yang sedang dalam proses pembangunan ini diperkirakan akan segera selesai pada bulan November 2018 dan akan dapat digunakan di bulan Desember 2018 mendatang. FlyOver Manahan ini dibangun untuk mengurangi kemacetan dan mengurai kemacetan yang ada di daerah Solo khususnya di daerah Manahan dan sekitar Manahan. Memang kawasan kota barat dan arah ke Manahan itu selalu macet pada pagi hari yang tentunya jam-jam masuk sekolah dan kerja dan di sore hari jam-jam pulang sekolah dan kerja dan apalagi dikarenakan juga saat kereta api lewat otomatis kendaraan mobil dan motor akan menumpuk dan menyebabkan kemacetan yang panjang sampai ke jalan depan Paragon. Maka dari itulah Flyover ini dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan tersebut.
Adanya pembangunan FlyOver yang memakan waktu cukup lama juga menjadikan banyak perubahan aktivitas warga di Mangkubumen Kulon, Solo yang lokasi tempat tinggalnya berada di dekat pembangunan FlyOver Manahan. Beberapa warga mengungkapkan bahwa saat ingin ke manahan harus muter-muter dulu. Salah satunya adalah Bapak Catur yang rumahnya berada belakang Hotel Agas Solo menceritakan bahwa sebelum dibbangunnya FlyOver Manahan itu sudah ada uji coba beberapa kali pengalihan lalu lintas yang menuju ke Manahan dan dari Manahan oleh Kepolisian “Saat itu Saya ke Manahan sudah di alihkan lewat Pasar Nangka, lalu pas mau balik ke rumah Saya harus sampai muter lewat purwosari dan waktu itu macet banget banyak pengendara juga yang bingung karena pengalihan jalur itu.” Ungkap Pak Catur.
Selain Bapak Catur, ada juga Ibu Munjanah yang membagikan ceritanya tentang aktivitas mengantar jemput anaknya yang bersekolah di dekat Stadion Manahan setelah adanya proyek pembangunan FlyOver tersebut “Anak Saya sekolah di SDN Manahan yang di deket rel kereta itu, bbiasanya kalau Saya nganter anak saya tuh deket kalau lewat hotel agas tetapi berhubung sekarang baru ada pembangunan Flyover Saya harus muter dulu ya lewat Pasar Nangka dan kalau pagi disana macet banget jadi saya nganterin anak saya lebih awal lagi dari biasanya”, jelas Ibu Munjanah yang tinggal dekat Pemadam Kebakaran Solo. Dari kedua pengalaman warga tersebut dapat menggambarkan aktivitas warga di dekat Flyover menjadi terganggu dengan adanya pembangunan Flyover tersebut. Ada juga Pegawai yang bekerja di Kantor Pemkot Dinas Komunikasi dan Informasi Surakarta harus rela menempuh jarak lebih jauh dari biasanya agar sampai ketempatnya bekerja.
Perlu diketahui juga, bukan hanya aktivitas mengandara warga saja yang terganggu tetapi juga aktivitas ekonomi warga yang ada di sekitar pembangunan Flyover Manahan.pun juga ikut terkena dampaknya. Beberapa pedagang disana lebih memilih pindah kios karna sepi pengunjung. Bahkan Toko Distro ‘Rown DVSN’ pun langsung membuka cabangnya di dekat Togamas di jalan slamet riyadi karena yang di dekat rel kereta sepi pengunjung. Hotel Agas juga tampak sepi setelah adanya pembangunan flyover. Banyak toko yang memilih tutup dan beralih ketempat lain tetapi ada juga yang masih bertahan menetap di sekitar rel kereta api manahan.
Salah satunya adalah penjual Mebel Jepara yang berada di sepanjang rel kereta api dekat Hotel Agas yang masih bertahan berjualan di sana ialah Bapak Santo. Ia mengungkapkan setelah adanya pembangunan Flyover pesanannya jadi sepi karena tidak banyak pelanggan yang datang atau melewati kiosnya dan sekarang jarang orang lewat di daerah tersebut.grafik penjualan Mebelnya pun mengalami penurunan yang sangat drastis. Bapak Santo mengungkapkan bahwa ia hanya dapat pesanan dari pelanggan tetap atau setianya saja “Saya masih berjualan disini karena belum tahu mau pindah kemana dan pelanggan tetap saya sudah pada hafalnya saya jualan disini.” Ujarnya.
Kita dapat menarik kesimpulan dari berbagai cerita warga Mangkubumen Kulon dan warga sekitar Flyover yaitu mereka sekarang sudah terbiasa menempuh jarak jauh dahulu saat mereka akan pergi ke arah manahan yang semula bisa ditempuh hanya dengan waktu kurang dari 5 menit tetapi sekarang lebih dari 5 menit dan setiap harinya harus kena macet saat berada di daerah pasar nangka yang kita ketahui bahwa jalan disana bisa dibilang tidak terlalu lebar harus dipakai dua arah berlawanan. Tentunya juga aktivitas ekonomi warga sekitar rel kereta api manahan jadi menurun. Namun walaupun begitu warga tetap berharap pembangunan Flyover cepat selesai dan agar segera dapat dipakai oleh masyarakat umum dengan aman dan lancar. Supaya juga warga sekitar pemangunan Flyover tidak perlu lagi harus muter jauh-jauh hanya untuk pergi ke arah Manahan.

Penulis : Any Nur Haniah 161211001

    Apakah tulisan ini membantu ?

    any hanifah

    Mahasiswa IAIN SKA

    View all posts

    Add comment