Soloensis

SOLOPOS, DARI DULU SAMPAI SEKARANG

SOLOPOS, DARI DULU SAMPAI SEKARANG

Pengalaman saya bersama Solopos kali bukan hanya sekali ataupun dua kali. Namun saya mempunyai banyak pengalaman bersama Solopos karena hobi saya adalah membaca koran Solopos. Hal itu sudah saya lakukan sejak lama, kira-kira sejak masih kelas 6 SD. Mungkin awalnya saya kurang tertarik membaca sebuah koran karena menurut saya waktu itu, koran identik dengan hal-hal yang membosankan tetapi setelah setiap hari melihat Ayah saya membacanya, semenjak itu saya mulai penasaran apa yang sebenarnya menarik dari berita yang ada di koran. Oleh karena itu saya coba untuk melihat-lihat berita dalam koran dan mulai dari itu saya menyadari ternyata koran tidak seburuk dan membosankan seperti apa yang saya pikir awalnya. Dan koran pertama yang saya baca waktu itu adalah terbitan Solopos. Setelah itu saya mencoba membaca koran lain ternyata tampilannya kurang menarik dibandingkan Solopos mungkin karena waktu saya tergolong masih anak-anak hal pertama yang saya perhatikan adalah tampilan korannya. Mungkin maklum saja anak-anak pasti akan lebih dahulu melihat tampilannya sebelum membaca isinya. Kalau tampilannya sudah bagus pasti akan menambah minat untuk membacanya apalagi bagi kalangan anak-anak dan remaja.
Bermula dari itu saya mulai sering membaca Solopos karena selain tampilannya rapi bahasanya cukup mudah dipahami. Contohnya, saya pernah membaca koran lain yang sebenarnya sama beritanya dengan yang disajikan Solopos tetapi setelah membacanya saya merasa aneh dengan bahasanya dan membuat saya bingung. Mungkin menurut saya karena bahasa yang digunakan koran tersebut sulit untuk ditangkap maksudnya.
Hal lain yang menurut saya harus diperhatikan adalah kenetralan media masa dalam menyampaikan sebuah berita. Saya sering mendapati banyak sekali hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh media masa. Apalagi saat pemilu presiden 2014 kemarin, ada salah satu koran yang tidak perlu saya sebutkan namanya secara terang-terangan menyudutkan salah satu capres. Entah karena ada kepentingan apa di dalamnya, yang jelas hal ini tidak pantas untuk dilakukan. Tetapi saya agak lega karena Solopos tetap masih menjaga kredibilitasnya dan menyajikan berita yang berimbang di tengah kuatnya suhu dan arus politik saat itu. Karena yang sejauh saya lihat saat itu Solopos tetap memberikan berita-berita yang berimbang terhadap kedua capres. Walaupun kita semua mengetahui bahwa salah satu capres yang ada berasal dari Solo, hal itu yang membuat saya mengapresiasi kinerja Solopos.
Saya juga mengapresiasi Solopos terhadap adanya slot Gagasan yang di dalamya terbuka bagi siapa saja yang ingin mencurahkan aspirasinya lewat koran terutama Mimbar Mahasiswa yang diperuntukan oleh para mahasiswa yang ingin menyampaikan gagasannya terkait isu-isu yang ada. Hal tersebut semakin menambah nilai tambah tersendiri bagi Solopos karena hanya beberapa koran saja yang bersedia untuk menyediakan slot sejenis. Untuk itu semoga Solopos ke depannya tetap mempertahankan kinerjanya agar semakin baik dalam meyajikan berita bagi masyarakat.
#soloensis

Apakah tulisan ini membantu ?

Ratna Nisrina

Mahasiswa FKIP UNS Pendidikan Bahasa Indonesia
Semester 1

View all posts

Add comment