Soloensis

Masih Campur tangan Tuhan, di gunung Lawu

Pemberitaan meluasnya kebakaran gunung lawu menjadi keperihatinan Nasional. Sebuah petaka yang direfleksikan bagi anak – anak Tuhan. Lebih dari seminggu sejak hari Minggu (18/10) sampai tulisan ini dibuat (26/10) kebakaran masih terjadi. Bahkan mendekati pemukiman di Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, perbatasan Jateng-Jatim.

Pasalnya saat terjadi kebakaran dan menewaskan beberapa pendaki. Kelompok pecinta Alam Yopala (Yosef Pecinta Alam) SMA PL Santo Yosef Surakarta sedang mengadakan pendakian tahunan (lawu Massal). Rombongan sebanyak 80 siswa terdiri dari siswa Yosef sendiri, SMA PL Van Lith dan STM PL Muntilan serta STM PL Leonardo Klaten.

Seperti diutarakan Ketua Panitia, Paula Rona, Pendakian dimulai dari base Camp, Yu Yem di Cemoro Sewu Magetan, menuju jalur pendakian Cemoro Kandang pukul 20.30 WIB pada Sabtu (17/10). “ pendakian di bagi dalam delapan kelompok yang masing masing terdiri dari 10 peserta dengan didampingi guru, alumni dan pengurus Yopala,” ucap siswi kelas XI IA 1 ini.

Rombongan pendaki Yopala tidak merasakan ada firasat buruk. Dengan ceria dan semangat, pendaki senior maupun yunior punya obsesi sampai puncak. Diungkapkan Antonius Suroyuda, saat sampai pos 4, udara panas sudah terasa di pagi hari dengan hembusan angin dari arah timur. “ Namun demikian perjalanan tetap dilanjutkan sampai puncak Lawu di ketinggian 3265 dpl, dan saat kembali turunpun tidak merasakan akan adanya tragedi nasional” tandas guru olah raga ini.

Perasaan tidak enak sangat dirasakan pendamping Yopala, Dominicus Maria Wijanarko yang hanya sampai pos dua kemudian turun lebih awal. Karena sepagi itu terlihat ada 10 (sepuluhan) ambulan parkir di Cemoro Sewu. “Ternyata lawu terbakar dan ada korban jiwa di jalur Cemara Sewu”

Doa dan mohon perlindungan Tuhan di daraskan oleh sebagian anak Yopala terhadap rekan-rekannya yang masih berada di puncak. Ucapan Syukur dan terimakasih di panjatkan, karena sampai waktu yang ditentukan, kedua belas anak yopala yang sampai puncak bisa kembali dengan selamat. Campur tangan Tuhan sangat luar biasa. “ sebelum kembali ke Sekolah, semua peserta lawu massal mendoakan kepada mereka yang menjadi korban musibah kebakaran hutan lawu,” ucap Domi.
(han)

Apakah tulisan ini membantu ?

Add comment