Soloensis

Kenali Desa Trangsan

Trangsan adalah desa yang berada di Kecamatan, Gatak, Sukoharjo Jawa Tengah Indonesia. Desa Trangsan ini terkenal dengan sentra kerajinan rotan terbesar di Kabupaten Sukoharjo. Sehingga sekarang ini Desa Trangsan Kecamatan Gatak resmi dilaunching sebagai Desa Wisata Rotan. Kegiatan dilaksanakan dengan sebuah Gerebek Penjalin Tahun 2016. Tujuan dalam kegiatan ini untuk memamerkan segala bentuk kerajinan dari rotan, promosi memasarkan dan agar dikenal oleh masyarakat luas. Grebek Penjalin dilaksanakan satu tahun sekali pada tanggal 9 – 21 April “malah nanti ini akan diadakan lomba holahub memcahkan muri, kemungkinan sampai dunia, anak-anak akan memainkan hulahub gitu mbk, ujar bejo”.
Desa Trangsang memiliki sejarah yang panjang sejak tujuh dekade yang lalu. Awal mula ilmu yang didapat seorang warga, ditularkan kepada warga Trangsan lainnya, sehingga produk mereka pun begitu diminati pasar domestik. Walaupun kerajinan rotan pernah terjadi penurunan dalam persaingan dengan produk lain, dalam hal ini tidak membuat para perajin rotan patah semangat, malahan mereka bertahan dan lebih semangat sehingga terbentuknya pasar rotan, dan Desa Trangsan semakin dikenal masyarakat luas. Kebanyakan Warga Desa Trangsan ini sendiri menggantungkan hidupnya dari rotan, baik sebagai perajin maupun pekerja. Sehingga dengan dijadikannya tempat wisata keberadaan Desa Wisata Rotan ini bisa meningkatkan ekonomi warga setempat. Bisa disebut bahwa rotan ini adalah harta karun bagi warga Trangsan.
Berbagai bentuk kerajinan rotan pun bisa kalian temui disini, contohnya rotan bisa di jadikan kursi, meja, rak-rakan, ayunan, tudung saji, lampu, bingkai cermin, kipas dan masih banyak lainnya. Harganya sendiripun bervariatif, mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta. Bahan rotan sendiri sebenarnya di ambil dari luar jawa Kalimantan dan Sulawesi. “Sebenernya di pulau jawa sendiri juga ada, seperti di purworejo, cilacap, pekalongan, tetapi sekarang sudah menjadi hutan lindu, jadi tidak boleh ditebangi”. Kalau soal kualitas sendiri lebih bagus yang dari exsport karena bahannya lebih padat dan kuat. Untuk produk exsport yang sering diminati itu macam-macam, tetapi untuk produk yang dari local biasanya rak buku dan kursi-kursi local.
Agar produk yang dibuat tetap eksis, warga Desa Trangsan membuat produk dengan sekreatif mungkin dan lebih dekembangkan, agar tidak kalah saing dengan yang lain. Kita juga bisa langsung request produk dengan bahan yang kita inginkan.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Diyan Hidayah

    Mahasiswa IAIN Surakarta

    View all posts

    Add comment