Soloensis

Keragaman Bahasa yang Menyatukan Kita

unnamed

Keragaman Bahasa yang Menyatukan Kita

Menikah dengan seseorang yang sama-sama berasal dari daerah Jawa Tengah, namun butuh waktu lama untuk saling beradaptasi. Mengapa bisa seperti itu? Ya, kejadian tersebut benar-benar saya alami. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Surakarta (orang-orang lebih familiar menyebutnya dengan kota Solo) membuat saya hanya mengerti bahasa jawa “wong solo” yang terkenal dengan kesantunannya sebagai bahasa ibu yang biasa saya gunakan sehari-hari. Sebelumnya saya tidak mengerti ada bahasa jawa yang lain selain bahasa yang sering saya gunakan sehari-sehari tersebut. Sampai pada akhirnya, takdir membawa saya bertemu dengan seseorang yang sama-sama berasal dari Jawa Tengah namun berbeda daerah. Daerah tersebut adalah Bumiayu, kota kecil yang terletak di paling selatan kabupaten Brebes. Setelah menikah dan mengikuti beliau (suami) ke daerah tersebut, betapa terkejutnya saya. Bahasa yang mereka gunakan sungguh berbeda dengan bahasa yang selama ini saya gunakan. Sama-sama bahasa jawa, namun orang Bumiayu, Brebes menyebutnya dengan bahasa jawa ngapak. Bahasa yang sungguh unik. Banyak sekali perbedaan bahasa yang membuat saya dan suami sering bingung atau terjadi kesalahan dalam menerima informasi. Seperti, suatu hari saya mendapatkan undangan pernikahan teman saya. Saya bilang kepada suami saya, “Mas, mengko njagong  ya neng ngomahe Dewi (Mas, nanti datang ya ke acara pernikahan di rumah Dewi)”. Kata njagong yang saya maksud dalam kalimat tersebut adalah menghadiri acara pernikahan teman saya. Namun, penerimaan suami saya adalah duduk di rumah Dewi. Dalam bahasa jawa Solo, njagong memiliki arti menghadiri acara pernikahan dan dalam bahasa jawa ngapak, njagong memiliki arti duduk. Kejadian tersebut sungguh amat menggelitik. Contoh berbedaan bahasa tersebut hanyalah sekelumit dari banyaknya berbedaan bahasa jawa Solo dan bahasa jawa ngapak. Namun, perbedaan tersebut tidaklah menjadi penghalang untuk kami. Kami justru saling belajar satu sama lain. Kami saling mengenalkan antara bahasa jawa solo dan bahasa jawa ngapak. Hasilnya, kebergaman bahasa itu justru menambah kekayaan kami dalam mengenal bahasa jawa.

 

Penulis            : Laila Qudhori

Pekerjaan        : Guru SMPN 19 Surakarta

No Hp             : 085728411097

Email               : lailaq11@gmail.com

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment