Soloensis

SOLOPOS, Aku Jatuh Cinta pada Bacaan Pertama

Saya belum lama mengenal koran SOLOPOS. Ketika yang lain sudah lama mempunyai kesan pada koran tersebut, kesan yang saya rasakan masih baru-baru ini, beberapa hari sebelum tulisan ini saya buat. Karena memang saya bukan anak asli Solo. Saya masih ingat pertama kali saya membaca SOLOPOS adalah di waktu malam hari, ketika mata sudah berat untuk dibuka. Saya iseng membuka lembar-demi lembar koran yang sangat “nyentrik” di Solo itu. Di situlah titik mula saya jatuh cinta dengan SOLOPOS. Tampilan jendela depan koran seketika membuat mata saya terbuka lebar dan “kecanduan” untuk melanjutkan ke halaman selanjutnya.
Dan tibalah saya pada halaman yang membuat saya tidak ingin menutup SOLOPOS. Disitu mata saya berhenti pada sebuah foto artis cantik Indonesia yang saya sukai, Chelsea Islan. Posenya yang sedang berdiri di bibir jembatan dengan memakai kaos berwarna merah, menggendong tas ransel dan kunciran rambut di belakang, saya sudah bisa menebak apa maksud dari foto tersebut. Ya, resensi film kesukaan saya, Mimpi Sejuta Dollar, muncul di SOLOPOS. Tidak tanpa alasan saya menjadikan film tersebut menjadi sebuah daftar film yang layak saya tonton. Bermula dari buku Merry Riana yang saya pinjam di perpustakaan sewaktu saya SMA, rasa ingin tahu saya kepada motivator tersebut semakin besar. Dan benar saja, resolusinya hampir sama seperti saya yaitu sukses dalam hal waktu dan finansial di usia muda.
Itulah mengapa saya begitu apresiatif terhadap tulisan-tulisan yang dimuat di koran SOLOPOS. Berita-beritanya masih segar, namun tetap disuguhkan secara netral. Secara pribadi saya menilai SOLOPOS adalah salah satu koran yang masih menjunjung tinggi kualitas. Informasi yang sangat beragam dari mulai politik, olahraga, budaya, dan trend masa kini membuat koran SOLOPOS menjadi media yang diminati berbagai kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa seperti saya yang sebelumnya menganggap koran hanya berisi berita-berita yang membosankan.
Begitulah kesan saya pertama kali membaca SOLOPOS sehingga membuat saya “jatuh cinta” dengan tulisan-tulisannya. Pantas jika SOLOPOS menjadi koran kebanggaan masyarakat Kota Solo yang kebetulan saat ini sedang memperingati hari bersejarah karena telah menempuh perjalanan tepat 18 tahun. Usia yang masih relatif muda namun bukan alasan media massa ini untuk menyuguhkan berita-berita yang memikat hati pembaca. Harapan saya semoga koran SOLOPOS semakin sukses dan tetap menjaga kualitas serta kenetralan tulisan.
#soloensis

Apakah tulisan ini membantu ?

Add comment