Soloensis

Mimpiku Akan Terus Melaju

 Mimpi, kata sebagian orang adalah bunga tidur. Tapi, mimpi yang satu ini muncul ketika kita sedang terjaga. Di saat itulah kita bebas berekspresi untuk mewujudkan mimpi. Karena mimpi akan kita bangun ketika kita terjaga.
Teringat beberapa tahun silam.Bersama Solopos, aku ingin sekali mewujudkan mimpi. Ya, mimpi berada di gedung yang tidak jauh dari pusat Kota Solo itu. Waktu itu aku hanya bisa berandai-andai. Seandainya aku setiap hari membawa secarik kertas dan pulpen, terus menuliskan apapun yang kudapat setiap harinya. Berandai-andai mengejar seseorang dan mewawancarainya, serta berandai-andai membawa kamera, potret sana potret  sini layaknya fotografer. Mimpi dan (masih) bermimpi.
Suatu saat kubuka koran Solopos yang biasa dibawa ibu sepulang kerja. ‘MANAGEMEN TRAINEE WARTAWAN SOLOPOS’, mataku terbelalak membaca seklumit kolom mirip iklan di pojok bawah. “waaa kesempatan emas”, kataku dalam hati sambil tersenyum senyum.
Akhirnya dengan tekad yang sudah terlampau bulat, kutulis (seperti) surat lamaran di selembar kertas HVS dan kupenuhi persyaratan yang dibutuhkan, termasuk sedikit karya yang dulu pernah nongol di rubrik Khasanah Keluarga. Dengan semangat ’45 kukirimkan lamaranku.
Alhasil aku dipanggil untuk mengikuti tes demi tes, dan akhirnya managemen trainee (MT) pun siap kulakoni demi mimpi. Kutemukan banyak pengalaman selama mengikutinya. Ilmu yang utama. Di sini kudapatkan ilmu yang tidak ada di bangku sekolah ataupun kuliah (karena memang tidak mengambil jurusan jurnalistik). Selain ilmu, aku juga mendapatkan teman-teman yang luar biasa. Luar biasa untuk mengejar cita-cita. Luar biasa dalam bekerja dalam team work maupun individu. Ya.. aku melihatnya seperti calon calon jurnalis luar biasa.
Kami bertujuh mengikuti kegiatan MT sampai dua minggu ke depan. Di kelas maupun di lapangan siap kami tempuh. Panas, hujan,  mondar mandir di jalanan, bingung menentukan berita, atau bahkan bingung apa yang akan kita tulis hari ini. Benar-benar pengalaman luar biasa. Seakan-akan sudah menjadi jurnalis betulan. Kalau dikenang memang lucu, bangga, geli, takut, senang, puas dan campur – campur.  Dari yang takut-takut minta izin ke instansi sampai ‘diusir’ karena tidak mau diwawancarai pun pernah kulakukan. Demi mimpi dan cita-cita harus tetap semangat.
Dua minggu berjalan sudah. MT pun harus segera usai. Kami bertujuh memang tidak semua akan diterima di Solopos. Termasuk juga aku. Seperti permainan ada yang menang ada yang kalah. Tapi, ilmu yang kami dapat adalah lebih dari sekedar ilmu dan lebih dari sekedar menang. Karena, kami semua adalah pemenang.

Walaupun tidak bisa berada dijajaran jurnalis, Solopos sudah mengantarkanku mewujudkan mimpi untuk berkarya dalam tulisan. Terimakasih untuk Rubrik Khasanah dan Managemen Trainee-nya. sukses untuk kita semua. #soloensis

Apakah tulisan ini membantu ?

irma

Harus menjadi lebih baikkkkkkk

View all posts

3 comments