Soloensis

Toleransi Antar Umat Beragama

hand-drawn-diversity-concept-background_23-2148187741
Sumber: Freepik

Pada akhir-akhir ini ramai dibicarakan di tengah masyarakat tentang betapa pentingnya toleransi dalam beragama. Islam telah memberi pedoman yang begitu jelas, bahwa agama tidak boleh dipaksakan. Disebutkan pula di dalam al Qur’an bahwa, semua orang dipersilahkan memilih agama sebagaimana yang diyakini masing-masing. Permainan diinukum wa liya diin’ atau Untukmu agamamu dan untukku agamaku’.

Dalam beragama, jika seseorang memaksa tidak boleh, apalagi juga mengganggu, tentu tidak bisa dibenarkan. Disepersilahkan seseorang memilih agama dan kepercayaannya masing-masing. Manakala sikap dan pandangan itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemeluk agama, maka sebenarnya tidak akan terjadi masalah. Mereka beragama Islam beribadah di masjid, mereka beragama Kristen di gereja, dan sebagainya.

Agama juga mengajarkan agar umatnya menjadi yang terbaik, yaitu saling mengenal, memahami, menghargai, menyayangi, dan bahkan juga saling bertolong menolong dalam kebaikan. Umpama semua umat beragama, apapun agamanya, mampu menunjukkan perilaku terbaik sebagaimana perintah ajaran agamanya, maka sebenarnya tidak akan terjadi persoalan terkait agama orang lain dalam menjalani hidup sehari-hari.

Toleransi baru menjadi terasa tidak terpelihara oleh karena di antara mereka yang berbeda merasakan ada sesuatu yang mengganggu. Bisa jadi, gangguan itu sebenarnya bukan bersumber dari agamanya, tetapi berasal dari aspek lain, misalnya dari ekonomi, sosial, hukum, keamanan, dan semacamnya. Melihat orang atau sekelompok orang terlalu memonopoli kegiatan ekonomi sehingga merugikan atau mengganggu orang atau kelompok lain, maka muncul rasa kecewa dan atau sakit hati. Demikian pula jika terdapat sekelompok orang yang tidak mempedulikan dan bahkan berperilaku baik, maka orang lain dimasud merasa terganggu.

Hal demikian tersebut kemudian menjadikan pihak lain merasa dirugikan, direndahkan, atau dikalahkan. Padahal meskipun mereka menganut agama yang berbeda, namun jika mereka masih mampu menjaga hubungan dengan baik, berperilaku adil, jujur, menghormati pihak lain, maka tidak akan terjadi atau menimbulkan permasalahan dalam kehidupan bersama. Semua orang akan merasa senang ketika diperlakukan dengan cara yang baik, dari mana pun datangnya kebaikan itu. Orang yang berperilaku baik akan diterima oleh siapa pun.

Sebaliknya, ketika sudah berbeda suku, etnis, atau bahkan agama, namun kehadirannya juga dirasa mengganggu, maka akan melahirkan rasa tidak senang. Jangankan agama, etnis atau bangsa yang berbeda, sedangkan sesama bangsa, etnis, dan agama sekalipun juga akan bermusuhan ketika nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran diganggu. Oleh karena itu sebenarnya, bukan perbedaan agama yang dipersoalkan, melainkan perilaku yang merugikan dan mengganggu itulah yang selalu menjadikan orang atau sekelompok orang tidak bertoleransi.

Tidak jarang dan di mana-mana dapat disaksikan, di antara orang yang berbeda suku, bangsa dan agamanya tetapi masih sangat rukun. Di antara mereka yang berbeda, termasuk agama yang berbeda, saling menyapa, berbagi kasih sayang, dan juga tolong menolong. Hal demikian itu, karena di antara mereka saling mengenal, menghargai, dan menghormati dengan cara selalu menjaga nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, kejujuran, dan kebenaran, sebagaimana dikemukakan di muka. Wallahu a’lam

Jangan jadikan perbedaan penyebab terpecah belah, jangan sampai perjuangan pahlawan sia sia karna  kita tidak menghargai dan menghormati perbedaan,perjuang pahlawan lebih mudah karna melawan penjajah,perjuangan kalian lebih susah karna melawan bangsa sendiri

 

Nama              : Satrio Fawwaz Bagaskoro Putro

Sekolah           : SMPN 5Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment