Soloensis

Gagasan Toleransi sebagai Sikap Saling Menghargai

flat-illustration-people-looking-up_23-2148981317
Sumber: Freepik

Tema persoalan yang sering muncul yaitu perbedaan. Berbedanya suku, agama, budaya, pekerjaan, sifat, memungkinkan suatu kelompok masyarakat mengalami perselisihan. Solusi jitu dari masalah tersebut adalah “toleransi”. Definisi toleransi menurut Soerjono Sukanto yaitu “sikap yang mewujudkan pemahaman diri terhadap sikap pihak lain yang tidak disetujui”. Pandangan W.J.S Poerwadarminta,” toleransi disebut sebagai menghargai, membolehkan, membiarkan pendapat, pendirian, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri”. Rasa ingin melibatkan persepsi kita dalam setiap hal, tidak sepenuhnya benar. Terkadang, perlu untuk melibatkan perspektif orang lain juga. Hal yang penting dimengerti oleh setiap individu mengenai salah satu sikap toleransi yaitu menghargai.

Toleransi harus selalu hadir dalam setiap peristiwa, misal saat bekerja. Pekerjaan membutuhkan banyak sekali paradigma yang acapkali berbeda, untuk menjadi sebuah karya yang kompleks. Hal itulah yang membuat perbedaan menjadi tema yang positif. Meski sudah menjadi basic skill yang harus dieksekusikan dalam setiap hidup individu, namun masih ada banyak kasus mengenai diskriminasi di Indonesia. Sebagai contoh yaitu kasus di sebuah sekolah di Jakarta.

Pada November 2020, ada oknum yang melarang anak didiknya memilih ketua OSIS nonmuslim. Hal tersebut mencuat setelah beredarnya tangkapan layar dari oknum guru yang menyampaikan instruksi rasis dalam grup WhatsApp. Guru tersebut meminta para siswa tidak memilih pemimpin yang berbeda agama. Sangat disayangkan, di sekolah kasus intoleransi sudah banyak terjadi, misal merendahkan fisik, ras, agama, dan sebagainya.Tempat yang menjadi tumbuh kembang pola pikir seorang anak, seharusnya menjadi wadah yang baik untuk membentuk kepribadian. Keresahan yang semakin mengemuka adalah dengan kurangnya aksi tindak lanjut mengenai kasus intoleransi yang terjadi di sekolah. Banyak murid yang takut melaporkan tindakan diskriminasi yang ia terima. Akibatnya, kasus tersebut akan terjadi berkelanjutan.

Menurut persepsi saya, sekolah seharusnya menitik beratkan pada pendidikan moral, mental dan emosional. Sekolah juga sebaiknya mampu untuk memberi sanksi kepada pelaku, dan membangun rasa percaya diri anak. Dengan adanya kerjasama guru, murid, dan seluruh warga sekolah, kasus intoleransi akan memudar. Toleransi berkontribusi besar dengan adanya  kolaborasi dalam perbedaan yang menjadikan suatu hal semakin mudah dilakukan. Toleransi juga menjadikan suatu bangsa atau kelompok menjadi semakin kokoh, karena ada banyaknya gagasan dari tiap cara pandang. Oleh karena itu, haruslah toleransi menjadi fokus utama dalam kehidupan masyarakat.

 

Nama              : Adinda Kinasih Rajasa

Sekolah           : SMPN 5 Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment