Kuliah Lapangan ke Redaksi Solopos

Kuliah Lapangan ke Redaksi Solopos
Ini adalah cerita saya mengenai kunjungan saya dan beberapa teman dari mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke kantor redaksi Solopos.
Kunjungan kami ini sebenarnya telah direncanakan. Saat ini saya dan teman-teman tengah mengambil mata kuliah Manajemen Redaksi. Dalam mata kuliah ini kami mendapat banyak pengetahuan mengenai teori-teori keredaksian dalam suatu perusahaan pers. Untuk menunjang pengetahuan kami, bapak dosen pengampu mata kuliah ini mengagendakan diadakannya kunjungan ke salah satu perusahaan media. Karena sebagian besar dari kami sudah pernah mengunjungi media-media yang ada di Jogja, maka kami sepakat untuk melakukan kunjungan ke luar kota jogja. Kami memilih ke kantor Solopos yang tidak terlalu jauh dari kota Jogja.
Sesuai hari yang disepakati, senin (9/11) pagi pukul 07.00 WIB kami pun sudah berkumpul di halaman kampus. Setengah jam kemudian, rombongan kami yang berjumlah sekitar 20 personil meluncur ke kota Batik Solo dengan menggunakan minibus. Rombongan kami tiba di Solo pukul 09.00 WIB tepat waktu sesuai rencana.
Di depan kantor Solopos, saya mengamati bangunan kantor yang cukup elegan. Dibandingkan dengan kantor redaksi pers yang ada di jogja, kantor Solopos ini terlihat lebih megah dan lebih luas. Baru kali ini saya tahu kalau ternyata kantor redaksi Solopos ini berada di jalan yang selalu saya lalui saat pulang dari kota Jogja ke kampung halaman.
Beberapa saat kemudian, saya dan teman-teman masuk ke kantor Solopos dibimbing oleh seorang mbak-mbak yang masih muda. Di lantai satu terlihat sekali kesibukan karyawan-karyawan yang tengah bekerja di depan layar komputer. Mereka tetap fokus bekerja meski rasanya kedatangan kami ke kantor agak cukup mengganggu.
Kami pun lantas masuk ke sebuah ruangan di lantai dua. Di ruangan tersebut mbak-mbak yang membimbing kami tadi memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan secara panjang lebar mengenai seluk beluk media Solopos selama kurang lebih satu setengah jam. Dan di akhir penjelasannya ia pun tak lupa memberi kesempatan kepada kami untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang belum jelas.

Dari penjelasan yang disampaikan dalam durasi yang sepadan dengan dua SKS ini, saya memperoleh wawasan baru mengenai Solopos. Mulai dari sejarah, media-media yang ada di dalam induk perusahaan solopos baik Koran, radio, TV, serta online dan bagaimana kinerja karyawan perusahaan Koran lokal nomor satu di kota Batik ini.
Usai penjelasan yang bermanfaat ini, kami pun diajak berkeliling melihat-lihat isi kantor. Menurut mbaknya, ini dilakukan untuk membuktikan bahwa apa yang telah ia jelaskan tidak omong kosong.
Kami sangat senang bisa melihat bagaimana proses kerja di kantor Solopos ini. Kami mengabadikan kesempatan yang langka ini dengan foto-foto. Ditengah teman-teman sedang sibuk berfoto, saya menyempatkan diri untuk mengamati ruangan-ruangan di kantor Solopos. Saya tertarik sekali dengan foto-foto yang dipajang di dinding. Setelah saya tanyakan, ternyata foto-foto tersebut ialah foto yang menjadi headline di Koran Solopos.
Setelah kunjungan dirasa cukup, kami pamit untuk melanjutkan perjalanan dan memberikan sedikit souvenir sebagai kenang-kenangan kunjungan kami kepada pihak Solopos. Kami mengakhiri kuliah lapangan di kota Solo dengan mampir ke monumen pers nasional terlebih dahulu sebelum kembali ke kota Jogja.
Dari pengalaman kunjungan ini, saya semakin tahu bagaimana proses atau mekanisme dalam menyajikan sebuah karya jurnalistik. Sebelum tulisan itu terbit di Koran, sebelumnya harus melalui tahap-tahap tertentu mulai dari perencanaan, liputan, pembuatan berita, rapat redaksi hingga percetakan. Semua proses ini harus dilakukan dengan benar dan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik.
Semoga kunjungan yang berharga ini dapat menjadikan semangat dan motivasi kita semua dalam hal bagaimana peran kita ke depan nanti dalam dunia jurnalistik.
#Soloensis