Soloensis

Libatkan Mahasiswa dalam Menjaga Lingkungan

  

                   Konon katanya Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam, baik sumberdaya laut, sumberdaya hayati maupun sumberdaya dalam pertambangan, menarik bukan. Sangat kaya, tetapi kenapa rakyat tidak bisa hidup aman, tentram, dan damai? Cukup simple untuk mengatakannya tetapi sulit untuk dijalankan. Faktanya jumlah pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp 1.894,7 triliun sesuai dengan APBN 2018. Akan tetapi hutang Indonesia ke luar negeri adalah Rp 5.425 triliun, merupakan empat kali lipat dari pendapatan negara. Pendapatan dari negara adalah pajak dan pertambangan, salah satunya pertambangan akan tetapi dalam pertambangan berdampak buruk bagi lingkungan.

                   Menjaga lingkungan hidup merupakan tanggungjawab kita sebagai warga negara Indonesia. Hal ini membantu pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan dan melestarikan lingkungan alam. Alam merupakan tempat kita berpijak dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kepedulian kita terhadap alam merupakan wujud nyata bahwa kita masih memperhatikan lingkungan yang akan kita wariskan pada generasi selanjutnya.

                   Ironinya sebagian dari kita justru rakus dalam memanfaatkan kekayaan alam, dengan mengeksploitasi tanpa memikirkan dampak negatifnya, prioritas utama dalam pemilik modal perusahaaan dan investasi perusahaan hanya memprioritaskan keuntungan tanpa memperhatikan lingkungan disekitar yang tercemar.

                   Awal April 2019 menjelang pemilihan umum di Indonesia muncul sebuah film yang berjudul “Sexy Killers“. Film tersebut bercerita tentang listrik dan membahas dampak penambangan batu bara oleh perusahaan besar yang berhubungan dengan petinggi di Indonesia dan dampak masalah terhadap manusia serta lingkungan.

                   Dalam artikel yang berjudul “Pak Jonan, sudah nonton Sexy Killers?” diambil dari laman detik finance 17 April 2019 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan soal pertambangan dan dampaknya sudah membuat peraturan baru. Jika ada perusahaan yang tidak mau berkomitmen untuk menjamin reklamasi dan konservasi lingkungan maka tidak akan ditanggapi oleh kementrian ESDM. Hal tersebut pemerintah sudah berupaya melakukan pemerataan pembangunan agar tidak berdampak pada masyarakat namun nyatanya realita tidak sesuai dengan yang diupayakan. Masyarakat yang berada dekat lokasi tambang batu bara merasakan dampak polusi udara selama bertahun-tahun yang diakibatkan dari uap batu bara yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Bahkan sebagian rumah masyarakat mengalami keretakan serta sawah dan perkebunan sawit mengalami penurunan hasil panen.

                   Lantas siapakah yang pantas untuk disalahkan? Tentunya tidak bisa asal menuduh dan mencari kambing hitam akibat dari pertambangan batu bara, yang menjadi pangkal permasalahan adalah bagaimana cara kita mengatasi dampak lingkungan dari pertambangan batu bara baik dampak langsung maupun tidak langsung serta cara kita menjerat oknum-oknum “nakal” yang berada dibelakang permasalahan ini. Perlu adanya tindakan hukum yang tegas setrategi yang efektif dan efisien, agar tindakan-tindakan pengerusakan alam dan lingkungan hidup tidak terjadi lagi. Jika hal ini tetap melakukan pembiaran dan tidak ada upaya untuk menanggulanginya, maka akan terjadi bencana alam, seperti tanah longsor, banjir dan polusi udara. Akibatnya masyarakat sekitar yang merasakan dampaknya secara langsung, baik dampak polusi udara, polusi tanah, polusi air, dan polusi suara serta penurunan kesehatan dan penurunan pendapatan masyarakat bahkan bisa menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Justru para pelaku dan oknum pertambangan tidak merasakan dampaknya secara langsung.

                   Perlu adanya partisipasi dari semua lapisan masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Pemerintah selaku pembuat kebijakan harus semakin menegaskan peraturan untuk dipatuhi oleh oknum-oknum penambang batu bara. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa memiliki peran penting dalam mengupayakan penyelesaian masalah tersebut. Dengan melakukan reformasi dan inovasi agar semua kalangan memiliki kecintaan terhadap lingkungan alam sekitar.

                   Mahasiswa memilki peranan penting sebagai aktivis untuk membantu menyalurkan aspirasi rakyat serta kedepannya akan menjadi penerus pemimpin bangsa.  Oleh karenanya, dunia pendidikan sebagai generasi penerus bangsa dapat memberikan kontribusi dan memotivasi masyarakat agar prolingkungan hidup, mentransformasikan pikiran dan perilaku masyarakat agar tertanam nilai peduli terhadap lingkungan sekitar serta pemerataan pembangunan yang berkelanjutan. Semuanya memang tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan, hal ini bisa dimulai dari diri sendiri, mulai membuang sampah pada tempat sampah, mengupayakan go green, mengupayakan berjalan kaki untuk berpergian dengan jarak yang dekat dan menggunakan kendaraan umum untuk berpergian dengan jarak yang jauh. Untuk menanggulanginya mahasiswa juga bisa bekerjasama dengan badan-badan pemerhati lingkungan hidup seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) merupakan suatu bentuk upaya atau usaha dalam membanntu kepala daerah untuk penyelenggaraan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup daerah masing-masing secara otonomi. Dalam mengaskan peraturan yang terdapat pada undang-undang No 32 tahun 2009  demi merealisasikan keberlangsungan pengelolaan lingkungan hidup.

                   Memberikan reward dan penghargaan kepada mahasiswa yang telah ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup, dianggap cara yang ampuh untuk pelestarian lingkungan hidup. Peran mahasiswa dalam mensosialisaikan kepada masyarakat, masyarakat diharapkan sadar terhadap pentingnya menjaga, mengelola, melestarikan, dan melindungi lingkungan hidup. Sehingga bumi Indonesia bisa tetap terjaga dengan adanya keserasian dan keseimbangan hidup masyarakat serta lingkungan demi terciptannya kualitas dan kuantitas lingkungan sehingga menghasilkan pembangunan negara Indonesia yang lebih baik.                    

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Amanda Dinda Arum Nissa

    saya seorang mahasiswa pendidikan matematika universitas muhammadiyah surakarta

    View all posts

    Add comment