Soloensis

Toleransi Antar Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah Kratonan, Serengan,solo.

IMG-20230407-WA0019

Toleransi Antar Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah Kratonan, Serengan,solo.

 

Perayaan keagamaan dua umat agama yang berbeda ini terlihat begitu harmonis ketika dua tempat ibadah itu berada berdampingan seperti yang ada di Kota Solo. Keduanya yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah Kratonan, Serengan. 

Dua tempat ibadah beda agama ini berdiri berdampingan di Jalan Gatot Subroto, Serengan, Solo. Batas pagar tembok hanya pada bagian luar saja. Ketika memasuki areal gereja, tampak jelas kedua bangunan tersebut menempel, berbatas satu lapis batu-bata. Malah, rumah yang ditinggali Pendeta Nunung Istining Hyang menempel dengan bangunan inti masjid.

Meski perayaan jatuh pada hari yang sama, namun penyelenggaraannya tetap terjaga. Adanya saling memahami dan mendukung, ternyata toleransi antar umat beragama ini sudah terjaga sejak lama. 

Beberapa kali perayaan Natal juga bersamaan dengan Idul Fitri tapi tetap berlangsung dengan penuh toleransi. Sementara, pada pelaksanaan salat Id, atau acara besar seprti mulai dari penyiapan tempat hingga keperluan lainnya saling membantu serta tolong menolong.

Bukan hal baru jika hari Minggu pada bulan Ramadhan, jemaat gereja mendengar lantunan ayat-ayat Al-Quran saat mereka sedang melakukan misa kebaktian. Sama halnya dengan jamaah masjid, mereka juga harus cermat memilah aba-aba dalam shalat di antara dengungan lantunan pujian dari gereja.

misa kebaktian Minggu selalu bersamaan dengan pelaksanaan ibadah shalat Isya. Hal itu terjadi setiap pekan, bukan hanya pada bulan Ramadhan.

Ibadah rutin yang bersamaan tak perlu ada pemberitahuan. Berbeda kalau ada event khusus yang mendatangkan banyak jemaat baik dari gereja atau masjid.

Dalam setahun, ada kegiatan khusus atau peringatan hari besar keagamaan. Kedua pihak saling menandai kapan momentum digelar. Mereka juga saling memberitahukan dan berkoordinasi terkait kegiatan yang dilakukan pada hari-hari besar tersebut.

Biasanya koordinasi dilakukan lebih pada ketersediaan lahan parkir yang memang sangat terbatas. Jika gereja punya acara, para jemaat diperbolehkan memarkir kendaraan di area masjid. Begitu pula sebaliknya.

pernah suatu ketika pengurus masjid terlambat memberitahu mengenai pengajian Minggu malam, yang bersamaan dengan misa. Tapi tidak ada masalah. Kedua kegiatan tetap digelar pada waktu yang disepakati. Mereka saling membantu dalam mengurus parkir yang otomatis melebihi kapasitas.

Pengurus masjid memundurkan acara inti pengajian sampai peribadatan di gereja selesai,tetapi acara baru dimulai saat jemaat pulang.

Pihak gereja dan masjid sering kali bekerjasama dalam kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk kemanusiaan. Mereka juga saling membantu terkait parkir bila salah satu pihak mengadakan acara keagamaan yang besar.

Itulah sedikit cerita tenang kerukunan dan toleransi antar agama yang terjadi antara Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah Kratonan, Serengan,solo

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment