Soloensis

Yang Katanya Setara

youth-people-hugging-together-background_23-2148197595
Sumber: Freepik

     Katanya mau setara, tapi kok masih dibeda-bedain? Itu adalah kata-kata yang sering ku dengar dan kujumpai. Baik di media social maupun dilingkungan sekitarku. Dan aku, sebagai perempuan terkadang setuju sengan kata-kata tersebut. Karna, di jaman moderen seperti sekarang jujur saja perempuan masih diangap remeh. Walaupun sudah banyak yang negri ini lakukan untuk kaum perempuan, tak dapat dipungkiri kalau perempuan masih belum sepenuhnya bisa hidup dijaman ini dengn tenang. Sama hal nya dengan cerita ku ini.

     Dulu, aku ingin belajar untuk dan masuk ke perjuruan tinggi untuk bekal dimasa depan. Namum,banyak sekali orang yang berkata,ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya juga kedapur.

     Itu yang membuat ku ragu dan bimbang. Karna tak peduli sekecil apapun kata yang mereka katakana bisa menjadi keraguan terbesar yang ada dihidupku. Tapi walaupun begitu, kenapa hanya lagi-laki yang layak mendapat pendidikan tinggi? Apakah kami, kaum perempuan tidak bisa mendapat pendidikan yang selayak nya kaum laki-laki dapatkan? Hanya karna kami, kaum perempuan nantinya akan menikah dan menjadi ibu rumah tangga?

     Ini baru konflik permulaan. Karna masih banyak yang ku alami sebagai perempuan di jaman ini. Karna sedulunya saat disekitar umur 8 tahun, aku mempunyai tetangga. Beliau adalah pria paruh baya yang sudah ditinggal oleh sang istri. Beliau adalah seorang yang sangat baik. Sampai pada waktu dimana aku bermain di rumah beliau bersama cucu beliau.

     Pada awalnya, memang tak ada yang aneh, tapi saat waktu dimana cucu beliau sudah tertidur, dan aku yang hendak pulang ke rumah, beliau menarik lengan ku dan menuju ke dapur beliau, dan disanalah beliau melakukan hal tidak senonoh pada ku. Dan itupun tak terjadi satu kali saja, namum berkali kali.

     Tapi, aku hanya diam, karna dulu ku tidak tahu kalau itu termasuk tindakan pelecehan seksual. Karna dulu belum ada edukasi apapun. Namun sekarang, lambat lalu masa berlalu, aku akhirnya paham betul. Kalau apa yang beliau lakukan adalah tindakan yang lain tidak adalah pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur.

     Dan itu yang sekarang melekatkan trauma terbesar yang ada dihidupku. Hari-hari ku tak luput dari bayangan beliau yang melakukan hal tersebut. Aku mulai susah tidur, gampang gelisah, dan sampai melukai diri sendiri dengan cara menggaruk tangan ku sampai berdarah.

     Dan inilah yang menjadi alasan bahwa toleransi antar gender itu penting adanya. Karna kita kaum wanita juga ingin hidup aman dimasa moderen seperti sekarang. Karna ibarat, kita dan kaum laki-laki mempunyai start yang berbeda. Laki-laki yang sudah mulai melangkah terlebih dahulu, sedangkan kita, para perempuan mengikuti dari belakang. Karna wanita harus berjuang terlebih dahulu untuk mendapat start tersebut. Maka dari itulah, seharusnya kita menjaga satu sama lain. Dan bukan nya saling menyakiti, atau menjatuhkan satu sama lain.

     Baik perempuan maupun laki-laki harus bisa menjaga satu sama lain. Karna kita harusnya saling menjaga dan menghargai. Bukannya saling menjatuhkan. Tak sedikit pula saya mendengar cerita dari teman saya yang mendapat kan perlakuan seperti ini. Dan saya turut sedih untuk korban yang ada diluar sana juga. Karna, tak sedikit dan tak jarang pelecehan terjadi. Karna, pelecehan bisa terjadi dimanapun, dan kapanpun.

 

Nama              : Anis Setyaningrum

Sekolah           : SMPN 9 Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment