Soloensis

Racikan Indonesia Hidangkan Keberagaman

collection-male-female-avatars-portraits-round-icon-communication-people-web-feedback-chat-vector-illustration_1150-60790
Gambar: Freepik

     Keberagaman merupakan suatu kata yang tentunya tidak asing ditelinga kita. Namun, apa itu keberagaman yang sebenarnya? Keberagaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata ragam yang berarti banyak macam atau jenis. Keberagaman mencakup banyak aspek. Mulai dari perbedaan pendapat, keterampilan, pekerjaan, sampai keyakinan. Mari kita identifikasi terlebih dahulu sisi positif keberagaman. Banyak orang yang mungkin tidak menyadari apa sisi positif dari perbedaan. Pertama, tentu kita akan belajar saling menghargai satu sama lain agar bisa tetap dapat hidup di tengah perbedaan. Yang kedua ialah saling melengkapi. Keberagam pastinya akan melengkapi hidup diri kita masing masing.

     Cerita ini berkaitan dengan sebuah perumahan yang terletak di Sukoharjo, Jawa tengah, tepatnya berada di kecamatan Baki. Tinggal puluhan keluarga yang memutuskan untuk menempati rumah rumah di perumahan tersebut. Contoh keberagaman yang dapat kita ambil dari sana adalah perbedaan pekerjaan.

     Apakah disetiap tempat tinggal seluruh penduduknya memiliki pekerjaan yang sama? Tentu tidak. Tapi juga tak menutup kemungkinan bahwa pekerjaan pekerjaan itu saling berhubungan. Contohnya seperti nelayan dan penjual ikan di pasar. Berbeda namun saling berhubungan. Layaknya pekerjaan pekerjaan tersebut, di perumahan ini juga tidak setiap satu kepala keluarga memiliki pekerjaan yang sama dengan kepala keluarga yang lain. Tetapi dengan perbedaan yang ada justru membuat warga warganya saling bergotong royong untuk meraih tujuan bersama.

     Tidak hanya pekerjaan, namun keterampilan yang dimiliki orang orang tentunya juga beragam atau bermacam macam jenisnya. Ketrampilan dan pekerjaan pastinya memiliki hubungan. Seperti insan yang memiliki imajinasi yang tinggi biasanya adalah seorang penulis. Contoh lainnya yaitu saat kran air di rumah mu bocor, atau saat mesin cuci di rumah mu rusak. Tentu sebagai orang yang tidak berpengalaman dan tak memiliki keterampilan dibidang tersebut pastinya akan kesusahan untuk memperbaiki nya sendiri, dan saat itulah keberagaman pekerjaan serta  keterampilan sangat dibutuhkan.

     Tahukah kamu dengan kerjasama panci dan tutupnya? Setelah diperhatikan, panci dengan tutupnya memiliki bentuk, warna, bahkan terkadang cara pembuatan sampai bahan yang digunakan untuk membuat kedua barang tersebut pun berbeda. Tapi apakah perbedaan itu menimbulkan masalah? Tidak merupakan jawaban yang tepat dari pertanyaan barusan. Mengapa demikian? Karena perbedaan di dalam keberagaman itu yang membantu kita untuk mencapai tujuan akhir kita, yaitu menyajikan masakan yang lezat.

     Perbedaan dari kedua benda itu tidak menimbulkan masalah walau harus saling bergesekan. Pernyataan tersebut dapat diibaratkan sebagai kita, sebagai warga Negara Indonesia yang harus hidup saling berdampingan di masyarakat bersama perbedaan perbedaan yang tak pernah hilang di lingkungan kita. Perumpamaan dari panci dan tutupnya tentu membuat kita mendapatkan pengertian baru. Bahwa untuk ingin bergotong royong atau bekerja sama untuk meraih suatu tujuan yang baik tidak harus dengan ‘membeda bedakan’ perbedaan yang terjadi diantara kita.

     Rasis, perundungan, dan perbuatan perbuatan buruk lainnya tidak boleh dijadikan alasan sebagai hilangnya toleransi dan keberagaman. Perbedaan budaya, ras, agama, karakter, pekerjaan, tempat tinggal dan lain sebagainya merupakan suatu keragaman Bangsa Indonesia yang indah, bukan merupakan dinding yang menghalangi warga Indonesia untuk tidak mau bergotong royong dan bertoleransi. Pada intinya, kita tidak akan pernah bisa hidup berjauhan dan selalu hidup berdampingan dengan perbedaan. Jangan berusaha lari menghindari perbedaan, tetapi peluklah perbedaan tersebut dan jadikan itu semua sebagai keberagaman yang harus dihargai dan dilestarikan keberadaannya.

 

 

Nama              : Esgina Aisya Yahya

Sekolah           : SMPN 9 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment