Soloensis

Bangku SD

bullying-kids-school-scene_1308-121981
Gambar: Freepik

     Hai, perkenalkan saya adalah seorang siswa SMP yang sekarang bersekolah di daerah Solo, saya akan menceritakan sedikit pengalaman yang pernah saya alami. Selamat membaca!

     Beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2016 saat saya duduk di bangku SD yang juga berada di daerah solo saya mengalami pembullyan, pembullyan ini berlangsung ketika saya menjadi murid baru di SD tersebut atau tepatnya ketika saya kelas 1 SD. Pelaku pembullyan ini adalah teman sekelas saya, korban dari pembullyan ini juga adalah teman-teman sekelas saya yang dipandang oleh pelaku sebagai anak yang lemah dan tidak punya keberanian. Motif dari pelaku pembullyan saat itu mungkin untuk dipandang sebagai seorang yang berkuasa dan ditakuti oleh teman-teman.

     Pada saat ingin melaksanakan apel pagi waktu itu, beberapa teman sekelas saya yang perempuan mengalami pembullyan termasuk saya juga dibully pelaku waktu itu, hampir semua teman saya yang perempuan setiap hari di bully oleh si pelaku, bahkan pelaku sampai melakukan tindakan seperti menendang dan mengolok-olok dengan perkataan yang kasar.

     Saya dan teman-teman juga tidak hanya diam saja, tetapi saya dan teman-teman juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, 1-3 hari si pelaku tidak membully saya dan teman-teman saya yang perempuan waktu itu, namun si pelaku kembali berulah lagi, ia kembali membully saat di kelas. Sebut saja nama korban adalah Melati, ketika di kelas Melati dibully habis-habisan oleh si pelaku, karena Melati sendiri memiliki sifat yang lemah lembut dan tidak berani untuk mengutarakan apa yang ia rasakan atau bisa dibilang Melati adalah anak yang Introvert.

     Saat itu Melati diolok-olok oleh si pelaku bahkan tas Melati di jadikan untuk bahan mainan, dilempar dan di tendang-tendang kesana kemari. Saya dan teman saya yang lainnya yang menyaksikan kejadian tersebut sangat prihatin kepada si Melati, kami membela si Melati didepan si pelaku, namun pelaku memiliki mental yang sangat kuat ia pun malah membully siapa yang ikut membela si Melati. Beberapa teman saya saat itu melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas dan saat itu juga wali kelas datang dan membawa beberapa pelaku pembullyan ke ruang kepala sekolah.

     Saat itu juga ketika beberapa pelaku pembullyan di bawa ke ruang kepala sekolah, orang tua mereka juga dipanggil dan Melati pun juga ikut dipanggil ke ruang kepala sekolah untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi beberapa menit yang lalu yang dialami oleh Melati, beberapa menit berlalu pelaku, orang tua pelaku dan Melati telah keluar dari ruang kepala sekolah, lalu sejak saat pelaku dikenai sanksi atas apa yg ia perbuat kepada Melati dan bahkan kepada teman perempuan sekelasnya. Sejak saat itu juga si pelaku pembullyan tidak lagi membully Melati dan teman perempuan sekelasnya. Hari demi hari pun berlalu, pelaku pembullyan mulai akrab kembali Bersama teman-teman sekelasnya. Hingga akhirnya kasus pembullyan itu selesai.

     Pembullyan itu berlangsung cukup lama yaitu berlangsung selama 1 tahun. Namun setelah 1 tahun itu berlalu Melati mungkin masih mengalami trauma dengan kejadian tersebut, saya dan teman-teman yang lain setiap hari meyakinkan Melati bahwa hal serupa tidak akan dialaminya lagi di kelas ini. Melati juga masih sangat takut kepada pelaku pembully karena Melati sendiri adalah anak yang Introvert dan ia di kelas sehari-hari juga banyak diam, meskipun pelaku telah meminta maaf kepada Melati, mungkin saja perlakuan pelaku kepada Melati masih membekas di hati Melati.

     Saya sendiri yang juga pernah dibully oleh si pelaku, jujur tidak terlalu mengalami dampak yang buruk kepada saya tersendiri.Hanya saja saya lebih takut untuk mengenal teman baru terutama teman laki-laki, setiap berkenalan dengan teman laki-laki saya selalu berprasangka buruk bahwa teman saya akan membully saya seperti Ketika saya duduk di bangku SD. Namun prasangka saya tidak seburuk yang saya bayangkan, di SMP ini saya banyak berkenalan dengan teman, perempuan bahkan laki-laki, mereka juga sangat peduli terhadap saya dan saling menghargai satu sama lainnya.

     Pelajaran yang dapat saya ambil dari kejadian saya ketika baru duduk di bangku SD adalah saya harus menjadi orang yang lebih berani ketika saya mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan atau tidak adil. Teman-teman semua juga jangan takut, jangan takut selagi kita tidak melakukan kesalahan. Mulailah membawa perubahan dengan berhenti melakuka pembullyan.

 

Nama    : Zulaikha Nyssa Almira

 

Sekolah : SMP Negeri 11 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment