Soloensis

Kehadiranku Menyatukan 2 Keluarga

IMG-20230331-WA0052

Chesaria Anita Theresia itulah namaku, aku terlahir dari 2 keluarga yang berbeda keyakinan. Keluarga dari mama aku beragama Islam dan dari Suku Jawa , keluarga dari papa aku beragama Kristen masih memiliki keturunan China.

Sebelum papa dan mamah menikah , keluarga papa ku tidak setuju dengan hubungan yang di jalani oleh papa dan mamah karena faktor Agama dan Suku yang berbeda.

Hingga akhirnya mama dan papa melangsungkan pernikahan pada tanggal 14 februari 1996 tanpa restu Ibu dari papa karena papa harus berpindah agama Islam untuk mengikuti Agama mama .

Di awal pernikahan, mama dan papa pun memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah kecil untuk bertempat tinggal mereka berdua , karena mama dan papa pada waktu itu bermusuhan tanpa tegur sapa dengan nenek.

Pertengkaran hebat pun berlangsung selama 2tahun lama nya dari awal mama dan papa berpacaran sampai mama mengandungku di usia kandungan 9bulan.

Di awal pernikahan mama dan papa, hubungan rumah tangga mereka di uji dengan keluarga yang tidak harmonis, ekonomi yang pas pas an hanya bisa untuk makan sehari hari, hingga akhirnya papa pun nekat merantau ke luar kota dan meninggalkan mama sendiri di Solo dalam keadaan hamil muda di sebuah kontrakan kecil yang jauh dari keluarga mama maupun papa.

Selang 8bulan mama mengandung akhirnya papa pulang dari tanah rantau untuk mempersiapkan segala sesuatu persalinan mama.

Papa dan mama datang ke rumah nenek untuk meminta restu agar di lancarkan persalinan mama, dan hasil nya papa dan mama pun tidak sama sekali di sambut kedatangan nya oleh nenek justru di tinggal pergi ke rumah saudara, papa dan mama hanya bertemu dengan kakek dan adik dari papah.

Hingga timbul percakapan antara papa , tante , dan kakek.

Papah: “ Pa, mamah di mana kok Cuma di rumah sendiri ? “ (tanya papah ke engkong)

Engkong: “ Tadi pergi ke rumah ik leny “

Tante Setia: “ Ci, udah berapa bulan kandungan nya ? “ ( Tanya tante ke mamah )

Mama: “ Sudah 8bulan jalan ke 9 “

Tante Setia: “ Hati – hati ya ci kalau mau kemana mana, suruh nganter koh yan , jangan naik motor sendiri yaa ci “

Mama: “ Iya dek “

Papa: “ Begini pah , aku sama ani mau minta restu sebentar lagi ani mau lahiran minta doa dan restu nya semoga lahiran dapat berjalan dengan lancar dan bayi di dalam perut keluar komplit dan sehat “

Engkong: “ Ya Yan, tak doa ke dan tak restui kabeh iso berjalan dengan lancar tanpa ada halangan . Aku pesen 1, tolong besok kalau keluar cewek harus ada namanya Theresia, kalau cowok harus ada nama Kenzo”

Papa: “ Iya pa . Pa aku pamit pulang dulu ya , sudah sore . Besok tak main lagi ke sini “

Engkong: “ Sek sek , ini ada sedikit uang buat beli baju buat cucu ku ini ya . “

Papa: “ Iya pa tak terima , terimakasih pa . Titip salam buat mama ya pa , semoga mama bisa menemani dek Ani melahirkan .“

Setelah nenek melihat papa dan mama pulang dari rumah nenek , akhirnya nenek pun pulang ker rumah juga.

Engkong: “ Seko ngendi koe ? anak mu rene barang ora mbok temoni “

Emak: “ Aku , seko omah e leny njikuk pesenan ku kue ranjang. “

Engkong: “ mantu mu bariki ameh lahiran , koe mbok telfon anak mu ro mantu mu , opo yo ra kangen ro anak mantu mu. “

Emak: “ Ora, lha ngopo ndadak kangen karo anak sek ra gelem gugu wong tuo ne . “

Engkong: “ Koe dari wong tuo mbok ra egois , kui wes dadi pilihan e anak mu , kui wes dadi jodo karo rejeki ne anak mu , awak e dew e wes soyo tuo . Sok nek wes ra iso ngopo ngopo opo koe arep urep dewe ? opo ora arep ngrusuh I anak anak mu ! “

Emak :” Iso urep karo anak anak ku liyane, ijek enek anak liyane sek gelem ngopeni aku “

Engkong: “ Yo ora ngnu , pie pie o kui anak mu , kui darah daging mu , kui buah hati mu. Koe wajib menyayangi karo merestui setiap langkah e.”

Percakpan itupun terhenti hingga kakek dan nenek pun ikut adu mulut dan marahan.

Sampai Tante Setia pun pergi ke rumah papa dan mama buat cerita kalau nenek dan kakek berantem membahas papa dan mama.

Tante Setia:” Koh Yan , aku kesel krungu papa karo mama padu bahas koe. “

Papa: “ Lha ngopo to ? “

Tante Setia: “ Mama ki ijek durung trimo nek koe pindah agama, karo nikah Cik Ani”

Papa: “ yowes , aku titip pesen di nggo mama , sepurane nek aku wes dadi anak sek ra gugu karo wong tuo, iki pilihan ku . Aku ora iso nek kon ninggalke Cik Ani kat ndisik mergo aku sayang tenan karo Cik Ani.”

Tante Setia: “ Yowes koh , tak bali sek .Ndak di golek I mama karo papa.”

Papa:” Ati ati yo tia, orasah ngebut ngebut.”

Setelah Tante Setia pulang ke rumah , papa dan mama pun masuk ke rumah untuk beristirahat, tepat pada pukul 00.30 wib tanggal 13 Juli 1997 mama merasa kontraksi hebat hingga papa meminta bantuan ke saudara mama yang bernama Pakde Wardi ( adik dari nenek nya mama ) untuk dapat segera datang membawa mobil untuk mengantar mamah ke rumah sakit

Setelah menunggu 1jam akhirnya Pakde Wardi pun datang dan langsung membawa mama ke rumah sakit di daerah surakarta .

Setelah sampai di rumah sakit, ketuban pun sudah pecah duluan , dan mama harus segera dilakukan tindakan secara caesar , karena sudah tidak ada lagi cara lain untuk menyelamatkan aku yang berada di dalam kandungan dan nyawa mama selain proses caesar ( padahal pada waktu itu proses persalinan caesar biaya nya mahal ).

Suster:” Pak, ini ketuban Ibu Ani sudah pecah dan harus segera di lakukan tindakan operasi demi keselamatan anak dan istri bapak, dimohon untuk segera melakukan administrasi di meja administrasi pak.”

Papa:” Baik sus , saya segera ke adminstrasi.”

Papa datanglah ke ruang adminstrasi untuk melakukan perjanjian dan persetujuan tanda tangan tindakan operasi.

Papa:” Sus , saya tadi di suruh ke sini untuk melaksanakan administrasi tindak operasi melahirkan istri saya.”

Suster:” Baik pak , bapak bisa tanda tangan di formulir ini bahwa bapak setuju untuk tindakan operasi ibu ani dengan biaya persalinan sebesar Rp.4.000.000,-“

Papa :” ( dalam hati, waduh 4juta , aku cuma punya 2juta masih kurang 2juta lagi untuk biaya ini ). Sus untuk biaya nya bagaimana ?” ( pada waktu itu papah adalah pasien mandiri )

Suster:” Baik pak, untuk biayanya bisa di bayarkan terlebih dahulu 50% dari total biaya persalinan , nanti setelah selesai semua dan pasien di nyatakan pulang bapak bisa melunasi nya “

papa seketika langsung pergi ke rumah engkong

Papa:”Pa, papa.. Ma, mama” (sambil lari lari )

Engkong:” he, enek opo ?”

Emak:” pie enek opo ? enek opo ? “

Papa:” eeh ma , pa . Aku njaluk tulung , aku kurang duit tak nggo bayar lairan Ani .”

Emak:” Lha kurang piro ?” ( saut emak dengan nada yang lembut dan gelisah)”

Papa:” Biaya ne 4juta lha aku lagi ndue 2juta , ijek kurang 2juta ma.” ( papa ngomong sambil ngos ngos an)

Engkong:” Wah , lha pie Yan . Aku yo gur ndue 500ewu ki. Iki gowonen sek karo tak golek golek ke.”

Emak:” Wes ngene wae , aku tak salin aku melu neng rumah sakit , mengko mampir neng toko mas nogo sek , ngedol gelang ku iki di nggo nambah lahiran e ani.”

Papa:” ( Papa terkejut dan kaget , ternyata sebenarnya emak itu juga menunggu kehadiran ku ) terimakasih ya ma wes bantu aku karo Ani ” (sambil menangis)

Emak:” Wes gek ayo selak Ani dewe an.”

Engkong:” Mengko tak susul neng rumah sakit , tak nunggu Setia sek”

Setelah sampai di rumah sakit , aku pun sudah lahir dan sudah keluar dari ruang operasi untuk di bawa ke ruang kamar anak.

Emak:” Putu ku wes lahir, Puji Tuhan . Wedok ayu nyempluk “ ( sambil memeluk papa)

Setelah menunggu 3jam , akhirnya mamah pun keluar dari ruang operasi dan di bawa ke ruang bangsal .

Sesampainya di ruang bangsal, mama dan papa berundingan untuk membuatkan nama untuk ku , emak juga menambahi nama untuk ku yaitu “ANITA” yang artinya wanita yang memberikan kebaikan di dalam keluarga.

Akhirnya mama dan papa pun setuju dengan pemberian nama dari emak dengan kata kata Anita, kemudian engkong meberikan nama tambahan Theresia , dari keluarga mamah memberikan nama Chesaria yang artinya anak yang terlahir caesar agar selalu di ingat bahwa lahirnya dulu caesar.

Setelah merangkai nama akhirnya menjadi nama “Chesaria Anita Theresia” . Yang artinya seorang anak yang terlahir caesar yang memberikan kebaikan dan perdamaian untuk keluarga.

Selang 3hari mama di rumah sakit , akhirnya mamah pun boleh pulang ke rumah dan emak mulai ikut ke rumah kontrakan papa untuk membantu merawat aku.

Dari mulai aku lahir di dunia ini, akhirnya emak dan papa sudah bisa berdamai dan memaafkan satu dengan yang lain dan dapat hidup berdampingan tanpa ada dendam dan amarah.

Memang benar dan nyata , bagi mama dan papa aku adalah anugerah dari Tuhan untuk keluarga kecil nya

Karena aku lahir di dunia ini maka aku dapat menyatukan 2 pikiran , 2 ego , dan 2 keluarga menjadi 1 keluarga yang harmonis

Toleransi Itu Asyik

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment