Soloensis

Pertemanan Dalam Perbedaan

hand-drawn-hug-day-background_23-2149180563 (1)
Gambar: Freepik

     Di Indonesia, terdapat keragaman suku, agama, ras, dan budaya yang kaya. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda-beda, masyarakat Indonesia telah lama menjunjung tinggi nilai toleransi. Contohnya adalah perayaan Hari Raya Idul Fitri, Natal, Waisak, dan perayaan agama lainnya yang sering dihadiri dan dirayakan bersama oleh berbagai kelompok agama. Bahkan, dalam lingkungan sehari-hari, masyarakat Indonesia saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kepercayaan, adat istiadat, dan kebiasaan budaya. Hal ini tercermin dalam semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih dijaga dengan baik di berbagai daerah, di mana masyarakat saling membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan identitas atau latar belakang budaya. Kesatuan dalam keragaman menjadi salah satu kekuatan utama Indonesia sebagai bangsa yang menjadikan toleransi sebagai pondasi dalam kehidupan bermasyarakat.

     Salah satu kisah dari teman saya yang mencerminkan toleransi dan nilai persatuan, dia bernama raka dari Bekasi dan temannya bernama Samuel dari medan. Mereka selalu bermain bersama dari kecil hingga beranjak dewasa.

     Mereka sangatlah akrab dan saling menghargai satu sama lain, terkadang mereka saling mengunjungi rumah satu sama lain. Teman Raka ini merupakan seseorang dari medan dan berkeyakinan kristen. Sedangkan Raka beragama Islam, perbedaan tersebut tidak membuat jarak pembeda antara mereka.

     Selain perbedaan agama dan suku antara mereka, ada juga perbedaan bahasa diantara mereka, teman Raka yang menggunakan bahasa Medan, sedangkan Raka keseharian menggunakan bahasa Sunda.  Untuk mempermudah mereka berkomunikasi akhirnya mereka menggunakan bahasa persatuan, yaitu dengan bahasa Indonesia.

     Saat mereka bermain, mereka tidak melupakan kewajiban sebagai seorang hamba tuhan dalam keyakinan masing-masing. Raka sering kali di ingatkan oleh temannya Samuel untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim untuk melakukan sholat ketika waktunya sholat.

     Dan Raka selalu mengingatkan temannya Samuel untuk selalu berdoa dan beribadah setiap Minggunya.

     Disuatu pagi hari Raka berkunjung ke rumahnya temannya Samuel untuk mengajaknya bermain, akan tetapi dia ternyata hari itu adalah hari Minggu, dan temannya juga harus beribadah di gereja. Akhirnya mereka menyepakati untuk bermain pada sore hari.

     Pada saat Raka memasuki Sekolah Dasar, dia diajak pindah orang tuanya ke jawa tengah, tepatnya di Surakarta, lalu saat memasuki Sekolah Menengah Pertama Raka pindah ke Karanganyar hingga dia masuk Sekolah Menengah Akhir.

     Sekarang Raka menetap di Jawa Tengah tepatnya di Karanganyar semenjak ikut orang tuanya.

     Saat sedang luang bersama keluarga Raka pulang kampung ke Bekasi dia tetap mengunjungi temannya Samuel untuk menanyakan kabar dan sekedar bermain bersama untuk mengobati rasa kangen diantara mereka.Nahh dari kisah diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan bukan menjadi masalah untuk saling berteman, bertukar cerita, bermain bersama, dan saling melengkapi.

     Karena adanya perbedaan menambah keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Jadi kita harus menumbuhkan rasa saling menghargai dan toleransi yang tinggi disetiap masing-masing individu untuk selalu menjaga perbedaan.

 

Nama: Alifa Nur Aini

Sekolah: SMAN Gondangrejo

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment