Soloensis

NIPAK TILAS DE TJOLOMADOE

DE TJOLOMADOE

Bisakah pabrik gula dipoles untuk menjadi destinasi wisata? Jawabannya, bisa! Datanglah ke Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah. Di Jalan Adi Sucipto, sekitar 10 menit dari Bandara Adi Soemarmo, Anda akan menemukan Pabrik Gula Colomadu yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Namanya kini berubah menjadi De Tjolomadoe. Awalnya bernama Pabrik Gula Colomadu. Didirikan tahun 1861 di Karanganyar oleh Mangkunegaran IV. Tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur.   Tahun 2017 PT PP Properti Tbk  membentuk Joint Venture dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi dengan mengikuti kaidah cagar budaya. Peserta Solo Batik Carnival di Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah.

Pabrik gula ini direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

“Sekitar 20 tahun pabrik gula ini berhenti beroperasi dan kondisinya lantas terbengkalai,” kata Edison Suardi selaku GM Konstruksi PT Sinergi Colomadu.

 Kesulitan mencariblue print PG Colomadu. Bahkan, untuk mencari foto-foto PG Colomadu, pihaknya berburu hingga Leiden, Belanda. “Hasilnya, kita hanya menemukan 2-3 foto,” katanya. Tjolomadoe Hall atau concert hall di Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah.

Pabrik gula ini direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Namun ini tidak menyurutkan PT Sinergi Colomadu untuk merevitalisasi PG Colomadu menjadi sebuah tempat wisata sekaligus sebagai kawasan bisnis. Menurut Edison, ground breaking dilakukan 8 April 2017. Studi kelayakan melibatkan berbagai pakar di bidang arsitektur, sejarah, dan budaya untuk mengubah pabrik gula yang terbengkalai itu menjadi kawasan yang layak dikunjungi wisatawan dan sekaligus menjadikannya sebagai kawasan komersial. Kafe di Pabrik Gula Colomadu,.

Pabrik gula ini direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Bekas bangunan PG Colomadu seluas 1,3 ha di atas lahan 6,4 ha itu mulai direvitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung. Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau. Selain museum, lanjut Edison, De Tjolomadoe juga memiliki venue tersebut nantinya terdiri dari sejumlah ruangan yang diberi nama dengan nama asli ruangan saat menjadi PG Colomadu. Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar

yang direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

 di mana digelar konser musik dengan menghadirkan David Foster & Friends di Tjolomadoe Hall. “Tempat ini mampu menampung hingga 3.000 orang,” kata Edison. Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah.

yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Memasuki bangunan De Tjolomadoe, wisatawan akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan mesin-mesin buatan Jerman yang masih bertahan. Tersedia pula tempat pameran serta kafe. Suasana pabrik gula tetap dipertahankan. Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar.

Yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment