Soloensis

Nyaris Ketabrak Mobil Demi Mewujudkan Mimpi-Mimpi

Ok guys, kali ini saya akan bercerita tentang bagaimana sulitnya mengirim tulisan kita ke media sosial seperti ke koran SOLOPOS. Pengalaman saya bersama SOLOPOS berawal dari pertama kalinya saya mengirim karya saya agar dimuat di kolom gaul solopos yang hanya ada setiap hari minggu saja. Waktu itu saya dipanggil sama wali kelas saya Ibu Siti Hariyah, untuk mencoba mengirimkan salah satu karya saya ke media social. Akan tetapi, saya ragu untuk mengirimkannya. Akhirnya saya urungkan niat saya untuk mengirimkannya. Setelah saya tidak jadi mengirimkan karya saya, teman saya mencoba mengirim ke SOLOPOS dan ternyata dia masuk dan karyanya ada dalam Koran. Sejak saat itu saya terdorong untuk mengirimkan karya saya ke SOLOPOS. Tetapi, mengirimkan karya ke solopos itu menjadi jadwal rutin dikelas saya dan itupun diurutkan nomer absen. Karena nomer absen saya di tengah jadinya saya lama belum dapat giliran untuk mengirim.
Saya membantu teman saya untuk mengirmkan karyanya ke solopos lewat kantor pos. sampai pada suatu saat dimana saat itu giliran teman diatas saya pas mengirimkan karyanya dan tidak diterima, saya berfikir apakah karya saya akan dimuat dalam Koran? Lalu saya dipanggil sama Ibu Siti Hariyah lagi dan saya diberitahukan bahwa mengirimkan karya ke SOLOPOS sekarang lewat e-mail tidak lagi lewat kantor pos. Akhirnya saya membuat e-mail yang khusus untuk saya dan teman-teman agar lebih mudah dalam mengirimkan karya. Setelah itu saya mencoba untuk mengirimkan karya saya lewat e-mail baru yang saya buat bersama Ibu Siti Hariyah.
Saya menunggu hari minggu dan ingin segera mengetahui apakah saya masuk ke Koran apa tidak. Dan ternyata hari minggu itu menjadi keberuntungan bagi saya. Saya diberitahu teman saya bahwa saya masuk ke dalam kolom gaul SOLOPOS, saya kaget bukan main. Saya langsung mencari Koran ke ruang Pembina karena saya anak asrama dan ketika saya mendapati nama saya tercantum saya sangat senang karena sudah lama teman-teman saya yang lain tidak bisa masuk dan ternyata saya bisa masuk. Itu pengalaman saya bagaimana perjuangan besar untuk memasukkan karya kedalam media social. Pengalaman saya tidak berhenti di situ. Lagi-lagi saya harus berjuang untuk mengambil uang dari SOLOPOS ke kantor pos. waktu itu saya bersama teman-teman saya mengendarai sepeda ke kantor pos. kita menuju kantor pos yang dekat dengan asrama namun ternyata kantor pos di situ tidak bisa melayani yang seperti itu jadi kita harus ke kantor pos yang dekat dengan bank dan itu agak jauh dijangkau buat anak asrama yang jarang keluar. Akhirnya kita nekat menuju kantor pos untuk mengambil uang dari jerih payah kita dalam membuat karya.
Di pertigaan jalan hamper saja saya ketabrak mobil innova, karena pada saat itu mobil melaju dengan kecepatan tinggi untungnya saya bisa dengan segera mengayuh sepeda saya sampai sepeda saya ngepot. Hati masih deg-degan dan gemetar tapi mana boleh buat pokoknya saya harus sampai di kantor pos sebelum kantornya tutup. Setelah sampai di kantor pos saya langsung mengurus surat-suratdan menunggu uangnya cair. Setelah uangnya cair saya senang sekali karena baru pertama kali mendapat uang ari jerih payah sendiri. Ya walaupun tidak seberapa besar sich tapi yang penting perjuangan untuk mendapatkan uangnya itu yang susah payah. Direla-relain sampai mau ketabrak mobil.
Dari kejadian itu semua saya tambah terpacu untuk mengirimkan karya-karya saya ke manapun yang bisa menerima karya saya. Setelah saya bisa masuk ke kolom gaul SOLOPOS saya ingin mencoba mendaftar untuk menjadi wasis di SOLOPOS. Tetapi, dari pihak sekolah elum diijinkan karena saya ini anak asrama dan terbatas kebebasannya untuk mencari kabar-kabar terbaru. Akhirnya saya putuskan untuk selalu mengirimkan karya saya dalam bentuk apapun. Sekarang saya ini baru mencoba mengirimkan cerpen anak ke solopos juga tetapi untuk cerpen anak pertama, saya belum beruntung karena karya saya belum bisa dimuat. Saya berusaha terus agar karya saya di terima dan bisa dipublikasikan pada khalayak umum.
Itulah pengalaman menarik saya bersama SOLOPOS. Dari pengalaman itu juga saya bisa terus berani bermimpi dan bersemangat untuk terus memunculkan karya-karya saya yang WOW. Saya berharap dengan tulisan ini saya bisa memotivasi teman-teman yang lain atau diri saya sendiri. Selalu berkarya dan berinovasi untuk memunculkan semangat membara bagi teman-teman yang masih berjiwa muda. Semangat!
#SOLOENSIS

Apakah tulisan ini membantu ?

Nabilah Al Hafidhoh

selalu mencoba dan pantang menyerah

View all posts

1 comment