Soloensis

Kunjungan Jurnalistik ke Solopos

Tahun lalu di bulan September 2014, LPM Novum FH UNS mengadakan kunjungan jurnalistik. Tujuan saat itu adalah Solopos. Saya memutuskan untuk join dan mendaftarkan diri karena kunjungan itu terbuka untuk mahasiswa lain yang bukan anggota LPM Novum. Kuota untuk kunjungan itu sendiri dibatasi oleh pihak Novum, kira-kira hanya ada 20 orang saja. Kalau tidak salah kunjungan dilaksanakan hari Jumat , 13 September 2014. Yah kita merasa excited sekali terutama saya, karena diberi kesempatan untuk mengunjungi Solopos. Saya sendiri sebenarnya tertarik dengan dunia jurnalistik, tetapi pada saat mendaftar di Ilmu Komunikasi tidak diterima, diterima malah di FH (maaf sedikit curhat).
Kita dari FH UNS menuju kantor Solopos ada yang naik motor adapula yang naik mobil. Kita memakai baju batik saat itu. Sesampainya disana kita disambut oleh salah satu pegawai (saya lupa jabatan beliau apa) dan kita mulai diajak Solopos Tour.
Pertama kali memasuki kantor Solopos, suasana jurnalistiknya begitu terasa. Ada beberapa pegawai yang sedang berada di kantor saat itu. Di sudut dinding terpajang foto, sebagian mungkin juga koran-koran. Hal yang kita lakukan pertama kali adalah kita diajak ke ruang rapat. Disana kita diperlihatkan mengenai apa sih Solopos itu dan yah semacam presentasi. Kesan pertamaku setelah melihat beberapa presentasi, ternyata menjadi pers itu tidak mudah. Saya teringat betul pertanyaan yang saya ajukan pada saat itu, “Bagaimana kalau seumpama ada peristiwa atau kejadian besar yang terjadi katakanlah pada malam hari disaat proses produksi koran sudah dilakukan?” . Itulah pertanyaan yang saya ajukan dulu. Karena saya selalu penasaran dengan hal tersebut. Setelah presentasi selesai dikarenakan ruangan mau diadakan rapat direksi, kemudian kita pindah ke ruang kerja. Kita diajak ke ruang kerja pegawai yang membuat berita online. Yang saya lihat sepertinya pembuat berita online itu harus stand by di depan laptop dan selalu mewartakan berita terbaru. Saya selalu salut dengan pembuat berita, karena dalam membuat berita untuk merangkai kata dan kalimat berita menurut saya itu susah dan mereka dengan mudahnya mengetik berita dengan cepat seolah-olah semua itu sangan simple dan mudah, WOW. Setelah itu kita diajak berkeliling lagi. Tujuan akhir kita yaitu proses final dari pembuatan koran yaitu produksi. Baru pertama kali dalam hidup saya, saya melihat proses pembuatan koran dan ternyata begitu amazing. Berita yang sudah tersusun rapi dicetak massal dengan alat-alat pabrik yang canggih dan modern sehingga hanya hitungan detik sudah terbentuk beberapa eksemplar. Benar-benar luar biasa.
Itulah pengalaman bahagiaku bersama Solopos. Bila ada kesempatan lagi, insha allah saya akan mengunjungi Solopos. #Soloensis

-Maya Novia

Apakah tulisan ini membantu ?

Maya Novia

Saya adalah mahasiswa FH UNS angkatan 2013. Berasal dan asli orang Nganjuk, Jawa Timur

View all posts

Add comment