Soloensis

Mengkaji Kampanye dengan Wacana yang Diedarkan

pexels-pixabay-220326
Sumber: Pexels.com

pexels-pixabay-220326

Tahun 2024 menjadi pesta politik yang sangat meriah. Selain pemilihan anggota dewan, pemilihan presiden berikutnya juga menjadi hal yang sangat menarik untuk diikuti. Tiga calon presiden dan wakilnya memiliki keunggulannya masing-masing yang amat menarik untuk diikuti. Keunggulan yang ditawarkan para calon ini tentunya ada di janji-janji yang ditawarkan, yang dalam ilmu bahasa disebut juga sebagai wacana. Dalam linguistik, wacana merupakan bentuk untuh dari sebuah pernyataan yang memenuhi segala unsur-unsur yang ada.

Kajian sebuah wacana dapat dilihat pada buku, novel, dan tentunya komunikasi dalam masyarakat. Interaksi dan pembicaraan yang dilakukan setiap harinya juga dapat diobservasi dan dianalisis, khususnya dalam hal ini adalah wacana berbentuk perkataan atau komunikasi. Tidak sedikit wacana yang dilontarkan memiliki hal atau maksud tertentu yang dapat dikaji melalui kacamata analisis wacana.

Objek kajian dalam analisis wacana mencakup berbagai aspek yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi. Salah satu aspek utama adalah struktur wacana. Struktur wacana melibatkan cara teks disusun dan diorganisasi, mulai dari tata letak kalimat hingga penggunaan tanda baca. Melalui analisis struktur wacana, kita dapat memahami bagaimana penyusunan teks memengaruhi interpretasi dan pemahaman pembaca atau pendengar.

Selain itu, kohesi dan koherensi juga menjadi fokus penting dalam analisis wacana. Kohesi merujuk pada hubungan antara unsur-unsur linguistik dalam teks, seperti pengulangan kata atau penggunaan sinonim, sementara koherensi mencakup kesan kesatuan dan kelogisan dalam wacana. Analisis kohesi dan koherensi memungkinkan kita untuk memahami bagaimana teks dipertahankan bersama dan membuatnya dapat dimengerti oleh orang lain.

Kajian wacana juga melibatkan analisis konteks sosial dan budaya di mana wacana tersebut diproduksi dan diterima. Wacana tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor sosial, seperti nilai, norma, dan kekuasaan dalam masyarakat. Pemahaman tentang konteks sosial dan budaya sangat penting dalam menafsirkan makna wacana, karena hal itu membantu kita melihat bagaimana bahasa digunakan untuk memengaruhi dan merefleksikan struktur kekuasaan serta norma-norma sosial yang ada.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment