Soloensis

Bisnis Startup Digital untuk Aplikasi Kamus, Sangat Dibutuhkan di Indonesia

images - 2023-02-05T070646.575-e0f04fb1

Melansir dari jamdapet.com Bisnis startup adalah bisnis yang baru dimulai dan masih dalam tahap pengembangan. Bisnis startup digital adalah bisnis startup yang menggunakan teknologi digital dalam proses bisnisnya. Bisnis startup yang dibutuhkan di Indonesia adalah bisnis yang inovatif dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Bisnis startup dapat diartikan sebagai bisnis rintisan yang memiliki potensi untuk berkembang dan tumbuh menjadi bisnis besar.

Biasanya, bisnis startup memanfaatkan teknologi dan media internet untuk menjalankan bisnis mereka. Dalam hal bisnis startup digital, bisnis ini bisa berbentuk produk digital seperti game atau aplikasi.

Untuk membahas bisnis startup digital yang dibutuhkan di Indonesia, pendapat subjektif sangat mempengaruhi, sehingga pembahasan akan lebih terfokus pada keinginan pribadi penulis.

Latar Belakang Masalah Bisnis Startup Digital Yang Dibutuhkan di Indonesia

Secara subjektif, bisnis startup digital yang saat ini dibutuhkan di Indonesia adalah solusi untuk masalah terjemahan kitab-kitab kuno.

Mengapa demikian hal ini terjadi?

Di Indonesia, sebagian besar penduduk adalah muslim. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sangat penting untuk mempelajari agama Islam. Sumber belajar biasanya berasal dari kitab-kitab kuno. Namun, akses untuk memahami kitab-kitab kuno sangat terbatas, meskipun seseorang sudah belajar di pesantren. Oleh karena itu, bisnis startup digital yang dibutuhkan di Indonesia adalah aplikasi penterjemah kitab kuno.

Saya memiliki bayangan untuk membuat bisnis startup digital yang dibutuhkan di Indonesia. Namun, saya menyadari bahwa bayangan ini akan sulit untuk menjadi kenyataan. Mengapa hal ini sulit?

Saya sendiri belum memiliki pengalaman dalam bisnis. Untuk membangun sebuah startup, setidaknya sudah memiliki pengalaman dalam berbisnis, meskipun hanya bisnis skala rumahan. Saya sendiri memang pernah berbisnis, tetapi berupa bisnis reseller, yaitu menjual produk eceran dari suplier. Padahal, bisnis startup lebih fokus pada penciptaan produk baru.

Selain itu, pengalaman dalam pembuatan kamus khususnya kitab kuno masih sangat minim. Saya sendiri juga belum memiliki keahlian dalam bahasa kitab kuno.

Membangun Bisnis Startup Digital dengan Memanfaatkan Buku Panduan Dasar Bisnis Startup.

Buku yang bermanfaat dalam hal bisnis adalah buku yang menjelaskan aspek teknis dalam memulai bisnis. Buku lain mungkin hanya sebatas buku motivasi bisnis atau membentuk pola pikir bisnis. Saya sendiri sudah membeli banyak buku bisnis, terutama buku impor, tetapi kurang memberikan penjelasan teknis tentang bagaimana membangun sebuah perusahaan.

Ya, mungkin pada saat itu, saya salah dalam memilih buku bisnis.

Kali ini, setelah adanya keinginan untuk belajar tentang bisnis startup, saya berniat membeli buku yang membahas topik ini. Saya berniat membeli buku lain yang lebih terfokus pada aspek teknis langkah-langkah dalam membangun perusahaan.

“Ya, meskipun buku hanya memuat gambaran besar dari hal-hal teknis membangun perusahaan, namun setidaknya itu merupakan bagian dari proses membangun sebuah bisnis. Biasanya, deskripsi yang diberikan meskipun hanya sebatas gambaran besar, sudah cukup rinci.”

Saat saya mencari buku yang membahas tentang startup, saya menemukan buku “Startupedia” yang diterbitkan oleh Anis Uzzaman. Awalnya, saya berpikir bahwa buku ini adalah buku lokal karena memuat pembahasan mengenai Indonesia. Namun, ternyata buku ini merupakan terjemahan. Biasanya, buku terjemahan cenderung sulit dipahami, tetapi menurut saya buku ini cukup baik. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi buku lain yang membahas tentang startup (atau mungkin saya kurang teliti dalam mencari).

Buku “Startupedia” memiliki target pembahasan yang masih berfokus pada Asia, sehingga mungkin agak kurang familiar bagi pembaca dengan bahasa yang digunakan.

Setelah beberapa tahun berlalu, tepatnya pada bulan November tahun 2022, saya menemukan buku tentang startup lagi dengan judul “Information Technology Business Start-Up”. Buku kali ini memiliki pembahasan yang lebih fokus pada wilayah Indonesia, sehingga lebih membantu dalam memahami masalah-masalah yang terkait dengan startup.

Dapat dikatakan bahwa kedua buku yang saya beli saling melengkapi. Buku pertama memiliki target pembahasan startup Asia, sedangkan buku kedua memiliki target pembahasan Indonesia. Keberuntungan bagi saya, kedua penulis memiliki latar belakang sebagai CEO sehingga pembahasan yang terdapat dalam buku mereka lebih kuat berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman mereka.

Dengan demikian, pada halaman ini, saya tidak perlu menjelaskan secara detail tentang bagaimana membangun bisnis startup digital yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Saya akan menjelaskan bagian-bagian spesifik dalam membangun bisnis startup yang sudah dikenal, dipahami, dan bahkan mungkin pernah dialami. Masalah-masalah bisnis startup, terutama startup produk digital, akan disediakan pada label/kategori tertentu. Tentu saja, pembahasan ini didasarkan pada referensi dari kedua buku di atas dan lainnya.

Penjelasan Masalah dalam Bisnis Startup Digital dalam Kamus Kitab Kuning yang Dibutuhkan di Indonesia

Secara umum, mengaji kitab dilakukan dengan metode bandungan. Metode ini serupa dengan cara yang banyak dilakukan oleh kiai untuk mengajar santrinya, yaitu memahami atau menerjemahkan kitab sambil menjelaskan isinya di depan banyak santrinya. Ini merupakan hal yang sangat biasa, wajar, dan diterima sebagai bentuk pembelajaran.

Namun, tentu saja terdapat masalah. Oleh karena itu, saya mencoba membuat sebuah startup aplikasi kamus kitab kuning. Jika Anda juga bisa berpartisipasi dalam hal ini, selain saya, itu sangat baik karena ribuan kitab dapat diselesaikan secepat mungkin dengan banyak tangan.

1. Terjemahan tidak disesuaikan dengan konteks zaman

Masalah yang terjadi adalah kurangnya penyesuaian terjemahan dengan konteks zaman, yang dapat menimbulkan kesulitan dalam pemahaman bagi santri. Sebagai contoh, ada kata ‘legeran’ yang tidak diterjemahkan dengan tepat, padahal menurut Kiai Said, ‘legeran’ dapat diterjemahkan sebagai ‘letter of credit’.

Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi kamus kitab kuning, pemberian terjemahan dapat diberikan dalam berbagai bahasa, seperti bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa ilmiah, dan lainnya.

2. Penerjemahan dapat berpotensi mempersulit pemahaman.

Dalam proses pengajaran, metode transliterasi perlu diterapkan secara terpadu agar santri dapat memahami isi dari kitab dengan mudah. Jika setiap kata diterjemahkan secara terpisah, hal ini akan membuat sulit bagi santri untuk memahami matan kitab tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, ada solusi lain selain menggunakan kamus, yaitu dengan cara pengajar atau kiai memberikan terjemahan secara menyeluruh pada bagian yang sudah diterjemahkan kata per kata. Idealnya, terjemahan harus diberikan pada setiap paragraf sehingga lebih mudah dipahami.

Masalah yang ada adalah banyak kiai atau ustad yang tidak memberikan penerjemahan yang lengkap. Padahal, hal ini bisa terjadi karena mereka merasa memberikan terjemahan seluruhnya sama dengan membaca.

Namun, apakah membaca sebuah kitab memang merupakan masalah?

Hal yang paling penting adalah adanya penjelasan mengenai apa yang sudah dibaca. Tentunya, satu kitab bisa menghasilkan banyak pembahasan dari berbagai versi kiai.

Namun, meskipun demikian, masih dibutuhkan adanya aplikasi kamus digital kitab kuning bagi para santri setelah melakukan pengajian. Oleh karena itu, bisnis startup untuk aplikasi kamus digital kitab kuning sangat dibutuhkan dan berkembang di Indonesia, khususnya dalam dunia pesantren.

3. Belajar Mengaji dan Terjemahan Kitab Kuning dengan Cepat dan Efisien.

Masalah yang dihadapi oleh Kitab Kuning adalah masalah percepatan informasi. Banyak buku-buku agama baru yang lebih populer dibandingkan Kitab Kuning, padahal pembeli buku tersebut adalah kalangan santri yang pernah mengaji di pesantren. Ini terasa aneh.

Tidak menjadi masalah jika buku agama membahas pemikiran kontemporer. Namun, masalahnya adalah bahwa buku agama yang dibeli adalah buku salinan dari Kitab Kuning meskipun memiliki judul yang berbeda.

Oleh karena itu, pertanyaannya adalah mengapa ada pesantren jika tidak mampu memberikan informasi terbaru kepada santrinya? Bahkan, ada YouTube yang menyediakan pengajian Kitab Kuning. Kepentingan pesantren semakin melemah. Ini tidak boleh dibiarkan.

Oleh karena itu, apa nilai tambah dari pesantren? Tentu saja, pembelajaran serius mengenai bahasa Arab Kitab Kuning dan penjelasan kitab tersebut. Inilah di mana pesantren membutuhkan kamus yang lebih mendukung pembelajaran, yaitu Kamus Digital Kitab Kuning.

Jelaslah bahwa pentingnya membangun bisnis startup Kamus Digital Kitab Kuning sangat dibutuhkan di Indonesia.

Pentingnya Bisnis Startup Digital Kampus Kitab Kuning yang Dibutuhkan di Indonesia

Memang banyak bisnis startup yang menonjolkan sisi profit dan keuntungan sebagai prioritas utamanya. Hal ini wajar saja, namun bisnis startup digital kitab kuning lebih mengandalkan sumber pendapatan melalui periklanan adsense.

Walaupun begitu, ada juga pilihan lain seperti jual-beli kamus sebagai alternatif bagi mereka yang tidak ingin terlibat dengan dunia online. Pilihan ini hanya tersedia bagi mereka yang memiliki biaya untuk membeli kamus, dan harus mempertimbangkan berapa banyak uang yang akan dikeluarkan untuk membelinya.

Terlebih lagi, tradisi santri masih melakukan pengajian dengan sistem translit, sehingga sulit untuk menjual produk kamus kitab kuning premium. Oleh karena itu, kamus kitab kuning diberikan secara gratis untuk membantu proses pembelajaran bahasa Arab kitabi, mengacu pada tradisi mengaji sistem translit yang masih berlangsung.

Langkah-langkah untuk Membangun Bisnis Startup Digital Aplikasi Kamus Kitab Kuning

Bagaimana cara membangun bisnis startup digital aplikasi kamus kitab kuning? Saya memutuskan untuk tidak membahas langkah-langkah bisnis startup dalam buku-buku tersebut, karena ingin fokus pada ide pembuatan kamus kitab kuning digital.

Langkah-langkah untuk membangun aplikasi kamus kitab kuning:

  1. Bekerja sama dengan Ustad Muda yang paham penerjemahan kitab

  2. Fokus pada kitab-kitab yang diajarkan di pesantren

  3. Menulis kamus dengan memisahkan setiap kitab

  4. Melakukan upaya copy paste pada kata-kata yang sering muncul untuk mempermudah proses

  5. Memberikan beberapa penerjemahan kata

  6. Menghadirkan video pengajian penerjemahan kitab secara cepat

  7. Dikemas dalam format aplikasi untuk mencapai hasil maksimal

  8. Bekerjasama dengan orang yang ahli dalam pembuatan aplikasi

Siapa yang menjadi pasar sasaran pembuatan aplikasi kamus kitab kuning?

Tradisi pengajaran di pesantren sudah ada sejak turun-temurun dan tidak perlu diintervensi. Oleh karena itu, pasar sasarannya adalah seluruh muslim di Indonesia yang ingin memahami kitab kuning dan bahasa Arab.

Pesantren-pesantren juga dapat membutuhkan aplikasi kamus kitab kuning untuk memudahkan pembelajaran kitab kuning dari segi bahasa. Santri-santri tidak perlu lagi menuliskan arti kata-kata dalam kitab.

Dengan demikian, pasar sasaran utama pembuatan aplikasi kamus kitab kuning adalah seluruh komunitas muslim di Indonesia yang ingin mempelajari kitab kuning dan bahasa Arab. Termasuk di antaranya, pesantren yang dapat membutuhkan kemudahan dalam mempelajari kitab kuning dari segi bahasa. Aplikasi kamus kitab kuning ini dapat membantu santri untuk mengerti arti kata-kata dalam kitab tanpa harus menulis ulang.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    mediacirebon

    Add comment