Soloensis

Kisah Keberagaman dari Bintang dan Satria

gradient-background-international-youth-day-celebration_23-2150598142
Gambar: Freepik

     Ada dua orang anak yang memiliki perbedaan mulai dari perbedaan agama, suku, ras, bahasa daerah. Mereka Bernama Bintang dan Satria. Keduanya berteman sejak TK. Mereka berbicara menggunakan bahasa Indonesia karena mereka berbeda suku.

     Suatu saat Bintang diejek oleh temannya karena Bintang memiliki kulit hitam karena dia berasal dari Papua. Kemudian Satria melindungi Bintang dengan cara menegur teman yang mengejek Bintang dan memperingatinya agar tidak melakukan nya lagi. Bintang mengucapkan Terima kasih kepada Satria karena sudah membelanya. Mereka pun pergi agar tidak dingganggu lagi. Bintang mengucapkan terimakasih dengan cara menjajakan Satria Papeda.

     Saat malam hari Satria kebingungan untuk mengerjakan PR Matematika. Bintang pun mengajarinya sehingga Satria paham dengan Materi dan dapat mengerjakan PR. Keduanya saling membantu tanpa memandang perbedaan. Keduannya berada di sekolah yang sama yaitu SMP Mentari.

     Pada hari Sabtu diadakan Pembinaan mental. Mereka pun menjalankan ibadahnya masing masing. Setelah selesai pembinaan mental Satria menggulung tikar bersama teman temannya yang lain. Karena pembinaan mental agama Islam diadakan di Halaman Sekolah. Melihat Satria menggulung tikar Bintang ingin membantunya. Ia pun segera menawarkan diri untuk ikut membantu menggulung tikar. Setelah selesai Satria mengucapkan Terima kasih karena telah membantunya.

     Setelah pembinaan mental siswa masuk ke dalam kelas dan melanjutkan pelajarannya masing-masing. Guru pelajaran Matematika pun datang ke kelas dan meminta PR Matematika yang dikerjakan kemarin. Satria berhasil mendapat nilai 100 karena  telah dibantu oleh Bintang sehingga ia bisa mengerjakan PR tersebut.

     Setelah beberapa jam bel tanda pulang pun berbunyi . Satria menawarkan tumpangan karena pada saat itu Bintang pulang dengan berjalan kaki. Sesampainya di rumah mereka beristirahat sejenak. Bintang mengajak bermain sepak bola pada pukul 15.00 tetapi Satria meminta izin untuk menjalankan ibadah terlebih dahulu dan meminta Bintang untuk menunggunya. Bintang mengizinkan Satria dan menunggunya hingga Satria selesai Beribadah. Setelah selesai beribadah keduanya bermain sepak bola di lapangan.

     Setelah selesai bermain sepak bola Satria mengajak Bintang untuk pergi ke Car free Day. Tetapi Bintang menolak karena harus pergi ke Gereja. Satria menghargai pilihan satria dan menggantinya dengan pergi memancing setelah Bintang pulang dari gereja. Setelah pulang dari gereja Bintang dan Satria pergi ke tempat pemancingan.

     Keduannya telah sampai ke tempat pemancing dan langsung memancing disana. Karena Bintang sering memancing ia tau cara agar mendapat ikan yang banyak. Keduannya mendapat hasil tangkapan yang sangat banyak. Ikan-ikan tersebut dibawa pulang dan akan dimasak untuk dimakan. Bintang menyarankan untuk diolah menjadi makan khas Papua yaitu Ikan kuah bumbu kuning dan papeda. Satria tidak marah dan berterima kasih kepada Bintang karena membantunya mencarikan ide untuk mengolah ikan tersebut.

     Keberagaman dapat membuat kita semakin kaya dan bukan halangan untuk kita bisa berteman. Setelah makanan jadi mereka menikmatinya bersama sama. Keduanya berteman tanpa memandang perbedaan dan justru menganggap bahwa keberagaman membuat kita semakin kaya. Karena manusia diciptakan berbeda supaya kita saling melengkapi satu sama lain. Dan kita perlu memiliki sikap toleransi dan menghargai perbedaan agar kita tidak terpecah belah dan tetap bersatu menjadi Bangsa Indonesia.

 

 

Nama              : Gregorius Dicky Fabian Kristanto

Sekolah           : SMPN 9 Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment