Soloensis

Toleransi Agama di Malam Hari di Mall

people-buying-supermarket-illustration-with-characters_23-2148157124
Gambar: Freepik

     Pada suatu Sabtu malam yang cerah, suasana di Mall X tampak ramai dengan berbagai aktivitas. Di tengah keramaian itu, berdirilah lima orang  yang mewakili beragam latar belakang dan keyakinan. Dominic, Leon, Hopkins, Reus, dan Giancarlo  memiliki kepentingan yang sama:menonton film di bioskop malam itu.

      Si Dominic, yang memiliki keyakinan Islam, merasa gembira bersama teman-temannya. Namun, kesadaran religiusnya membuatnya teringat waktu shalat yang akan tiba. Meski demikian, dia tak ingin melewatkan momen menyenangkan itu.

     Dalam kebaikan hatinya, Leon dan Hopkins, yang beragama Kristen, dengan tulus menawarkan diri untuk menjaga barang bawaan Dominic, Reus, dan Giancarlo saat mereka pergi untuk melaksanakan ibadah shalat. Tindakan ini menggambarkan semangat toleransi dan saling menghormati di antara beragam agama.

      Sementara itu, Reus dan Giancarlo  menerima tawaran itu dengan senang hati. Mereka merasa terharu dengan kebaikan Leon  dan Hopkins  yang memahami pentingnya ibadah bagi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dalam keragaman, masih ada ruang untuk saling mendukung dan menghormati kepercayaan satu sama lain.

     Saat Dominic, Reus, dan Giancarlo pergi untuk melaksanakan ibadah shalat, Leon dan Hopkins menunggu dengan sabar di dekat area bioskop. Mereka memanfaatkan waktu itu untuk berbincang-bincang, saling bertukar cerita, dan memperkuat ikatan persahabatan mereka.

     Di tengah percakapan mereka, muncullah topik tentang toleransi agama. Leon  dan Hopkins berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka selalu memperhatikan perbedaan keyakinan di sekitar mereka, sambil tetap menjaga hubungan yang harmonis dengan semua orang.

     Keduanya setuju bahwa toleransi adalah kunci untuk membangun masyarakat yang damai dan inklusif. Mereka berharap bahwa tindakan kecil seperti ini dapat menjadi contoh bagi orang lain tentang pentingnya saling menghormati dalam keberagaman.

     Sementara itu, Dominic, Reus, dan Giancarlo  selesai melaksanakan shalat dan kembali ke tempat pertemuan. Mereka merasa terharu melihat Leon dan Hopkins menunggu dengan setia, menunjukkan bahwa mereka dihormati dan diakui dalam keyakinan agama mereka.

     Setelah itu, kelima teman itu bersama-sama menuju bioskop dan menikmati film yang mereka tunggu-tunggu. Saat duduk di dalam teater, mereka merasakan kedekatan yang lebih dari sekadar sekumpulan teman. Mereka merasa seperti satu keluarga, terikat oleh sikap saling menghormati dan memahami.

     Sebelum film dimulai, mereka sepakat untuk terus memelihara semangat toleransi dan persahabatan mereka

 

Nama : Devandra Aura Perkasa

Sekolah : SMP NEGERI 11 SURAKARTA

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment