Soloensis

Bersama Walaupun Berbeda-beda

happy-young-people_24908-56820
Gambar: Freepik

     Saya menulis sesuai dengan pengalaman yang saya alami,saya memiliki tetangga yang berbeda agama dengan saya.Dia kristen,saya islam.Gadis kecil bernama eliz serta keluarganya itu sangat baik kepada keluarga saya dan bisa dikatakan seperti saudara yang memiliki hubungan sedarah karena mereka selalu bertemu dengan ibu dan ayah saya.Kami yang awalnya tidak saling mengenal akhirnya mengenal,karena rumah kami berdekatan.

     Disaat saya baru pindah kerumah disamping mereka,mereka menyuguhkan kopi,makanan dan lain lain,bahkan mereka membantu kami untuk membereskan barang barang milik kami.Saya awalnya mengira mereka beragama islam,namun ternyata mereka menganut agama kristen.Namun dengan itu kami selalu mengutamakan rasa toleransi dan saling menghargai satu sama lain karena perbedaan kita.Eliz gadis kecil yang cerdik selalu bercerita bagaimana dia selalu bersyukur dan benar benar taat ibadah.Saya dan sekeluarga juga pernah membahas tentang agama kami dan mereka terbuka juga dalam hal itu.

     Mereka bahkan memberi kami kitab suci mereka,walaupun tidak saya baca namun saya tetap menyimpannya.Gadis kecil berusia 6 tahun yang duduk dikelas 4 sekolah dasar,sangat taat dengan agamanya.Ia tidak terima jika orang orang tidak percaya dengan semua ceritanya yang terkait dengan tuhan dan agamanya,termasuk lelucon yang dikaitkan dengan agamanya.Bisa dibilang saya dan eliz seperti kakak beradik,karena kami selalu bersama sama saat sedih ataupun senang.

     Saya sangat mengapresiasi Eliz karena ia selalu taat pada agamanya.Saya senang berkat dia dan keluarganya,saya dapat mengetahui wawasan tentang agama kristen yang mereka anut.Entah itu tentang al-kitab,berbicara tentang kenikmatan dan rahmat yang diberikan oleh tuhan mereka,dan menceritakan bagaimana perbedaan kristen dengan agama islam.Mereka juga menghargai ketika saya dan keluarga saat sedang sholat,begitupun saya dan keluarga saya juga menghargai mereka.Mereka bahkan pernah bertanya-tanya “bagaimana wujud tuhan kalian?yang kalian sebut allah dan yang kalian anut?”,”kenapa kalian memuja nama muhammad?”.

     Bahkan kedua orang tua saya serta kedua orang tua eliz sendiri pernah berdebat tentang perbedaan islam dan kristen.Namun dengan tegas kedua orang tua saya menegaskan bahwa islam itu agama yang sempurna,begitupun mereka juga menegaskan bahwa agama mereka juga sempurna.

     Jelas sekali,perbedaan antara kristen dan islam.Namun perdebatan itu berakhir damai dan mereka menghargai dan sejak itu mereka selalu bertoleransi dan menjaga persaudaraan kami dengan baik sampai sekarang.Kami sering menghabiskan waktu bersama,sering berbincang tentang sesuatu masalah dan saling memberi saran.

     Dari pengalaman saya,saya mengambil kesimpulan bahwa perbedaan bukanlah arti dari perpecahan, karena perbedaan malah makin menguatkan tali persaudaraan,kerukunan, kedamaian, kekeluargaan, dan rasa toleransi yang besar terhadap seseorang yang berbeda agama.

 

Nama: Qeena Quinsha Khanaira

Sekolah: SMPN 2 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment