Soloensis

keberagaman ras di dunia pertemanan

images

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.

 

Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.

 

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

 

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

 

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. 

 

Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. 

 

bicara soal keberagaman tentu tidak akan pernah ada habisnya apalagi di negara Indonesia tercinta kita ini, tentunya keberagaman sudah ada walau di lingkup terkecil pun, seperti keberagaman di dalam keluarga tetapi saya juga pernah merasakannya sendiri tentang keberagaman itu, yaitu keberagaman antar ras di desa kecil bernama grasak.

 

cerita ini diawali dengan sepupu jauh saya yang memang berasal dari bumi Indonesia belahan timur tepatnya di pulau ambon, pastinya sangat jauh dari kediaman saya yang berada di jawa tengah, suatu hari sebelum lebaran dia pulang ke rumah nenek nya kebetulan rumah neneknya tepat di samping rumah saya, saat itu satu minggu sebelum lebaran tiba dia sudah sampai di rumah neneknya, saya masih mempunyai garis keluarga dengan dia tentunya saya sambut kedatangan dia dengan keluarganya kita panggil saja dia sebagai danis, danis ini adalah teman yang menurut saya teman yang baik, kenapa saya bisa bilang dia teman yang baik? nahh suatu pagi karna kebiasaan di desa saya setelah sholat subuh sembari berkumpul dengan teman-teman desa kita juga jalan jalan pagi keliling desa bisa sampai antar kecamatan, pastinya itu kegiatan yang seru dan menyenangkan karena kita bisa bertemu dengan rombongan desa lain yang juga sedang jalan pagi, disana kita bisa melihat keberagaman dalam lingkup yang lebih besar, bahkan orang-orang non muslim juga ikut rombongan untuk jalan-jalan pagi, tak terbayang kan betapa serunya kegiatan itu, si danis ini saya ajak untuk mengikuti jalan pagi setelah sholat subuh pertama dia menolak karna dia tidak jago menggunakan bahasa Indonesia, karena mungkin kebiasaannya dalam menggunakan bahasa daerah timur, dengan komunikasi seadanya sebisanya akhirnya dia terbujuk dan mau ikut untuk jalan-jalan pagi, nahh banyak hal lucu menyenangkan dan juga bisa belajar walau hanya dengan jalan jalan, ada satu kejadian teman saya sebut saja Yuda dia mengajak kenalan si Danis, dengan bahasa daerahnya dia memperkenalkan diri, akibatnya teman-teman yang lain kebingungan dengan bahasa yang digunakan, saya dengan pengetahuan seadanya tentang bahasa timur yang digunakan Danis berusaha menjelaskan, dann akhirnya mereka bisa memahami perkenalan dari Danis tadi, huftt seru, capek ,lucu jadi satu ketika dia ingin belajar bahasa jawa, tetapi yang ada kita ajari kepada Danis bahasa bahasa yang jorok, dengan kepolosannya dia mau mau aja untuk menggunakan bahasa itu, dari dia kita juga belajar bahasa timur seperti beta itu saya, dan masih banyak lagi, tak hanya itu momen seru terjadi saat kita ngabuburit bermain PlayStation 2 di rumah yuda, Danis cukup jago dalam memainkannya hal lucu yang terjadi ketika dia kesal menggunakan bahasanya walau kita tidak terlalu paham apa yang diucapkan tetapi itu cukup membuat kita terhibur dengan kemarahan dia, hal seru terjadi ketika kita aja danis untuk berenang di sungai, kita kaget sekaligus kagum ketika Danis berani untuk berenang di sungai, kita juga mengajarinya loncat dari jembatan di sungai, hanyut bersama gedebok pisang.

 

setelah pulang mandi sungai biasanya kita mengikuti kegiatan taman belajar al Qur’an yang ada di desa, hal lucu terjadi ketika dia ditawari untuk mengumandangkan adzan, kita ajari dia lalu kita istilahnya prank dia untuk adzan sampai dia ngomel lagi menggunakan bahasa daerahnya, hal itu yang membuat kita bisa tertawa terbahak-bahak.

 

saya menyadari bahwa memang perbedaan bahasa, kebiasaan, ras itu bisa berdampingan dan berteman baik, bisa menambah wawasan juga, hal hal seru banyak yang terjadi karena keberagaman

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Nur Rohim Adi Nugroho

    Add comment