Soloensis

“Berkat Persaudaraan: Saat Umat Beragama Bersatu dalam Kasih dan Toleransi”

IMG-20240331-WA0000

Pada Rabu, 05 April 2023, di desa saya, Desa Kaporan, Kelurahan Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, melakukan kegiatan yang mempererat tali persaudaraan antarwarga. Dalam semangat toleransi dan saling menghormati serta menghargai antarumat beragama, umat Katolik di desa saya memutuskan untuk memberikan makanan atau takjil berbuka puasa kepada umat muslim yang sedang menjalankan puasa Ramadan.

      Biasanya kegiatan ini sudah diatur oleh umat muslim. Mereka saling berbagi tugas untuk menyiapkan makanan buka puasa, namun kami umat Katolik memilih untuk mengikutsertakan diri terlibat dalam menyiapkan makanan buka puasa. Kegiatan ini kami lakukan sebagai upaya menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah banyaknya konflik yang timbul akibat perbedaan agama.

      Kegiatan tersebut diwakili oleh beberapa umat Katolik. Perwakilan dari umat Katolik memberikan makanan berupa 40 porsi bakso yang di jual oleh tetangga di desa kami sendiri. Ketika waktu berbuka puasa tiba, umat Katolik menyiapkan makanan dengan penuh kasih sayang dan membantu melayani umat muslim yang akan berbuka puasa. Suasana saat berbuka puasa di masjid sangat positif, penuh cinta, dan kebahagiaan saat umat beragama saling berbagi makanan dan menjalin kebersamaan.

      Kegiatan tersebut juga menjadi momentum yang indah dan membanggakan bagi desa kami. Hal ini dapat menunjukkan kepada sesama bahwa meskipun berbeda keyakinan, kita semua dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling mendukung satu sama lain. Di sisi lain, kami juga merasa bersyukur bahwa makanan buka puasa ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi warga sekitar. 

      Pada perayaan Idul Adha berikutnya, umat Muslim di Desa Kaporan memutuskan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan toleransi mereka kepada umat Katolik dengan cara yang sama. Mereka memutuskan untuk membagikan daging kurban kepada tetangga-tetangga yang beragama Katolik. Luar biasa! Berangkat dari hal baik, pasti juga akan mendapat kebaikan pula. Ketika hari perayaan tiba, umat Muslim mempersiapkan daging kurban untuk dibagikan kepada umat Katolik di desa mereka. Mereka merasa senang dapat berbagi berkah Idul Adha untuk semua warga tanpa memandang suatu perbedaan.

      Ketika umat Katolik menerima kedatangan umat Muslim yang membawa daging kurban, mereka menerima dengan tangan terbuka, mengucapkan terima kasih atas pemberian daging kurban, dan bersyukur karena walaupun tidak merayakan tetapi mereka juga mendapat berkat dari momen ini. Daging memang bisa dibeli sendiri tanpa menunggu pemberian, tetapi kerukunan dan saling dukung inilah yang membuat daging tersebut menjadi “MAHAL”.

      Perayaan Idul Adha kali ini juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antarumat beragama di Desa Kaporan. Momen berbagi daging kurban ini tidak hanya menjadi tanda penghargaan atas kerjasama lintas agama, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan harmoni di tengah-tengah keberagaman yang ada di desa tersebut.

Setelah perayaan Idul Adha selesai, warga Desa Kaporan berusaha untuk terus memelihara semangat toleransi, saling menghormati, dan kerjasama yang telah mereka bangun. Dengan bekerja sama dan saling mendukung, mereka dapat menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis bagi semua warga Desa Kaporan, tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment