Soloensis

Papa China & Mama Jawa

1000107353

Perkenalkan nama saya Wu Yujia Cheisya Safitri. Saya terlahir dari keluarga blasteran yakni China dan Indonesia. Papa saya berasal dari salah satu kota di china yakni liaoning.Liaoning (Hanzi sederhana: 辽宁; Hanzi tradisional: 遼寧; Pinyin: Liáoníng) adalah sebuah provinsi Republik Rakyat Tiongkok. Singkatannya adalah Liao (辽 pinyin: liáo). “Liao” adalah nama kuno untuk daerah ini, yang diadopsi Dinasti Liao (Kekaisaran Khitan) yang memerintah daerah ini antara 907 dan 1125. “Níng” berarti “kedamaian”. Nama-nama lama Liaoning antara lain adalah Fengtian (奉天 pinyin: Fèngtiān;) dan Shengjing (盛京 pinyin: Shèngjīng). Liaoning terletak pada bagian selatan Timur Laut Cina, bagian yang sering disebut Manchuria. Liaoning berbatsan dengan Sungai Kuning dan Teluk Bohai di selatan, Korea Utara di tenggara, provinsi Jilin di timur laut, provinsi Hebei di barat dan Mongolia Dalam di barat laut. Sungai Yalu menandai perbatasan antara Korea Utara dan provinsi Jilin dan Liaoning. Ia mengalir ke Teluk Korea antara Dandong (Liaoning) dan Shinŭiju (Korea Utara). Mama saya berasal dari jawa yakni campuran Banjarnegara dengan Klaten. Namun di dalam keluarga saya ada perbedaan dalam agama.Pada awalnya di tahun 2006 ada bencana gempa bumi yang mungkin bisa di bilang cukup dahsyat. Saat itu papa saya adalah seorang dokter menjadi salah satu relawan yang di panggil oleh bupati klaten untuk membantu warga yang sedang membutuhkan perawatan medis. Dan pada saat itu papa saya di tempatkan di salah satu puskesmas di prambanan,kebetulan puskesmas tersebut dekat dengan rumah saya. Disitu keluarga mama saya awal bertemu dengan papa saya. Nah waktu itu nenek saya menyuruh mama saya untuk menikah dengan dokter tersebut yakni papa saya .Namun papa mama saya memiliki agama yang berbeda ,papa saya tidak memiliki agama tapi percaya adanya tuhan sedangkan mama saya islam. 

 

Dan dulu waktu saya kecil,saya mengikuti keyakinan papa saya. Karena saya dulu tinggal di China saat itu. Di tahun 2010 mama saya memutuskan untuk balik ke Indonesia karena papa saya tidak ada kabar sama sekali. Setelah balik ke Indonesia agama mama saya terombang ambing.Mama saya dulu sering ke gereja dan mama saya juga dulu sering membaca injil dirumah. Dulu saya dan mama saya pernah mengkonsumsi makanan yang mengandung babi dan mungkin di dalam islam di haramkan,namun saya dulu tidak tahu makanan haram dan halal. Setelah tahu kalau babi itu haram saya berhenti untuk tidak memakan babi dan saya baru tahu makanan halal dan haram di kelas 5 SD. Saya tahu haram halalnya makanan dari materi kelas 5 dan di jelaskan oleh guru agama saya pada saat itu.

Pada saat itu mama saya juga pernah meminta tolong kepada kakek saya untuk di baptis, kebetulan kakek saya adalah seorang pendeta di salah satu gereja Kristen yang ada di Klaten. Namun kakek saya meluruskan agama mama saya dan tidak meminta mama saya untuk di baptis lagi. Setelah mendengarkan nasihat nasihat dari kakek saya disitu mama saya kembali lagi di jalan yang benar dan di tahun 2022 mama saya memutuskan untuk beristiqomah dan memakai hijab walaupun masih tutup lepas hijab. Dan saya juga sekarang mengikuti agama mama saya yakni Islam.

SEDIKIT CERITA PADA SAAT SEKOLAH!!

Saya dulu waktu SD kelas 1-3 tidak memakai jilbab dan setelah naik ke kelas 4 saya memutuskan untuk memakai jilbab hingga lulus SMP. Tetapi setelah saya masuk ke SMK saya memutuskan untuk melepeas jilbab karena saya di jurusan perhotelan dan pada saat PKL tidak semua hotel menerima siswa berjilbab. Waktu pendaftaran saya juga di tanyain apakah siap melepaskan jilbab pada saat PKL?. Dan mama saya bilang mending lepas jilbab aja dari awal daripada harus lepas pakai jilbab. Suatu hari tiba lah dimana saya masuk sekolah. Dan saat jam solat saya ikut solat ke masjid,tetapi semua teman teman saya kaget “loh kok koe solat chei? Kan koe Kristen?” terus saya jawablah“ lah aku islam,sek ngomong Kristen sopo?”. Semua orang bilang bahwa saya Kristen karena muka saya yang katanya kristenable dan saya juga tidak memakai jilbab. Tapi saya heran kenapa temen saya muslim yang tidak memakai hijab pernah di bully oleh salah satu guru di SMK? Dan sedangkan saya tidak pernah sama sekali padahal saya juga setiap ke masjid untuk solat pasti bertemu dengan guru tersebut. Namun saya bersyukur tidak mendapat bullyan dari guru tersebut.

 

SEKIAN CERITA DARI SAYA TERIMA KASIH!

Nama : Wu Yujia Cheisya Safitri

Asal Sekolah : SMKN 3 KLATEN

Kelas : X Perhotelan 1

Email : yujiawu9@gmail.com1000107348

 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Wu Yujia Cheisya Safitri

    Add comment