Soloensis

Emiten Salim-Bakrie Bidik Produksi Emas 4.000 Ton Per Hari

Jakarta, Indonesia – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menargetkan produksi emas pada tahun 2023 akan mengalami peningkatan dikarenakan kapasitas produksi emas pada pabrik di Palu terus meningkat sampai mencapai kapasitas penuh 4.000 ton per hari (tpd).

“Hal tersebut berdampak positif terhadap pendapatan dan laba bersih perseroan tulis manajemen mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/8).

 

Perseroan menjelaskan saat ini telah mengoperasikan dua pabrik yang berada di Palu dengan kapasitas 500 tpd dan 4.000 tpd.

Rinciannya, pabrik pertama dengan kapasitas 500 tpd sudah beroperasi sejak kuartal ke-1 tahun 2020, sedangkan pabrik kedua dengan kapasitas 4.000 tpd sudah beroperasi sejak kuartal ke-4 tahun 2022.

“Untuk produksi emas dari kedua pabrik (500 tpd dan 4.000 tpd) terus mengalami peningkatan,” sebutnya.

Sepanjang 2022, produksi emas perseroan mencapai 174 kg (5.415 oz). Dan untuk periode semester pertama tahun 2023 produksi emas perseroan 236 kg (7.611 oz).

Selain itu, untuk anggaran belanja (capital expenditure/capex) yang berasal dari rights issue 1 dan rights issue 2 sudah dilaporkan ke OJK dan tercermin di laporan keuangan kuartal II-2023 atau per Juni 2023.

“Progres pembangunan pabrik emas ketiga di Palu sudah mencapai 60% dan progress pembangunan infrastruktur prospek emas di Gorontalo sudah mencapai 44%,” ungkapnya.

Saat ini perseroan fokus untuk mengembangakan lima aset yang sudah ada di antaranya Citra Palu Minerals (CPM) yang sudah memproduksi emas, Gorontalo Minerals (GM) memiliki tambang emas dan tembaga, Dairi Prima Mineral (DPM) untuk prospek seng dan timah hitam, Linge Mineral Resources (LMR) untuk prospek emas, dan Suma Heksa Sinergi (SHS) untuk prospek emas.

 

“Perseroan sedang mendiskusikan lebih lanjut mengenai sumber dewa138 pendanaan untuk proyek-proyek yang harus dikembangkan seperti proyek Kerta di Banten dan proyek Linge di Aceh. Dan akan diumumkan kepada market, media, dan OJK,” pungkasnya.

 

Sumber > CNBC Indonesia

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment