Soloensis

Astra (ASII) Buka Suara Soal Kabar Recall Motor Buntut eSAF

Jakarta, Indonesia – PT Astra International Tbk (ASII) buka suara soal isu terkait kerusakan rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang dilaporkan beberapa pengguna motor produksinya.

Dikutip dari keterbukaan informasi, Astra melalui anak usahanya, PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, pihaknya tidak menerima adanya perintah penarikan produk (recall) dari pemerintah buntut kasus ini.

“Kami memperoleh klarifikasi bahwa tidak ada pernyataan terkait himbauan maupun perintah penarikan produk (recall) dari Direktorat Pemberdayaan Konsumen Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan kepada AHM,” ujar Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya, Selasa, (29/8/2023).

Diketahui, AHM merupakan perusahaan ventura bersama antara Perseroan dan Honda Motor Co., Ltd. (“HMC”). ASII dan HMC masing-masing memiliki 50% saham AHM. ASII pun menegaskan pihaknya bukan pengendali AHM.

“AHM bukan perusahaan terkendali Perseroan,” ujar Gita Tiffany Boer, Sekretaris Korporasi ASII.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) telah memanggil PT Astra Honda Motor (AHM) untuk mengklarifikasi karatan, keropos hingga patah rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) di sepeda motor produksinya.

Adapun pertemuan itu digelar di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta kemarin, Jumat (25/8/2023) kemarin.

Ditjen PKTN berwenang melakukan pembinaan dan edukasi untuk memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha serta perlindungan dan pemulihan hak konsumen yang dirugikan. Dalam hal ini, konsumen yang rangka eSAF-nya rusak, jelas Plt. Dirjen PKTN Moga Simatupang.

Kementerian Perdagangan meminta AHM untuk selalu memprioritaskan hak konsumen sebagai penyelenggaraan perlindungan konsumen.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Produksi AHM David Budiono menyampaikan, sepeda motor Honda yang menggunakan rangka eSAF diproduksi di dalam negeri sejak 2019 dan telah lulus proses pengujian dari instansi pembina, bahkan telah diekspor ke beberapa negara.

AHM mengaku pernah menerima beberapa pengaduan konsumen yang mengalami kendala atas penggunaan sepeda motor honda rangka eSAF, dan hal itu telah diselesaikan di bengkel-bengkel resmi AHM.

Mengenai produk Honda yang digunakan konsumen mengalami keropos dan patah, AHM telah melakukan investigasi bahwa rangka sepeda motor patah akibat sering terkena air laut. Namun, sepeda motor tersebut produk lama dan bukan rangka jenis eSAF. Sepeda motor tersebut sudah diperbaiki sendiri oleh konsumen.

 

Saham ASII tercatat masih bergerak di zona merah sejak isu rusaknya rangka eSAF mengemuka ke publik depo4d. Saham ASII tercatat telah terkoreksi dalam 4 perdagangan terkahir beruntun, termasuk hari ini. Pada pembukaan perdagangan Selasa (29/8), saham ASII tercatat turun tipis 0,39% ke Rp 6.400/saham, dalam sepekan sahamnya melemah 2,29% dan dalam sebulan terakhir tertekan 6,57% 

Sumber : CNBC indonesia 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment