Soloensis

Pudarnya Budaya Sopan Santun Terhadap Guru

9158048e690093e19bb9eb68ddb83566

Budaya sopan santun adalah salah satu nilai yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia. Budaya ini meliputi tata krama, sikap hormat, dan penghargaan terhadap orang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi, termasuk guru. Namun, sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan pudarnya budaya sopan santun terhadap guru di tengah masyarakat kita. Hal ini menjadi perhatian serius karena guru adalah salah satu pilar utama dalam pembentukan generasi muda yang berkualitas. Untuk itu, kita akan membahas beberapa faktor yang menyebabkan pudarnya budaya sopan santun terhadap guru. 

Pertama, kemajuan teknologi dan media sosial dapat menjadi salah satu penyebab utama pudarnya budaya sopan santun terhadap guru. Anak-anak dan remaja kini lebih sering terpapar pada dunia maya daripada berinteraksi langsung dengan orang dewasa atau guru. Dalam dunia maya, budaya kasar dan tidak sopan sering kali dianggap sebagai hal yang biasa. Banyak kasus pelecehan dan penghinaan terhadap guru dapat ditemukan di media sosial, yang kemudian merembet ke dalam kehidupan nyata. Sebagai akibatnya, penghormatan terhadap guru semakin terabaikan.

Kedua, perubahan dalam sistem pendidikan juga berperan dalam pudarnya budaya sopan santun terhadap guru. Pendidikan yang semakin kompetitif dan fokus pada hasil akademik dapat menciptakan tekanan yang besar pada siswa. Siswa mungkin merasa stres dan tertekan untuk mencapai nilai yang tinggi, sehingga mereka cenderung kurang menghargai guru sebagai pribadi yang membantu mereka mencapai tujuan akademik. Di samping itu, kurangnya waktu yang dihabiskan bersama guru dalam kelas karena pembelajaran online juga dapat mengurangi ikatan emosional antara siswa dan guru.

Ketiga, perubahan sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat juga dapat berpengaruh pada budaya sopan santun terhadap guru. Nilai-nilai individualisme yang semakin kuat dapat mengakibatkan kurangnya rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Sebagai akibatnya, orang mungkin lebih fokus pada kepentingan pribadi mereka sendiri daripada menghormati dan mendukung guru sebagai bagian dari komunitas pendidikan.

Lantas bagaimana solusinya?

Pemerintah dan institusi pendidikan juga memiliki peran dalam menjaga budaya sopan santun terhadap guru. Banyak guru di Indonesia menghadapi berbagai masalah, termasuk upah yang rendah dan beban kerja yang tinggi. Kurangnya dukungan dari pemerintah dan kurikulum yang kurang relevan juga dapat membuat guru kurang dihormati oleh masyarakat. Jika guru dianggap sebagai pilar penting dalam pendidikan, pemerintah dan institusi pendidikan harus memberikan perlindungan dan dukungan yang cukup. Pentingnya memulihkan budaya sopan santun terhadap guru tidak dapat diabaikan. Guru adalah sosok yang berperan besar dalam membentuk karakter dan pengetahuan generasi muda. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai langkah dapat diambil.

Pertama, pendidik dan orangtua harus bekerja sama untuk mengajarkan nilai-nilai sopan santun kepada anak-anak sejak dini. Ini termasuk mengajarkan anak-anak untuk menghormati guru, menghargai perbedaan, dan memiliki empati terhadap orang lain.

Kedua, pemerintah harus memperbaiki kondisi guru, termasuk upah yang layak dan pelatihan yang memadai. Guru yang merasa dihargai dan didukung akan lebih mungkin untuk menginspirasi dan mendidik siswa dengan baik.

Ketiga, media sosial dan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya budaya sopan santun terhadap guru. Kampanye positif dan edukasi daring dapat membantu mengubah persepsi masyarakat tentang peran guru dalam masyarakat.

Pudarnya budaya sopan santun terhadap guru adalah masalah yang perlu segera diatasi. Guru adalah tulang punggung pendidikan, dan tanpa penghormatan dan dukungan dari masyarakat, sulit untuk menciptakan masa depan yang cerah untuk generasi muda Indonesia. Dengan upaya bersama dari pendidik, orangtua, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat memulihkan budaya sopan santun yang kuat terhadap guru dan memastikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak kita.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment