Soloensis

5 Perbedaan Pernikahan Siri dan Pernikahan Sah di Indonesia

Pernikahan sebuah kejadian penting untuk setiap pasangan yang ingin melanjutkan hubungan ke jenjang serius. Tapi, saat ini ada dua pernikahan yang ditemui orang, yakni nikah siri dan nikah sah.

Berbeda dengan pernikahan yang telah dilaksanakan dengan syah, pernikahan yang diakukan secara siri biasanya aktualisasinya diam-diam dan jarang ditemui orang. Lalu, apa perbedaannya nikah siri dan nikah sah itu? Ketidaksesuaian Antara Nikah Siri dengan Nikah Sah

1. Berbeda Status Hukumnya

Pernikahan siri disebut sah secara agama jika dikerjakan sesuai sama ketetapan agama Islam. Tapi, walau pada pernikahan siri menjadikan pasangan sah suami istri, tapi pernikahan ini tidak dipandang oleh negara.

Sedang status pernikahan sah berdasar agama adalah sah jika penuhi persyaratan rukun dan syarat nikah. Selain itu, status hukum pernikahan sah legal, yang artinya hadirnya dipandang oleh hukum di Indonesia. Ketentuan ini diatur di UU No. 22 tahun 1946 dan UU No 32 Tahun 1954.

2. Berbeda Dalam Pengertiannya

Ketidaksamaan antara pernikahan secara siri dan dengan syah yaitu pernikahan siri dikerjakan dengan sama sesuai ketetapan agama saja. Pernikahan siri ditangani dengan penuhi persyaratan dan rukun pernikahan. Tetapi, pada pernikahan siri tidak dapat didaftarkan di Kantor Permasalahan Agama (KUA).

Sedang pernikahan yang sah sebagai pernikahan yang ditangani sesuai sama rukun dan syarat pernikahan, yang datangkan wali dan saksi dan aktualisasinya dicatat oleh Kantor Permasalahan Agama (KUA).

3. Berbeda Proses Pernikahannya

Ketidaksamaan nikah siri dan nikah sah selanjutnya yaitu diolah aktualisasinya. Pernikahan siri ditangani tidak dalam pengawasan pegawai pencatat akta nikah. Karena hanya dikerjakan secara ketetapan agama dan tidak dikerjakan info pada masyarakat umum.

Sedang pada pernikahan yang sah ditangani di bawah pengawasan petugas pencatat akta pernikahan. Untuk penyelesaiannya biasanya ditangani dalam sebuah acara perayaan pernikahan yang mengundang sebagian orang, atau minimum sebagian orang yang ketahui.

4. Berbeda Tata Cara Pelaksanaannya

Berbeda dengan pernikahan sah yang tercatat dengan syah di Kantor Permasalahan Agama (KUA), yang aktualisasinya akan memakan waktu dalam pengurusan izin, penyiapan beberapa document pernikahan dan sebagainya. Pernikahan secara siri sebagai pernikahan yang terhitung sederhana.

Implementasi pernikahan siri dikerjakan cukup hanya meminta izin ke wali nikah yang sah pada pihak calon istri, seterusnya mencari dua orang yang sudah baligh untuk jadi saksi pernikahan. Menyiapkan mahar pernikahan sebelum dikerjakan ijab qobul, dan terakhir implementasi ijab qobul oleh beberapa pemuka agama pada tempat.

5. Berbeda Bukti Pernikahannya

Pernikahan siri ditangani tanpa diimbangi legalitas yang dikasih oleh negara, sampai pada pernikahan siri tidak ada buku nikah. Sedang pada pernikahan yang tercatat di kantor permasalahan agama (KUA) setelah menikah pasangan suami istri akan dikasih buku nikah sebagai bukti yang sah ada pernikahan.

Pasangan suami istri yang menikah secara siri, dapat sampaikan istbat nikahnya ke pengadilan agama, jika pada pernikahannya alami persoalan. Istbat nikah memiliki arah untuk mendapat legalitas status pernikahan dimata hukum. Persyaratan pengajuan sidang istbat cukup hanya membawa surat informasi dari KUA, KTP, dan KK.

Nah, itulah 5 perbedaan pernikahan siri dan pernikahan sah di Indonesia yang telah diringkas oleh situs Jasa Nikah Siri Jakarta untuk Kalian. Semoga bermanfaat ya guys:)

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment