Soloensis

Kirani Si Saudara Kesayanganku dari Jakarta

young-people-waving-hand-set_23-2148370645
Gambar:Freepik

     Didalam cerita ini, saya sebagai penulis ingin menceritakan seseorang yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada saya ketika saya sedang menjalankan sesuatu.Ia bernama Kirani. Ia si anak yang berambut lurus, berkulit putih,dan mempunyai sifat ceria.  Awal mula kami bertemu, saya berpikir bahwa saya tidak akan sedekat itu dengannya. Kami bertemu pertama kali di rumah salah satu saudara kami. Saat itu ia memulai perbincangan dengan mengajakku bermain bersama. Tetapi saat itu saya menolak secara mentah – mentah karena saat kecil saya sangat dikenal dengan anak yang pemalu

     Kami mulai dekat pada saat kita berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah atau biasa disebut sebagai TMII.Disana,kami mulai akrab dan saling memberikan lelucon satu sama lain.

     Sedihnya,disaat kami mulai akrab,kami harus berpisah karena saya harus kembali pulang ke kota Solo untuk beraktivitas seperti biasa. Tetapi tidak lama kemudian,ia akhirnya pindah dan menetap di Kota Solo.Betapa senangnya aku ketika mendengar kabar bahwa ia akan pindah dan tinggal selamanya satu kota denganku. Setelah ia sudah tinggal di Solo, kita sering menghabiskan waktu untuk bermain bersama melepas rindu

     Setelah ia pindah di Solo,tempat tinggalnya cukup dekat dengan rumahku. Sehingga kami juga bermain dengan tetangga lain untuk bersenang – senang. Di suatu ketika kami tidak saling berkabar satu sama lain cukup lama,karena satu dan lain hal. Saat itu saya merasa sangat kesepian karena biasanya,  ketika ada sesuatu yang terjadi saya akan langsung bercerita kepadanya. Tetapi ketika kita tidak saling berkomunikasi,saya hanya bisa memendam cerita itu sendirian. Alasan kita tidak berkomunikasi cukup lama adalah karena kita saling mempunyai rasa egois yang tinggi, sehingga kita malu untuk meminta maaf satu sama lain.

     Akhirnya setelah cukup lama kita tidak berkomunikasi,kita kembali dipertemukan di suatu acara keluarga yang mengharuskan kita untuk berkomunikasi. Pada awalnya saya ragu untuk mengajaknya berbicara, tetapi saya menurunkan ego dan mulai mengajaknya berbicara. Ternyata ia juga merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan juga. Akhirnya kita mulai komunikasi satu sama lain walaupun belum sedekat seperti dahulu.Setelah berjalannya waktu,kami mulai dekat kembali. Kami juga sering meluangkan waktu untuk bertemu dan bercerita.

     Tetapi setelah kita mulai dekat, sayangnya kita harus berpisah karena dia akan pindah rumah dan jarak nya lumayan jauh dari rumah saya. Tetapi kita masih sering bermain bersama, ternyata orang tua kami selalu mengizinkan kami untuk bermain bersama lagi.saya sering ke rumahnya dan sebaliknya,ia juga begitu. Kami selalu menceritakan kejadian jaman dahulu yang mungkin kami sendiri saja malu untuk mengingat kembali kejadian itu. Kami juga menceritakan kisah cinta kami satu sama lain.

     Kebetulan juga kisah cinta kami hampir mirip, jadi kita merasa kita senasib. Tetapi terlepas dari semua itu,kami juga saling memberi support dan masukan satu sama lain untuk menjalankan hidup lebih baik dari hari- hari sebelumnya. Kami juga saling memotivasi agar kami dapat berkembang dan mencapai impian kita masing – masing.

     Sebenarnya kami juga sering berpikir apakah saat kami beranjak ke usia dewasa kami akan seperti ini?. kami hanya selalu berdoa agar kami dapat selalu bersama selamanya. Kita tahu setiap manusia akan ada masanya. Kita biasa menyebutnya “people come and go”. Tetapi kita hanya bisa berharap bahwa kita akan selamanya bersama.

     Terimakasih, sekian karya tulis yang saya ciptakan. Jika ada salah kata dan penulisan dalam karya ini saya memohon maaf yang sebesar – besarnya,dan mohon bimbingan serta masukan dari bapak/ibu guru untuk menuntun saya dalam memperbaiki karya tulis ini. Wassalamu’alaikum wr.wb

 

Nama: Annisa Angelica Febriani

Sekolah: SMPN 18 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment