Soloensis

Indahnya Punya Teman Beda Agama

group-people-from-different-races_52683-16146
Gambar: Freepik

     Hallo namaku Carren, aku sekolah di SMP Negeri 18 Surakarta. Sekarang aku kelas 8. Kalau ditanya tentang bagaimana pendapatku selama berada dikelas 8, tentu saja aku akan menjawab “sangat bahagia”. Karena kenapa, karena aku dikelilingi oleh teman-teman yang begitu baik dan bisa untuk diajak berkolaborasi. Satu kelas dikelasku ada 32 siswa dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Dari perbedaan karakter yang kami miliki, bukan menjadi penghalang kami untuk dalam berteman. Pertemanan kami membaur tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.

     Ketika diawal taun ajaran, aku tidak mengira akan berada di antara teman-teman seperti sekarang ini. Perbedaan kami bukan  hanya dikarakter, namun kami juga memiliki perbedaan di keyakinan kami. Meski kami berbeda keyakinan, namun semua itu tidak menjadi penghalang dalam pertemanan kami. Singkat cerita, aku memiliki 3 teman yang begitu dekat dan teman itulah yang dari awal taun hingga sekarang masih seperti saudara.

     Ketiga temanku memiliki keyakinan yang berbeda dari aku. Aku beragama Kristen dan ketiga teman aku beragama Islam. Perbedaan ini tidak menjadi tolak ukur kami dalam berteman, malah kami bisa saling menghargai satu dengan yang lain. Selain berbeda keyakinan, kita bertiga pun mempunyai sifat karakter yang berbeda. Temanku ada yang mempunyai sifat ceria, ada yang mempunyai sifat pendiam, dan ada juga yang mempunyai sifat emosian. Walaupun kita memiliki karakter yang berbeda, tetapi kita tetap bermain bersama.

     Di setiap pertemanan pasti akan ada konflik, nah konflik kita yang pernah kita dapati yaitu konflik berbeda pendapat. Kita sangat sering berbeda pendapat, seperti perbedaan ide, hasil jawaban, serta perbedaan sosialisasi. Contoh perbedaan pendapat tersebut saat kita ada kerja kelompok, dan disuruh membahas bersama di dalam kelompok, banyak ide dan pendapat yang kita dapati, maka dari itu untuk mencegah konflik yang besar kita harus menyaring jawaban satu persatu lalu kita tulis jawaban yang sudah kita diskusikan tadi.

     Saat SD aku lebih banyak mempunyai teman yang seiman denganku, lalu saat SMP aku  harus belajar cara menghormati perbedaan, dan aku harus menerima lingkungan baru ini. Jujur awal awal hal ini sangat sulit bagiku, karena aku tidak mudah untuk berkomunikasi dan tidak mudah untuk bergaul. Tetapi pada kenyataannya setelah aku masuk kedalam lingkungan yang baru ini aku dapat beradaptasi dan memiliki banyak teman yang berbeda beda karakternya.

     Yang paling penting, yang aku suka dari teman temanku sekarang ini kami saling tolong menolong, saling membantu dalam segala hal. Contohnya ketika aku belum bisa mengerjakan tugas yang berhubungan dengan sejarah Islam, seperti Wali Songo, Kerajaan Islam, dan lain sebagainya. Aku diberi tahu dan diceritakan tentang sejarah Islam yang berhubungan dengan  pelajaranku ini, walaupun ada yang masih belum dimengerti tetapi temanku sangat sabar untuk mengajari ku hingga aku dapat menjawab pertanyaan.

     Kita saling bertukar cerita, terkadang aku menceritakan bagaimana cara aku ibadah, cara aku mendapatkan ajaran Firman. Begitupula mereka, mereka juga sering bercerita tentang kisah nabi mereka dan aku mendengarkan serta aku juga dapat belajar bagaimana kisah nabi mereka. Terkadang mereka membaca kisah Alkitab dan terkadang aku juga mendengarkan saat mereka mengaji atau membaca Juz Amma. Mereka sangat keren, aku kagum karena mereka dapat membaca tulisan Arab yang menurutku itu susah dibaca.

      Selain itu aku juga mengingatkan waktu sholat saat sedsng kerja kelompok, terkadang mereka sholat dirumahku dan saat mereka tidak membawa mukenna aku meminjamkan mukenna ke tetanggaku agar mereka dapat menjalankan waktu sholat. Saat mereka sholat aku harus tenang dan tidak boleh tertawa karena mereka dapat batal sholat dan harus mengulang kembali.

     Aku sangat kagum dengan teman temanku, mereka sangat cantik saat memakai hijab dan mereka sangat tahan menggunakan hijab untuk menutupi aurat mereka. Mungkin kalau itu aku, aku tidak akan tahan akan panasnya, tetapi mau bagaimanapun itu kewajiban mereka untuk menutupi aurat mereka.

     Aku sangat bangga dengan teman temanku yang sekarang. Meski kami berbeda iman tapi dalam berteman kami memiliki kasih yang menyatukan perbedaan. Tetap pertahankan pertemanan sampai kapanpun karena seorang sahabat menaruh kasih dalam setiap waktu dan akan menjadi saudara dalam kesukaraan.

     Sekian dari saya, mohon maaf jika ada salah kata, seoga dari cerita saya ini dapat mengajarkan perbedaan dalam pertemanan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sahallom.

 

Nama: Carren

Sekolah: SMPN 18 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment