Soloensis

Wow, Hanya Di Pasar Legi Jatinom Kamu Bisa Berbelanja Sekaligus Tertawa.

Sebuah tempat yang identik dengan wanita dengan kegiatan belanja untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Bicara tentang pasar yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dan makanan pasti sudah biasa. Bukan pasar kalau tidak ada yang berjualan, berbagai macam barang dagangan yang dijual di pasar. Dan setiap pedagang memiliki cara masing-masing untuk melariskan dagangannya. Seorang pedagang asal Desa Jetis, Kecamatan Karangnongko, Klaten misalnya,  menggunakan  guyonan kocak untuk menjual dagangannya. Aksinya saat berjualan yang mampu menarik perhatian pengunjung pasar.

Pedagang unik ini bernama Lasono alias Pak Cemplon. Pak Cemplon biasa berdagang berpindah-pindah tempat dari pasar tradisional satu ke pasaran tradisonal yang lain. Yang mana di pasaran jawa itu ada lima yaitu pon, wage, kliwon, legi dan pahing. berdagang di Pasar Legen, Lapangan Bonyokan, Kecamatan Jatinom Klaten. Ia berjualan perkakas mula dari pensil, gunting, gergaji, hingga alat cukur jenggot. Misal untuk pasaran kliwon itu biasanya ada di daerah pasar Delanggu. Tetapi Pak Cemplon sering berjualan hanya di pasaran legi dan kliwon.  

“Pensil 2B nggih? Dicek boleh. Standar nasional Indonesia. Siji Regane pitung ewu ( Satu harganya tujuh ribu) pensil 2B dan B2 beda lho.” Begitulah salah satu cara Pak Cemplon menawarkan barang dagangannya kepada pengunjung pasar. Ia kemudian menurunkan harga pensil secara bertahap, yang awalya tujuh ribu menjadi sepuluh ribu dapat 2. Dan sampai terus turun menjadi sepuluh ribu dapat 20 pensil.

Nah, selain harganya murah pembeli juga bisa mendapatkan hiburan dari apa yang dibawakan Pak Cemplon saat berdagang. Bagaimana tidak murah, bahkan barang Pak Cemplon lebih murah dari barang-barang yang dipasarkan di Toko Online lainnya. Memang disini Pak Cemplon hanya mengambil untuk yang sedikit dan tidak serakah dalam mengambil keuntungan. Tapi penjualannya dengan kuantitas yang banyak jadi bisa sebanding. 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Febriana Huhah

    Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam 16

    View all posts

    Add comment