Soloensis

Pentingnya Menanamkan Sikap Toleransi Sejak Kecil

hand-drawn-peace-day-with-children_23-2148292010
Sumber: Freepik

Toleransi sangatlah penting dalam kehidupan sehari hari kita. Toleransi tidak hanya dalam lingkup agama saja, tetapi semua tentang keberagaman, seperti ras, suku, budaya, bahasa, dan masih banyak hal lain. Tanpa adanya toleransi, masyarakat bisa berpecah belah. Toleransi mengajarkan kita untung saling menghormati dan menghargai tentang perbedaan di sekitar kita. Toleransi adalah hal positif yang harus kita tanamkan pada diri kita dari kecil. Mari kita membaca artikel di bawah ini supaya kita tau, apa itu toleransi? mengapa kita harus mengajarkan toleransi sejak kecil?

Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dalam hal keyakinan, pendapat, atau kepercayaan. Toleransi harus ada di dalam diri kita sendiri. Toleransi juga bisa membuat hubungan dengan orang lain lebih baik, karena adanya hal meghargai dan menghormati. Maka dari itu pentingnya menanamkan toleransi sejak kecil. Mengajarkan toleransi kepada anak sejak usia dini adalah hal yang penting, karena pada dasarnya anak-anak masih mudah untuk diarahkan dan akan ‘membekas’ sampai mereka dewasa.

Namun mengajarkan nilai moral pada anak-anak dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Hal ini dikarenakan anak-anak belum sepenuhnya bisa menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka, khususnya yang bersifat abstrak. Direktur Puspa Center Manado, Martje Pusung Pangau, mengatakan saling menghargai satu sama lain merupakan salah satu pelajaran tentang pendidikan moral yang perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini.

“Sikap dan perilaku orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus bisa mendorong anak anak untuk memahami bahwa perbedaan merupakan sesuatu yang indah. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mencapai tujuan dan menjalani hidup,” ujar Martje, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/7). Martje yang membuka sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Puspa Manado, mengajak siapapun untuk mengajarkan anak agar memiliki sikap menghargai setiap perbedaan. Ia juga meminta orang dewasa di sekitar mereka bisa memberi penjelasan pada anak, bahwa saling menghargai merupakan sikap yang terpuji.

Menurutnya menanamkan moral seperti ini penting bagi anak-anak, supaya mereka kelak mudah beradaptasi ketika berada di lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam. Jika ada anak yang melakukan ‘bullying’, ia melanjutkan, itu mungkin terjadi karena anak di rumah mengalami tekanan dan kurang berinteraksi sosial. “Dalam masa tumbjuh kembang anak, akan sangat bagus apabila membiasakan anak untuk bergaul dalam lingkungan yang beragam, sehingga mereka akan memiliki kecerdasan sosial dan tahu menempatkan diri,” ujarnya. Untuk itu, ia menambahkan, perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2018 harus dirasakan semua anak-anak. Sehingga peran guru dan lembaga pendidikan dalam turut membentuk karakter anak sangat penting. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Sedankan di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.

Saya ada pengalaman tentang perbedaan keyakinan agama di kelas. Teman kelas saya yang beragama muslim mengejek teman yang beragama kritiani. Teman kristiani saya tidak terima dan mengejek kembali. Mereka kemudian saling ejek mengejek, saya merasa tidak ada rasa toleransi saya kemudian melerai mereka dan sedikit memberitahu bahwa orang itu memiliki hak dalam pilih memilih, terutama dalam kepercayaan agama masing masing. Pentingnya menanamkan rasa toleransi sejak dini supaya kita ketika dewasa sudah bisa menghargai perbedaan yang ada di sekitar kita.

 

Nama              : Sang Raihan Putra Agung

Sekolah           : SMPN 5 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment