Soloensis

Generasi Muda dan Bahasa Jawa di SMA Negeri 4 Surakarta

5d9f0540-499c-439a-b09b-82f9e631fca5

 

Bahasa merupakan salah satu ciri khas dari suatu budaya. Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah yang digunakan di Surakarta, memiliki peran krusial dalam mempertahankan jati diri masyarakat Jawa. Selaras dengan pesatnya arus globalisasi dan masuknya bahasa asing di Indonesia, pelestarian bahasa daerah menjadi sebuah tantangan, terutama di lingkungan akademik seperti di SMA Negeri 4 Surakarta. Dalam konteks ini, wacana lisan khususnya bahasa Jawa di SMA Negeri 4 Surakarta dapat disoroti sebagai fenomena kebahasaan yang menarik dan perlu menjadi perhatian.

Gen Z atau generasi muda penerus bangsa yang ada di SMA Negeri 4 Surakarta memegang tanggung jawab besar dalam melestarikan kekayaan budaya daerah, khususnya bahasa Jawa. Meskipun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa resmi dan instruksional di sekolah, wacana lisan bahasa Jawa di kalangan siswa dan guru juga menjadi peran penting dalam upaya pelestarian bahasa Jawa. Latar belakang siswa SMA Negeri 4 Surakarta yang mayoritas berasal dari Jawa Tengah, khususnya keresidenan Surakarta membawa keragaman dialek maupun warna bahasa Jawa yang berbeda-beda.

Wacana lisan bahasa Jawa di lingkungan sekolah dapat menjadi sarana yang efektif untuk memahami dan melestarikan bahasa daerah. Melalui percakapan sehari-hari, siswa tidak hanya memperkaya kosa kata bahasa Jawa, namun mereka juga memahami nuansa budaya yang terkandung dalam bahasa tersebut. Selain itu pengguaan bahasa Jawa dalam tuturan sehari-hari dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan identitas budaya di antara siswa. Hal tersebut terdapat dalam artikel “Wacana Lisan Bahasa Jawa di SMA Negeri 4 Surakarta sebagai Upaya Menjaga Kearifan Bahasa Lokal (Indigeneous Language): Kajian Sosiopragmatik” menunjukkan berbagai keunikan bahasa Jawa, seperti perbedaan kosa kata, contohnya “horok”, “mboyak”, “sengget”, “genter”, dan lain-lain.

Meskipun dengan penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan sehari-hari menjadi salah satu upaya untuk melestrikan bahasa Jawa, namun pasti terdapat berbagai tantangan seperti minimnya literatur bahasa Jawa atau kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pelestarian bahasa daerah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lanjutan guna menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan gelar karya yang telah berjalan di SMA Negeri 4 Surakarta namun dengan tema kebudayaan Jawa, maupun upaya lain, seperti penguatan mata pelajaran Bahasa Jawa.

Jadi dengan begitu, bahasa Jawa memiliki peran penting dalam menjadi identitas masyarakat Jawa yang harus senantiasa dipertahankan agar tidak luntur di tengah arus globalisasi dan masuknya bahasa asing di Indonesia. Kita anak muda penerus bangsa Indonesia juga memegang tanggung jawab dalam melestarikan bahasa daerah, maka dari itu kita harus selalu sadar akan hal tersebut. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa anak muda selalu memiliki ide untuk mengupayakan pelestarian dan pemertahanan bahasa Jawa di masa depan.

Apakah tulisan ini membantu ?

Add comment