Soloensis

Data yang Bisa Hilang Pada Saat Komputer Anda Telah Mulai Dimatikan

images (31)

Anda mungkin sedang menikmati film favorit di komputer ketika Anda tiba-tiba melihat layar hitam dan menyadari bahwa PC yang Anda miliki telah mati. Ini bisa berupa gerakan tiba-tiba yang mencabut kabel listrik atau listrik padam. 

Pada saat Anda menghidupkan kembali PC Anda ini, tidak ada apa-apa di sana, dan Anda perlu memutar filmnya lagi. Itu tidak berbahaya bagi PC, akan tetapi bagaimana jika Anda melakukan sesuatu yang penting pada PC Anda? Apakah Anda akan kehilangannya secara permanen ini?

Data Apa Saja yang Bisa Hilang Saat Komputer Anda Telah Dimatikan?

Data apa pun yang belum disimpan dapat hilang saat mematikan PC. Saat membuka file di komputer, semuanya akan masuk ke (RAM) untuk mempercepatnya. Namun, karena RAM bersifat fluktuatif, Anda perlu menyimpannya di memori permanen sebelum mematikan atau menghidupkan ulang. 

Jika tidak, Anda akan kehilangan data kecuali aplikasi tersebut memiliki fitur simpan otomatis. Beberapa aplikasi memungkinkan Anda menyimpan data yang belum disimpan setelah menyalakan kembali komputer ini.

Saat ini, semakin banyak aplikasi yang menawarkan fitur simpan otomatis untuk mempermudah dan mengurangi kekhawatiran penggunanya. Bahkan browser memungkinkan Anda melihat tab yang sama saat Anda mematikan dan menghidupkan kembali komputer. Namun, Anda juga perlu menyesuaikan pengaturannya. Jika tidak, maka Anda akan mendapatkan tab kosong setiap kali membuka browser ini.

Jenis Memori Pada Komputer yang Harus Anda Ketahui Pada Sebelumnya

Untuk memahami bagaimana komputer menyimpan data kita dan mengapa kita kehilangan sebagian dan tidak sebagian lainnya, maka Anda harus mengetahui berbagai jenis memori dan penyimpanannya.

Memori Komputer Jenis Volatil

Memori volatil bersifat sementara. Ini adalah memori utama atau internal komputer karena ini penting dalam pengoperasian prosesor. Dibutuhkan daya untuk menyimpan data, jadi kami kehilangan data saat perangkat kehilangan daya. 

Akibatnya, memori yang tersimpan di memori volatil hilang saat komputer dimatikan. Sekarang Anda mungkin bertanya-tanya mengapa komputer perlu menyimpan data yang tidak disimpan secara permanen dan akan menghapusnya saat Anda mematikan ataupun me-restart PC.

Jawabannya adalah karena kecepatan. Pada saat Anda telah membuka file, aplikasi, ataupun halaman browser di komputer yang Anda miliki, maka sistem ini akan membuat salinannya di memori volatil untuk membantu prosesor mengambil dan memproses data dengan kecepatan sangat tinggi. 

Ia bahkan menyimpan salinan sistem operasi untuk membantunya berkomunikasi dengan perangkat lunak secara lebih efektif dan cepat. Anda dapat menemukan dua jenis memori volatil di komputer: RAM dan Cache. 

Keduanya tentunyta akan menyimpan data real-time sementara untuk meningkatkan kecepatan transfer data, membaca, dan menulis. Random Access Memory in lebih umum karena lebih murah dan memiliki kapasitas lebih tinggi. 

Akibatnya, CPU menggunakan memori cache untuk tugas-tugas yang lebih khusus yang memerlukan akses lebih cepat dan lebih sering digunakan. Sistem akan memutuskan data mana yang selanjutnya dibutuhkan CPU dan menyimpannya dalam cache, yang jauh lebih cepat dari RAM ini.

Di sisi lain, RAM menyimpan jauh lebih banyak data umum dan hampir semua hal yang Anda jalankan di komputer. Cache ini sendiri berada dekat dengan CPU untuk membantunya mengakses data dengan lebih cepat, dan karena secara konsep mirip dengan prosesor, maka cache adalah sebuah hal yang juga dikenal sebagai memori CPU. 

RAM ini juga dapat membaca dan menulis data dengan kecepatan tinggi dan menyimpan setiap operasi, bahkan satu klik, untuk membantu CPU mengakses data secara efisien. 

Hal ini juga menyimpan setiap perubahan yang Anda buat pada file, pengaturan, dan program, akan tetapi akan segera  menghapusnya setiap kali Anda mematikan komputer. Dari segi kedekatan dengan prosesor, cache yang satu ini jauh lebih dekat karena berada di antara RAM dan CPU. 

Namun, karena cache sangat mahal karena tingginya biaya per penyimpanan, maka tidak ekonomis bagi produsen untuk membuat cache berkapasitas tinggi. Hasilnya, RAM selalu lebih besar dan lebih universal untuk saat ini. 

Memori Komputer Jenis Non-Volatil

Memori non-volatil bersifat permanen dan sekunder, sehingga Anda tidak akan kehilangan data yang tersimpan di dalamnya jika perangkat Anda kehilangan daya. Saat membuat atau mengubah berkas, maka Anda perlu menyimpannya di memori permanen agar tidak hilang jika perangkat dimatikan atau dihidupkan ulang. 

Memori non-volatil ini sendiri memiliki kapasitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan memori volatil karena harganya lebih murah dan lebih diperlukan untuk menyimpan data permanen ini.

Berbeda dengan memori volatil, memori ini tidak akan memengaruhi kinerja karena hanya bertanggung jawab atas penyimpanan. Saat Anda membuka file atau aplikasi atau memulai sistem operasi, salinan sementara ini masuk ke memori volatil untuk meningkatkan kecepatan. 

Akibatnya, kecepatan bukanlah fitur penting untuk memori non-volatil dibandingkan kapasitas. Ada berbagai jenis memori non-volatil tergantung pada teknologi dan tempatnya. Mereka bisa mekanis dan elektronik, internal dan eksternal.

Demikian ulasan tentang Data yang Bisa Hilang Pada Saat Komputer Anda Telah Mulai Dimatikan seperti yang dilansir alexistogel, semoga bermanfaat.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment