Soloensis

Kita Yang Berbeda

multiracial-group-people-background_23-2148209476 (1)
Gambar: Freepik

      Dalam hal nya kehidupan sehari-hari memiliki yang nama nya asas kehidupan. Asas adalah tatanan yang diatur dalam kehidupan manusia berdasarkan 3 Aspek utama yaitu, alas, dasar, dan pedoman bangsa . Di Indonesia kita diatur dalam undang-undang yang memiliki sudut pandang dan aspek yang berbeda di setiap daerah. Indonesia di atur dalam ( Bhinneka Tunggal Ika ) yang artinya, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika di lambangkan dengan burung garuda.

      Dalam symbol burung garuda memiliki arti dalam kehidupan dan sejarah masyarakat Indonesia. Dalam leher burung garuda terdapat 45 helai bulu yang melambangkan tahun Indonesia merdeka, sedang kan sayap burung garuda kedua nya memiliki 17 helai yang melambangkan tanggal kemerdekaan, bulu kaki nya memiliki 19 helai yang melambangkan tahun, dan bulu ekor burung garuda memiliki 8 helai untuk melambangkan bulan kemerdekaan. Burung garuda dilambangkan sebagai hewan yang diagungkan karena populasi nya yang semakin menurun setiap tahun nya yang membuat pemerintah sangat melindungi hewan tersebut.

     Kehidupan di Indonesia tidak bisa di sama ratakan. Dalam skala nasional masih banyak ada nya kehidupan kasta atau yang biasa di sebut triangle. Dalam kesetaraan manusia ini di bagi menjadi beberapa golongan masayarakat,yaitu golongan menegah kebawah, golongan menengah keatas, dan golongan keatas. Biasanya golongan tersebut dapat mencerminkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita banyak tau bahwa Indonesia memiliki banyak sekali ragam yang sangat unik dari segi agama, budaya, suku, adat istiadat dan sebagainya.

     Dalam hal ini dapat mencerminkan keberagaman yang berbeda dalam setiap golongan manusia. Contohnya di Bali di sana masih ada yang nama nya kasta dan terbagi menjadi 4 golongan yang berbeda, yaitu brahmana, ksatria, weisya, dan sudra. Di bali masyarakat nya bermayoritas agama Hindu karena itu mereka masih mempercayai kasta dan reinkarnasi. Di Indonesia masyarakat mempunyai adat istidat yang sangat unik dan setiap daerah memiliki keunikan dan cara nya masing- masing untuk memperkenalkan budaya mereka ke ranah internasional. Indonesia tercatat memiliki 2.161 adat istiadar yang tersebar di 38 provinsi yang memiliki banyak cerita sejarah di setaiap acara tersebut.

      Dalam kesrtataan hidup masyarakat Indonesia pemerintah mengadakan banyak program dalam negeri agar anak muda di Indonesia bisa mengembangkan adat istiadat agar tidak punah dan di ambil oleh negara tetangga. Dalam kasus seperti ini sudah banyak terjadi yaitu tentang kesetrataan sosial dan klaim dari negara lain tentang budaya Indonesia. Kita sebagai anak muda Indonesia seharus nya bisa berfikir kritis dalam menjalani masalah tersebut. Masih banyak di beberapa sekolah Indonesia yang nama nya pembullyan dan perudungan dlam hal warna kulit, bentuk tubuh, dan sebagainya.

     Dalam hal ini sebaiknya pemerintah menindak lanjuti hal tersebut sebagai mana mesti nya. Siswa yang menjadi pelaku memang tidak di rugikan dalam hal apapun tapi korban yang mendapat perudungan tersebut bisa saja terganggu dalam masalah mental dan psikis nya. Tercatat di tahun 2023 ada 985 kasus dari berbagai kota dan wilayah di Indonesia. Hal tersebut tidak bisa di biarkan terus maka pemerintah bisa membangun program interaktif dan positif untuk menanggulangi hal ini di Indonesia. Banyak nya pelaku bully di sekolah semakin merajalela, salah satu penyebab pelaku melakukan hal tersebut adalah kurang nya kash sayang atau kurang nya rasa berekspresi anak sejak dini yang membuat mereka bisa melakukan hal tersebut dan melampiaskan nya ke orang lain.

      Pembangunan SDM dalam negeri perlu di kembangkan. Aspek sosial dalam kehidupan manusia perlu di perhatikan dalam pengalamn saya pribadi saya pernah menjadi korban bully di sekolah saya. Waktu itu saya masih menginjak sekolah menengah pertama saat pertama kali masuk di kelas yang benar-benar tidak menyangka bahwa saya tidak memiliki teman. Pembullyan saya terjadi saat saya kelas 3 SD saat itu teman laki-laki saya mengejek bahwa saya mirip seperti dugong dan ada juga yang bilang seperti sumo. Saat itu saya memang tidak terlalu memperdulikan nya tetapi saat ini menjadi trauma serius bagi saya. Saat saya berkunjung kembali ke sekolah saya takut jika akan bertemu dengan anak laki-laki tersebut lagi.

      Dalam kasus saya bisa diambil pelajaran bahwa setiap orang memiliki cara nya untuk membalaskan hasrat dalam dirinya yang ia pendam selama ini dengan cara yang mungkin berbeda. Dalam hal ini mungkin masih banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bisa mengekspresikan bakat atau sesuatu yang mereka ingin lakukan dan membuat itu menjadi hal yang paling mereka benci.

     Dari hal ini saya mengambil judul kita yang berbeda adalah tentang keberagaman yang berbeda-beda dari stiap orang di Indonesia. Saya generasi muda Indonesia mengaku bangga dengan perbedaan setiap orang, dalam diri seseorang pasti ingin ada nya perubahan dalam negeri ini. Semoga di dalam keberagaman ini bisa tercipta ada nya kerukunan setiap bangsa. Dan kurang nya masalah pembullyan, perundungan dan rasis bisa berkurang setelah ada nya cara dari anak-anak muda untuk mengembangkan Indonesia emas di tahun 2045 yang lebih baik.

     “ keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar, keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha “- B.J.HABIBIE

NAMA: AULIA KHAIRUNNISA ANDRIANI
SEKOLAH : SMP NEGERI 2 SURAKARTA

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment