Satu Rumah Dua Keyakinan

 Satu Rumah Dua Keyakinan

Imam prasetyo, terlahir dari keluarga yang bermacam macam agama seperti kata Bhineka Tunggal Ika (berbeda beda tetapi tetap satu juga ) .

Tolerasi sungguh tercermin dikeluarga besar saya. Saya di rumah bersama orangtua saya, adik, pakdhe, dan budhe saya. Saya, adik dan orangtua saya beragama Islam sedangkan pakdhe saya bernama Bambang beragama Katholik. Saya tinggal di Ngenden Rt07/Rw07, Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

 Ketika hari selasa, tanggal 14 Maret 2022 pukul 19.00 WIB, pakdhe dan budhe saya mengadakan acara latihan nyanyi buat acara gereja di rumah saya, saya membantu menyiapkan hidangan makanan seperti singkong goreng, jadah bakar, serta minuman teh panas. 

Pada pukul 19.30 tamu mulai berdatangan dengan menggunakan berbagai jenis motor mulai dari motor bebek hingga motor metik, motor-motor para tamu saya rapikan secara berbaris, selain itu saya juga menjaga motor para tamu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah selesai acara kira-kira pukul 21.30 WIB tamu satu persatu mulai meninggalkan tempat. 

Dikeluarga besar saya agama islam menjadi agama minoritas, setiap Idulfitri keluarga besar saya yang beragama Khatolik dan Kristen akan berkumpul di rumah pakdhe dan budhe yang bergama islam, sedangkan ketika hari raya Natal keluarga besar saya yang beragama Islam akan berkumpul di rumah keluarga pakdhe dan budhe beragama Katholik dan Kristen. 

 Walaupun agama Islam jadi minoritas, keluarga saya begitu menjunjung nilai toleransi antar agama ,ketika hari raya Natal hidangan yang dibuat diusahakan halal, misalkan ada masakan yang non halal seperti masakan yang mengandung daging babi akan dikasih tanda supaya keluarga yang beragama Islam tau kalau masakan ini non halal mengandung daging babi.

Jadi meskipun kita berbeda beda agama , kita tetap bisa membentuk kebahagiaan dan keharmonisan keluarga tanpa membenci satu dengan yang lain nya.