Soloensis

Sahabat Beda Agama

IMG_20230402_181858
Sahabat Beda Agama

                                                             SAHABAT BEDA AGAMA

Saya bernama Sonya Sekar Arum . Saya mempunyai kakak perempuan dan adik laki – laki. Saya akan menceritakan kisa saya saat SD. Saat itu umurku 11 tahun. Aku pelajar kelas VI di SDN 236 MUARO JAMBI. Cita-citaku ingin menjadi seorang pengusaha.

Saya mempunyai sahabat yang berbeda agama, tetapi perbedaan itu tidak menghalangi saya untuk bersahabat dengannya, justru saya malah senang bisa kenal dengannya.

Dia bernama Rona Uli Pancawati, pada saat bulan Ramadhan semua umat muslim berpuasa termasuk saya. Suatu ketika saat saya puasa sahabat saya yang bernama Rona dia tidak puasa dikarenakan dia beragama Kristen.

Tetapi walaupun dia berbeda agama dengan saya dia tetap bertoleransi kepada saya dan teman – teman yang lain.

Saat siang hari tepatnya jam 12.00 siang, saya hendak melakukan ibadah sholat dzuhur di masjid yang jaraknya sekitar 1 km dari sekolahan, lumayan jauh kan kalau jalan kaki.

Saat kaki saya ingin menuju masjid dengan berjalan kaki, tiba – tiba Rona datang menghampiri saya dengan membawa motor dan ingin mengantarkan saya ke masjid. Saat itu ia sudah diperbolehkan untuk membawa motor kesekolah sedangkan saya masih diantarkan oleh orang tua, sampainya di masjid saya pun melaksanakan ibadah sholat dzuhur dan, Rona pun menunggu saya didepan masjid sampai saya selesai sholat.

Saat di perjalanan mau kembali ke sekolah saya bertanya kepada Rona, “Rona Kenapa kamu tidak makan ataupun minum jangan peduliin aku karena aku puasa kamu jadi gak makan dan minum”, dan Rona pun menjawab, “aku tidak lapar dan haus kok”.

Beberapa bulan kemudian saya dan Rona pun lulus, kelasku mengadakan perpisahan dengan berjalan-jalan ke kebun binatang dan ke kolam renang.

Beberapa minggu kemudian, saya dan Rona pun mengambil ijazah di sekolah (SD), Rona datang membawa motor untuk menjemput saya di rumah. Tibanya di sekolah, saya dan Rona langsung menuju kantor untuk mengambil ijazah tersebut. Setelah selesai mengambil ijazah, tak lupa saya dan Rona berfoto dan keliling sekolahan untuk melihat adik kelas dan terakhir kalinya saya menginjakkan kaki di sana. Lalu saya dan Rona pun pulang, sebelum pulang saya dan Rona pamit kepada bapak dan ibu guru di sana.

Beberapa bulan Kemudian saya dan keluarga saya akan pindah ke provinsi Jawa Tengah dikarenakan saya sudah lulus SD dan akan melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP). Tak lupa saya berpamitan dengan teman-teman saya dan Rona untuk selamanya.

Sebelum saya pulang ke Jawa, Rona memberikan saya sebuah kado dan bucket, begitu pula dengan saya juga memberikan kado untuk Rona sebagai kenang-kenangan, dan kami pun jalan-jalan dan berfoto untuk terakhir kalinya di Jambi. Saya dan keluarga saya pun pulang ke Jawa Tengah.

Sampainya saya di Jawa tengah tepatnya ngargoyoso karanganyar, Rona bertanya tentang kabar saya di Jawa, begitu pula dengan saya yang bertanya tentang kabar Rona di Jambi, sampai saat ini saya dan Rona masih tetap menjadi sahabat walaupun berbeda agama dan berbeda wilayah

Dan Sejak saat itu saya merasa beruntung sekali mempunyai sahabat sebaik Rona, karena dia adalah sahabat yang sangat bertoleransi dan sangat menghargai saya.

Satukan perbedaan untuk kebersamaan, karena walaupun saya dan Rona berbeda keyakinan dan wilayah, saya dan Rona tetap menghargai satu sama lain, dan tidak ada yang dapat memisahkan kita  untuk saling bersilaturahmi.

Dan itulah kisah saya

 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment