Soloensis

Toleransi Bertetangga dalam Satu Cinta

Screenshot 2024-04-01 081425

     Bertetangga merupakan suatu hal yang biasa kita dengar sehari-hari bahkan pun setiap manusia mengalami hal ini. Mengapa?karena pada prinsipnya manusia itu adalah zoon politicon, manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia yang dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lain. Manusia sebagai makhluk sosial dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan selalu bergantung pada oranglain, bertetangga salah satunya. Bertetangga itu sebuah minat atau dukungan antarmanusia satu dengan lainnya. Bertetangga itu perilaku ramah dan menolong antar orang yang tinggal berdekatan. Benefit yang akan didapatkan ketika toleransi antarbertetangga terjalin dengan baik maka rasa nyaman yang timbul dari hidup rukun akan memberikan kebahagiaan. Ketika salah satu keluarga tertimpa masalah, maka tetangga dapat saling membantu dan bergotong royong agar masalah tersebut dapat segera terselesaikan. Tingginya tingkat kerukunan dalam bertetangga dapat menentukan kesejahteraan suatu daerah

     Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia  tak lepas dengan namanya hak dan kewajiban. Mengapa hak dan kewajiban itu perlu ada, karena untuk keseimbangan hidup begitupula dalam hidup bertetangga sekalipun. Salah satu tujuan penting hak dan kewajiban adalah untuk mencapai kehidupan yang layak dan lebih baik bagi semua individu dalam masyarakat. Selain itu hak dan kewajiban itu juga untuk mengatur kehidupan di masyarakat yang lebih baik. Dalam kehidupan bermasyarakat membutuhkan suatu lingkungan yang aman dan nyaman, hal ini dilakukan untuk mencapai sebuah hubungan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik adalah orang yang perhatian, toleran dan memahami oranglain serta gaya hidup mereka yang berbeda serta dapat membangun suatu komunitas yang sukses. Dengan menjunjung toleransi menjadikan sebuah hubungan bertetangga menjadi baik dan semua warga masyarakat dapat tinggal dan hidup dalam bertetangga dengan suasana bahagia dan menyenangkan.

     Tingginya tingkat kerukunan dalam bertetangga dapat menentukan kesejahteraan suatu daerah, hal ini berkorelasi positif dengan budaya etika yang baik di masyarakat. Budaya yang beretika merupakan suatu budaya yang mampu menjaga, mempertahankan dan meningkatkatkan harkat serta martabat manusia. Etika bertetangga yang bisa dilakukan minimal bertegusapa jika bertemu, peduli terhadap lingkungan, berbagi dalam kebaikan bersama. Karena faktor kedekatan itulah, peran tetangga begitu besar terhadap kehidupan seseorang. Jika tertimpa musibah, tetanggalah yang pertama kali memberikan bantuan, pertolongan maupun uluran tangan. Ada nilai-nilai kebersamaan yang harus dijaga dalam lingkungan tempat tinggal. Toleransi pun menjadi kata kunci. Oleh sebab itu, Pancasila sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan bahwa hiduplah betetangga yang baik dan tidak menunjukkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, jika pada saat yang sama, masih ada tetangganya yang kesusahan.

     Salah satu contoh budaya yang beretika lainnya yaitu menghargai perbedaan pendapat dalam forum resmi maupun tidak resmi di masyarakat. Implementasi dari forum resmi antaralain dalam hal perbedaan pendapat tentang pembangunan gudang RT, ada yang setuju ada yang tidak, karena berbagai alasan dan faktor penyebabnya. Dari perbedaan pendapat inilah, masyarakat belajar menghormati dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

     Toleransi yang terbentuk di masyarakat paling penting diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari  manusia. Tanpa membekali diri dengan sikap toleransi, tentu kita akan menjadi pribadi-pribadi hedonis, egois dan individualistis yang lebih suka mementingkan urusan diri sendiri dan mengenyampingkan urusan dan perasaan orang lain. Sikap-sikap maupun pribadi yang sangat bertolakbelakang dengan sikap toleransi ini akan memicu menimbulkan perselisihan dan perpecahan dalam hidup bertetangga. Sikap intoleransi akan menciptakan ketegangan dan konflik sosial di lingkungan sekitar. Dampak yang akan ditimbulkan dari sikap intoleransi akan merusak mental atau kepribadian, ancaman kerukunan eksistensi dasar negara yaitu Pancasila. Dampak secara luas bagi Bangsa Indonesia dengan berbagai keberagaman suku, ras, budaya serta bahasa yang sangat beragam dadalah ancaman kesatuan dan persatuan bangsa.

     Definisi toleransi menurut Soerjono Sukanto adalah suatu sikap yang merupakan perwujudan pemahaman diri terhadap sikap pihak lain yang tidak tidak disetujui. Hal ini dimaksudkan bahwa jika dalam kultur masyarakat mampu menjaga sikap saling menghargai dan  menghormati, yang bertentangan dengan diri sendiri maka intoleransi tidak akan terjadi. Sebaliknya jika dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok tidak akan terjadi, maka kehidupan damai dalam keragaman akan tercapai.

     Jika mencermati kehidupan era sekarang, sepertinya sikap toleransi mulai habis terkikis dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian orang kelihatanya lebih suka menonjolkan keakuannya. Aku punya ini dan itu, aku anak siapa, aku punya hak privilege atau dengan kata lain, ia lebih suka mementingkan hal-hal yang menjadi kesenangan dirinya sendiri, tanpa merasa harus peduli dengan tetangga atau orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia benar-benar tak peduli bila ada orang lain yang merasa terganggu dengan aktivitasnya. Beberapa waktu yang lalu seorang tetangga, menceritakan aktivitas salah satu tetangganya yang memiliki kebiasaan menaruh soundsystem volume kencang. Tetangganya itu memang berprofesi sebagai  pemilik sound system sehingga tak heran bila sering melakukan uji coba apakah sound system tersebut sudah berfungsi dengan baik ataukah belum. Akan tetapi ia melupakan satu hal atau bisa jadi menganggap hal biasa atau sepele, bahwa kebiasaannya menggunakan soundsystem dengan volume tinggi itu sangat mengganggu kenyamanan para tetangganya yang rumahnya sangat berdekatan. Mestinya bila ia memiliki sikap toleransi, ia akan berpikir panjang sebelum menggunakannya dalam durasi lama. Apakah suara soundsystem keras itu dapat menyebabkan orang lain terganggu atau tidak? Jangan-jangan salah satu tetangganya ada yang sedang sakit? Atau ada ibu yang memiliki bayi yang mendadak terbangun dan menangis gara-gara mendengar suara soundsystem yang begitu keras menggema?

     Saya jadi teringat, ketika suatu hari menyaksikan sebuah video viral di youtube Soundsystem hajatan membuat rontok genteng  tetangga sampai bolong. Genting-genting tetangga terekam pecah satu per satu karena kencang dan kerasnya soundsystem.

     Video viral itu  memang berdurasi sangat singkat, tetapi meninggalkan bekas yang mendalam dan hikmah bagi orang yang menontonnya. Hikmah yang menyadarkan kita agar memiliki sikap toleransi terhadap sesama. Jangan sampai kita merasa egois, melakukan kesenangan sesuka hati di tengah penderitaan orang lain. Memang sah-sah saja bila kita ingin melakukan aktivitas atau hobi kita, tentu dengan catatan selama itu positif dan tak mengganggu kenyamanan orang lain.

     Karena saya sangat yakin, kita pun akan merasa kesal dan marah bila sampai ada orang yang mengganggu ketenangan hidup kita. Bayangkan saja ketika kita sedang nyenyak tidur tiba-tiba terjaga gara-gara mendengar soundsystem volume keras yang bersumber dari tetangga punya hajatan. Saya yakin kita akan merasa kesal dan marah. Terlebih bila kita baru beberapa menit pulang kerja dan sangat lelah dan sempat tertidur meski sejenak. 

     Penting digarisbawahi di sini bahwa memiliki sikap toleransi bukan berarti kita tidak memiliki sikap atau prinsip hidup. Sama sekali bukan seperti itu. Prinsip hidup merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang dapat membantu seseorang untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalahnya.  Tugas kita adalah berusaha memahami prinsip hidup orang yang beragam tersebut, lalu menghormatinya sebagaimana kita ingin dihormati oleh mereka. Karena menghormati perbedaan prinsip-prinsip itulah arti sesungguhnya tentang toleransi secara utuh dan menyeluruh.

     Menurut pandangan saya, mencintai sesama atas dasar sebuah kewajiban hidup dengan oranglain termasuk ke dalam kategori sikap toleransi yang sejatinya selalu kita lakukan. Dengan kata lain, toleransi merupakan suatu hal yang “niscaya” menjalani kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat atau bertetangga.”NISCAYA” dalam toleransi bertetangga adalah wujud dari CINTA.

 

Identitas Penulis:

Nama                    : Arny Hidayah, S.Pd.

Instansi                : SMAN 1 Mojolaban

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment