Soloensis

Berita Kisah

cute-kids-playing-nature-cartoons_18591-52162
Gambar: Freepik

     “Di sebuah kota kecil yang damai, tinggal lah tiga teman dekat: Ahmad, Budi, dan Chris. Ahmad adalah seorang Muslim yang taat, Budi adalah seorang Kristen yang rajin ke gereja, dan Chris adalah seorang penganut Hindu yang setia.

     Setiap kali mereka berkumpul, percakapan tentang agama selalu muncul. Ahmad akan bercerita tentang pentingnya puasa selama bulan Ramadan, Budi akan menceritakan pengalaman- pengalamannya di gereja, dan Chris akan berbagi cerita tentang festival Hindu yang meriah.

     Meskipun berbeda keyakinan, mereka selalu menghormati satu sama lain. Ahmad tidak pernah merasa terancam ketika Budi dan Chris berbicara tentang Yesus atau dewa-dewa Hindu mereka. Budi juga selalu menghargai waktu Ahmad untuk shalat lima waktu, dan Chris tidak pernah memaksa mereka untuk ikut festival Hindu.

    Suatu hari, ketika ada perayaan agama besar di kota, ketiganya memutuskan untuk mengunjungi tempat ibadah masing-masing. Ahmad mengajak Budi ke masjid lokal untuk merasakan atmosfer Ramadan, sementara Chris mengundang mereka berdua ke kuil Hindu untuk ikut serta dalam ritual.

     Di tempat ibadah masing-masing, mereka merasakan kedamaian dan keindahan dari kepercayaan agama teman-teman mereka. Ahmad terpesona oleh doa-doa yang didengarkan bersama-sama di masjid, Budi merasakan kedekatan spiritual di gereja, dan Chris merasakan kekuatan dari ritual Hindu yang dipimpin oleh pendeta.

     Saat mereka kembali berkumpul, mereka saling berbagi pengalaman dengan penuh kegembiraan. Mereka menyadari bahwa, meskipun memiliki keyakinan agama yang berbeda,  mereka tetap bisa menjadi teman yang saling mendukung dan memahami satu sama lain.

     Kisah persahabatan mereka menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar mereka, menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak perlu menjadi pemisah, tetapi justru bisa menjadi peluang untuk belajar, menghormati, dan merayakan keragaman.”

 

Hasna Salsabila

SMPN 19 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment