Soloensis

Toleransi di Organisasi

group-young-people-posing-photo_52683-19746
Gambar: Freepik

     Pada suatu ketika, ada sebuah Organisasi Pramuka yang disebut Dewan Galang. Organisasi ini berada di SMPN 19 Surakarta. Pada Kisah Organisasi ini dapat menjadi kisah imperatif hidup kita. Pada tanggal 1-3 Maret 2024 Pangakalan SMPN 19 Surakarta mengadakan sebuah Perkemahan Jumat, Sabtu, Minggu atau yang di singkat adalah PERJUSAMI. Perjusami ini di ikuti oleh siswa kelas 7 serta dewan Galang kelas 8.

     Saat itu Dewan Galang SMPN 19 Surakarta beranggotakan 36  siswa yang terdiri dari 26 perempuan serta 10 laki-laki. Pada 10 siswa laki-laki ini ada 1 siswa yang beragama Katolik sendiri dan sisa dari anggota laki-laki ini ada Islam. Cerita di mulai ketika masuk pada acara sholat maghrib. Hosea yang menjadi anggota Dewan Galang yang beragama Katolik sendiri di minta oleh teman-temannya untuk menjaga tenda. Hosea pun setuju, Ia mempersilahkan dan menunggu tenda  sampai teman – temannya datang kembali. Setelah kembali mereka mengajak Hosea untuk makan malam bersama.

     Suatu ketika Ezra yang baru balik dari makan bersama, melihat bahwa ada barang yang di tenda nya hilang.Ezra pun langsung mencari barang tersebut dengan menanyakan Hosea.Hosea menjawab bahwa dari tadi tidak ada yang masuk tenda kecuali Hosea.Ezra yang kebingungan lalu menyurigai Hosea.Terjadi perdebatan dan ketegangan antara mereka berdua. Fendi dan teman-teman yang baru datang lalu melerai mereka.Fendi yang sebagai ketua dewan Galang lalu mengusulkan   untuk diadakan diskusi menyelesaikan masalah.

     Diskusi ini di mulai dengan Hosea yang melakukan pembelaan. Hosea berkata bahwa dari tadi tidak ada orang yang masuk tenda.Ezra pun ragu, Fendi mengajak teman-teman yang lain untuk mencari barang tersebut dengan seksama. Setelah mereka mencari, mereka tidak menemukan apa-apa. Ezra tidak terima, lalu Ezra semakin menyudutkan Hosea. Tiba-tiba ada siswa kelas 7 yang memanggil         mereka.Siswa Kelas 7 itu ternyata mengembalikan barang milik Ezra yang jatuh di jalan.

     Ezra pun mengambil barang tersebut.Ia pun mengeceknya dan ternyata itu adalah barang milik Ezra yang hilang. Ezra pun mengucapkan terimakasih pada siswa kelas 7 tersebut. Ezra merasa bersalah, ia lalu meminta maaf kepada Hosea karena ia telah menuduh nya. Hosea pun memaafkan Ezra dengan sepenuh  hati. Lalu Fendi mengajak teman-temanya untuk selalu menjaga persahabatan mereka. Keesokan hari nya mereka menjalankan tugas untuk membimbing adik-adik kelas 7. Dewan Galang terlihat sudah kembali dengan saling bekerja sama satu sama lain tanpa ada rasa membedakan. Setelah kejadian itu mereka sadar bahwa mereka adalah tim, yang mana mereka harus menghargai dan menghormati satu sama lain.

     Kisah ini ditutup dengan kegiatan Perjusami yang berjalan lancar dan mereka kembali ke SMPN 19 Surakarta dengan selamat dan bahagia. Pada masalah yang di hadapi oleh Dewan Galang ini memberikan kita untuk selalu toleransi antar keberagaman. Baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar untuk selalu menghormati dan menghargai satu sama lain. Pada Kisah ini bukan saja cerita di Dewan Galang SMPN 19 Surakarta saja tapi harus ada di sekitar kita. Dan sikap-sikap ini harus di perjuangkan Untuk seluruh o rganisasi-organisasi pendidikan.

 

Hosea Joy AN

SMPN 19 Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment