Soloensis

Idul Fitri Riyaya bagi Semua

Kumpul Lebaran

Kalimat yang tak asing lagi didengar warga Kampung Bratan menjelang idul fitri atau istilah lainnya lebaran adalah “nanti mampir ke rumah ya, nduk”. Uniknya, kalimat ini diucapkan oleh sesepuh kampung yang beragama Nasrani. Jika Open House Lebaran identik dengan kumpul keluarga dan kerabat seiman dibalut tradisi sungkeman, hal yang berbeda dilakukan Mbah Wahyono sekeluarga yang beragama nasrasi. Mereka membuka pintu rumah selebar-lebarnya untuk menghargai saudaranya yang sedang berhari raya mesti tak seiman. Tak hanya itu, jamuan makanan tak kalah menggiurkan dari yang tersaji di meja saudara muslim yang tengah berbahagia menyambut hari raya. Mulai dari cookies khas lebaran yaitu kue nastar hingga jajanan kesukaan anak-anak bertemakan cokelat.

Tak hanya open house, Mbah Wahyono pun melestarikan budaya sungkeman dengan seluruh warga muslim yang sedang merayakan lebaran. Tradisi ini dijalankan seperti pada umumnya yaitu mengucapkan “Sugeng Riyadi” yang artinya Selamat Hari Raya serta meminta maaf atas kesalahan selama 1 tahun lamanya. Ucapan hari raya beda agama menjadi polemik di tengah masyarakat, sebab adanya stigma masyarakat yang menganggap ucapan hari raya haram hukumnya bagi yang berbeda agama. Tetapi tidak dengan Mbah Wahyono yang justru membuat lebaran lebih hangat dan khidmat tanpa memandang perbedaan agama.

            Mbah Wahyono tidak sendirian, beliau ditemani anak, cucu dan keluarga besarnya dalam menyambut warga kampung yang ingin “berlebaran” di rumahnya. Suasana sangat hangat, nyaman, dan seperti kumpul di rumah nenek pada umumnya. Atmosfer seperti inilah yang dirasakan warga kampung di momen idul fitri yang ternyata tidak hanya menjadi milik warga muslim tetapi juga seluruh warga dari beragam latar belakang termasuk perbedaan agama. Inilah fakta yang menggambarkan toleransi keberagaman bersama seluruh warga dalam menyambut hari raya keagamaan. Salam keberagaman, salam toleransi.

Nur Adinda Windi A

SMP Negeri 3 Kota Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Nur Adinda Windi Arandari

    Add comment