Soloensis

5 Godaan Para Penghafal Al-Quran yang Harus Kamu Tahu, Plus Solusi Pemecahannya

Menghafal al-Quran sebagai keunikan kaum muslim di seluruh dunia. Jumlah penghafal al-Quran di bumi ini termasuk lumayan banyak. Banyak penghafal al-Quran yang stop di tengah perjalanan karena timbulnya kebimbangan, bahkan juga ada pula yang baru mengawali langsung stop karena timbulnya godaan-godaan, baik bujukan dari dirinya atau bujukan di luar. Seorang penghafal al-Quran harus ketahui godaan-godaan penghafal al-Quran agar mereka dapat prima menghafalkan al-Quran.

Berikut 5 godaan untuk penghafal Al-Quran dan jalan keluarnya dirangkum rumah-muslimin.com dari berbagai sumber:

Tidak Sadar Keutamaan Al-Quran

Ada antara mereka yang tidak ingat al-Quran karena tidak paham apa keutamaan dan apa fungsinya menghafalkan al-Quran, hingga jangankan berminat untuk menghafalkannya, terpikir juga tidak.

Peluang yang lain kenapa seorang tidak ingat al-Quran ialah jika mereka memang tahu dan sadar benar keutamaan menghafal al-Quran, punyai kemauan dan semangat agar bisa menghafalkannya, bahkan juga telah coba usaha, kenyataannya dia tidak dapat ingat karena ada factor penghambat. Mereka berserah dan tidak ingin terus usaha untuk singkirkan semua yang menghadanginya, pada akhirnya mereka betul-betul tidak dapat ingat.

Kebalikannya, mereka yang sukses menghafal al-Quran ialah beberapa orang yang awalnya tahu sekaligus sadar menghafal al-Quran itu sebagai suatu hal yang penting. Mereka tidak ingin menunda-nundanya, apa lagi melewatinya demikian saja. Jika mereka mendapati banyak kesusahan dalam tempuh jalannya, mendapati banyak rintangan dan halangan, mereka masih istiqamah, sabar, dan konsentrasi pada arah yang ingin diraihnya.

Takut Hafalannya Terlupakan

Rasa takut ini sesungguhnya dilandasi karena ada info dari beberapa ulama jika lupa hafalan al-Quran sebagai salah satunya antara dosa-dosa besar (al-kaba’ir).

Saat rasa takut menerpa seorang yang masih belum menghafal al-Quran, bila dia menerpa orang yang hatinya kurang kuat, rasa takut itu dapat memengaruhi tujuannya untuk menghafal al-Quran, membuat sangsi, bahkan juga membuat tidak jadi menghafal. Bila rasa takut itu menerpa seorang yang pada proses menghafal dan belum menuntaskan hafalannya, Dia membuat seorang penghafal sangsi untuk meneruskan hafalannya hingga memutuskan untuk jaga hafalan yang telah didapatkan, meskipun cuman sedikit, dan tidak ingin meneruskan hafalannya karena takut apa yang bakal dihafalkannya itu nanti tidak sanggup dia jaga.

Jalan keluar supaya tidak dipengaruhi rasa takut itu ialah gantilah yang negatif jadi positif. Triknya, kuatkan hati yang semula kurang kuat. Sebab hati yang kurang kuat itu pada akhirnya suatu hal yang sesungguhnya positif menjadi negatif. Hati yang kuat ialah hati yang sanggup singkirkan beberapa hal yang negatif sekalian sanggup mendatangkan segi positif dari tiap suatu hal . Maka, benahi dahulu hati, banyak-banyaklah merenungkan beberapa hal yang positif.

Takut Tidak Bisa Mengamalkan

Memang, hal yang lain sering jadi penghalang seorang dalam menghafal al-Quran ialah ada rasa takut bila apa yang dihafalkannya kelak tidak bisa diamalkan. Karena ada rasa takut itu selanjutnya cukup banyak orang yang sangsi bahkan juga malas menghafal Al-Quran karena mereka memandang jika tanggung jawabannya benar-benar berat, hingga bila memang belum siap menanggungnya karena itu menurutnya lebih bagus tak perlu menghafalkannya.

Jalan keluar untuk siapa saja yang ingin menghafal al-Quran tetapi tetap diliputi rasa takut tidak dapat mempraktikkan apa yang dihafalkan, karena itu perlu ingat kembali jika mempraktikkan al-Quran itu tidak cuma kewajiban untuk yang ingat al-Quran saja. Tidak boleh anggap jika orang tidak menghafal al-Quran karena itu orang itu tidak dibebani kewajiban mempraktikkannya. Benar-benar tidak. Wajibnya mempraktikkan al-Qur’an berlaku untuk siapa saja yang ingin berbahagia, ingin selamat dalam dunia dan akhirat, tidak cuma untuk penghafal al-Quran saja, tapi juga berlaku untuk siapa saja yang akui memiliki iman kepada-Nya.

Takut Miskin

Yakin atau mungkin tidak, benar ada orang yang tidak ingin menghafal al-Qur’an dengan argumen takut miskin. Antara mereka bahkan juga ada yang dengan terus-terang menjelaskan jika ingat al-Quran cuman akan membuat orang malas bekerja, karena sangat sibuknya mengurus hafalan.

Jalan keluar untuk orang yang punyai kemauan menghafal al-Quran tetapi tetap diliputi kebimbangan, berasa cemas dengan kehidupan dunia, takut miskin dan kurang harta, karena itu percayalah jika al-Quran yang dihafalkan itu sanggup menyembahkan kebahagiaan untuk penghafal di akhirat kelak, kebahagiaan yang serupa sekali tidak dapat diperoleh dengan dunia dan seisinya.

Selanjutnya renungkan, bila kebahagiaan akhirat saja sanggup disembahkannya untuk penghafal, karena itu pasti dia lebih sanggup kembali menyembahkan kebahagiaan untuk kehidupan dunia penghafal, karena betapapun jumlahnya nikmat dunia, dia tidak ada apa-apanya bila diperbandingkan dengan nikmat-nikmat di akhirat kelak.

Sudah Terlanjur Tua

Walau menghafal al-Quran sebagai suatu hal yang perlu, sekalian sebagai amalan yang mempunyai banyak kelebihan dan kesitimewaan. Tapi pada realitanya memang tidak seluruhnya umat Islam sadar jika dia betul-betul penting, tidak seluruhnya mereka ketahui bermacam kelebihan dan kelebihannya. Sering juga kesadaran dan pengetahuan itu baru mereka dapatkan ketika umur mereka telah tua. Hingga saat mereka punyai kemauan untuk mendapatkan kutamaan dan kelebihan itu dengan menghafalkannya, karena itu saat itu umumnya ada rasa sangsi, apa bisa menghafal sementara umur telah tua? Apa bisa menghafal al-Qur’an sementara ingatan tidak seperti dahulu saat masih terbilang muda?

Maka factor yang paling penting dalam masalah ini ialah kemauan dan keseriusan. Sukses atau tidaknya menghafal Al-Quran di umur senja sesungguhnya tak perlu jadi konsentrasi arah. Yang perlu ialah saat kita masih istiqamah menghafal al-Quran, istiqamah isi saat-saat senja kita dengan al-Quran, supaya betul-betul memperoleh husnul khatimah. Tapi bila Allah meluluskan kita untuk menuntaskan hafalan al-Quran itu, karenanya ialah karunia yang mengagumkan.

Demikian 5 godaan untuk penghafal Al-Qur’an dan jalan keluarnya. Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan kita, dan kita dapat menuntaskan hafalan dengan prima.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Candra Bi

    Playmaker Panduanmenulis.com

    View all posts

    Add comment