Soloensis

Toleransi dan Intoleransi dalam Menyikapi Keberagaman

ethical-dilemma-illustration_23-2148729240
Sumber: Freepik

Kita semua tahu,bahwa Indonesia merupakan negara dengan sejuta Keberagaman yang menarik dan indah untuk kita pelajari,baik Keberagaman ras,suku,agama,budaya,bahasa dan masih banyak lagi. Mengetahui akan Keberagaman dan perbedaan perbedaan yang ada,Tentunya kita bertanya tanya bagaimana Indonesia tetap utuh diantara banyaknya perbedaan disekitar Kita bukan? Bagaimana kita menyikapi perbedaan yang ada? Jawaban ya adalah dengan sikap Toleransi.

Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati diantara perbedaan. Yang artinya,toleransi merupakan sikap menerima dan tidak membedakan perbedaan disekitar kita. Sebagai contoh sikap toleransi,saya mengambil cerita ini dari pengalaman pribadi saya,dimana pada waktu itu,saya bersahabat akrab dengan teman saya yang berbeda agama dan ras (Warna Kulit) dengan saya,namun perbedaan itu tidak mempengaruhi ikatan persahabatan kami sama sekali,kami selalu makan siang bersama,kami tidak pernah bosan bertukar cerita bersama,kami selalu membantu satu sama lain,bertukar keluh kesah kami,bermain bersama,tertawa,bernyanyi dan bergembira bersama tanpa pernah sekalipun kami mempermasalahkan tentang agama ataupun warna kulit kaki yang berbeda. Dengan ini,yang ingin saya sampaikan adalah tanaman sikap toleransi dalam diri kalian. Buat hidup ini penuh dengan warna yang berbeda namun terluhat indah saat bersama,seperti pelangi.

Jika toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati diantara perbedaan,lalu bagaimana dengan Inoleransi? Jadi, intoleransi merupakan sikap yang bertolak belakang dengan toleransi,yang artinya,sikap menolak untuk menghormati,dan menghargai perbedaan yang ada,dengan kata lain, jika seseorang memiliki sikap Intoleransi, dapat diartikan bahwa orang tersebut tidak memiliki perasaan hormat, empati atau rasa menghargai terhadap perbedaan perbedaan disekitarnya. Intoleransi adalah sikap yang buruk dan harus kita hilang KAN, Namun ada satu perkara yang menharuskan kita untuk menegaskan kita bersikap intoleran, yaitu perkara agama, Yang saya maksudkan intoleran dalam perkara agama adalah, apabila beberapa orang menggabungkan antara suatu agama dengan agama yang lainnya,artinya,Intoleran juga merupakan suatu hal yang tepat untuk menyikapi hal hal tertentu,seperti yang sudah saya sampaikan,yaitu tentang persoalan pencampuran atau penggabungan agama.

Pengalaman pribadi saya sendiri tentang in toleransi adalah tentang Pembulian, Dimana pada saat saya menduduki bangku kelas 1 Sd,saya menjadi korban buli. Awal mulanya adalah karena saya merupakan siswi yang pendiam dan bisa dikatakan pintar,pada saat itu,saya tidak punya teman dan kebetulan ada salah satu perempuan yang mengajak saya berkenalan dan akhirnya kami berteman dekat hingga menjadi sahabat yang sangat populer karna kekompakan kami yang selalu berdua,awalnya semua baik baik saja sampai pertengahan kelas 1 saya mulai merasakan sesuatu yang aneh dengan sahabat saya,yaitu,dia mulai memaksa saya untuk datang pagi kesekolah,supaya saya bisa mengerjakan pr nya yang tidak dikerjakan,dia mulai meminta uang saku saya yang hanya berjumlah 5K untuk dia sendiri,Dia sangat posesif dan egois,dia tidak suka melihat saya bergaul dengan yang lain,tapi anehnya saya diam dan malah merasa takut,sehingga saya melakukan semua yang dia minta kepada saya, dia juga mengancam saya,jika saya berani untuk mengadukannya kepada orang tua saya atau siapapun itu,dia akan pastikan bahwa saya tidak memiliki teman,dari situ saya percaya karna tiap kali saya mencoba untuk menolak apa yang dia perintahkan,dia memerintahkan seluruh teman saya untuk menjauh dari saya,dan itu benar terjadi.

Dari situ saya mulai merasa kehilangan semangat belajar,saya takut saat mendengar namanya bahkan sudah bisa dibilang depresi karna saya menyembunyikan hal itu sampai kelas 2 Sd,karna sudah tidak tahan,saya mulai melakukan usaha apapun yang bisa membuat saya libur sekolah,alasan alasan yang tidak masuk akal itu membuat orang tua saya merasa curiga dan mulai bertanya tanya,apalagi saya sering menangis saat malam hari,saat sendiri atau saat pulang sekolah,dari situ orang tua saya memaksa saya untuk speak up,tapi saya masih tidak berani. Dari situlah ibu saya bertindak,ibu saya diam diam datang kesekolah saya dan mewawancarai beberapa teman dan guru saya,ibu saya melakukan upaya apapun untuk membuat semuanya buka mulut,hingga teman saya berani berbicara tentang persahabatan saya yang amat toxic dan sekarang menjadi pembulian,ibu saya mengumpulkan bukti sebanyak mungkin,bahkan sampai merekam pembicaraan teman teman saya tentang kasus pembelian itu,setelah terkumpul cukup,ibu saya,ayah saya daan saya datang kesekolah dan menghadap kepala sekolah,menceritakan semuanya,kami.pun dipertemukan dengan orang yang aku bilang sahabat juga dengan keluarganya tersebut dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, Kini 13 tahun usia saya.

Alhamdulillah kami menjadi teman akrab tanpa adanya pengekangan lagi. Dari cerita ini juga,saya ingin menyampaikan,janganlah kalian menyepelekan sikap intoleran dalam diri.kalian,hapus dan buang sikap buruk itu dan jangan sampai sikap itu mempengaruhi kalian karna pada akhirnya,karma itu nyata dan apa yang kalian tanam merupakan apa yang kalian tuai nantinya,bijaklah dalam menetapkan sikap dalam menghadapi suatu hal dan hapus sikap yang merugikan.

Poin poin penting dirangkum meliputi: Toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati diantara perbedaan; Intoleransi merupakan sikap menolak menghargai perbedaan yang ada; Toleransi harus ditanamkan dalam diri kita; Intoleransi juga sikap yang tepat dalam situasi tertentu; Intoleransi mempunyai dampak buruk; Kita harus tau kapan kita bersikap toleran dan intoleran.

 

Nama              : Jasmine Nityasasia Aurelix

Sekolah           : SMPN 5 Surakarta

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment