Soloensis

Asam Urat Boleh Makan Jengkol?

pexels-büşranur-aydın-17408384

Penderita penyakit asam urat sering mengalami gejala seperti nyeri, pembengkakan, dan sensasi panas yang sulit diatasi pada sendi. Salah satu kendala yang dihadapi oleh penderita asam urat terkait dengan pilihan makanan yang sebaiknya dihindari. Contohnya, konsumsi jengkol atau petai dianggap riskan karena kandungan purin yang tinggi. Namun, apakah penderita asam urat boleh makan jengkol?

Buah jengkol dan petai merupakan pilihan makanan yang sangat populer di wilayah Asia Tenggara dan telah menjadi bagian dari meja makan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Meskipun memiliki aroma yang khas dan kuat, kedua jenis makanan ini tetap menjadi favorit, terutama karena memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang diakui.

Penyebab dan Faktor Asam Urat

Sebelum mengeksplorasi hubungan antara jengkol atau petai dengan asam urat, penting untuk memahami penyebab dan faktor risiko yang terkait dengan asam urat itu sendiri. Penyakit asam urat dapat muncul ketika tubuh menghasilkan jumlah asam urat yang berlebihan, namun tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien.

Salah satu faktor umum yang dapat meningkatkan risiko asam urat adalah pola makan yang kaya purin. Risiko asam urat juga cenderung meningkat pada individu dengan kelebihan berat badan, konsumsi alkohol yang berlebihan, riwayat keluarga yang memiliki riwayat asam urat, dan adanya beberapa kondisi medis lainnya.

Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Jengkol?

Selain mengundang selera makan, buah jengkol sebenarnya mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh. Buah ini kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, saponin, dan unsur lainnya. Namun, mengapa konsumsi jengkol secara berlebihan tidak dianjurkan bagi penderita asam urat?

Penting untuk diingat bahwa hampir semua makanan yang dianggap sehat dapat memiliki dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, termasuk jengkol dan petai. Dalam jumlah yang sesuai, kedua jenis makanan ini dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, konsumsi berlebihan justru dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat.

Penderita asam urat disarankan untuk tidak mengonsumsi jengkol dan petai secara berlebihan karena kedua makanan tersebut mengandung purin yang tinggi. Purin dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat yang tidak dapat diolah dengan baik akan mengakibatkan penumpukan kristal asam urat.

Kandungan purin yang tinggi dalam jengkol dan petai secara otomatis dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Meskipun asam urat berperan dalam proses penguraian purin, terkadang produksinya berlebihan sehingga asam urat tidak dapat diolah secara sempurna. Sebagai hasilnya, kristal asam urat dapat menumpuk dan menyebabkan masalah kesehatan pada penderita asam urat.

Tips Makan Jengkol dan Petai yang Sehat

Pada dasarnya, tidak ada larangan mutlak terkait konsumsi jengkol bagi penderita asam urat. Penderita asam urat diperbolehkan mengonsumsi jengkol, namun dengan batasan tertentu. Jengkol memiliki kandungan protein yang kaya, asam folat, dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan dan mengurangi risiko penyakit.

Namun demikian, walaupun umumnya dianggap aman, jumlah konsumsi jengkol dan petai sebaiknya tetap terbatas pada penderita asam urat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keduanya mengandung purin dalam jumlah tinggi, dan kelebihan purin dapat memperburuk radang sendi dan berpotensi menyebabkan pembentukan batu ginjal.

Selain itu, menurut dr. Fadhilah Az Zahro, sebagaimana dilaporkan di laman Alodokter, penderita asam urat juga sebaiknya memperhatikan cara memasak dan merebus jengkol. Hal ini karena adanya kemungkinan timbulnya asam jengkolat yang dapat menyebabkan gejala keracunan jengkol atau jengkolisme.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment