Soloensis

Ini Dia Tips Investasi Bagi Investor Muda

Tips ini diperlukan bagi investor pemula yang  belum memiliki pengalaman atau memiliki jam terbang yang terlalu banyak. Dengan membaca artikel Financialk ini, Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai instrumen investasi mana yang Anda inginkan dan mana yang tepat untuk Anda.

  • Pilihan Investasi

Berinvestasi adalah salah satu strategi pengelolaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan dan mencapai tujuan keuangan tersebut sehingga Anda dapat hidup sejahtera. Berinvestasi sangat penting karena inflasi rata-rata  lebih besar daripada pertumbuhan upah dan pertumbuhan uang bila disimpan di  bank. Ada banyak pilihan investasi yang bisa kita sesuaikan berdasarkan risiko yang diterima. Semakin tinggi risikonya, semakin tinggi pengembalian investasi. Sebagai investor muda, Anda mungkin tidak memiliki modal awal yang  banyak, namun jangan khawatir, ada banyak produk investasi yang bisa Anda pilih.

Baca Juga : Forex Trading Adalah Investasi yang tidak Memerlukan Modal Besar

Beberapa produk investasi  modal rendah yang bisa Anda pilih antara lain:

1. Surat Utang (Obligasi) Ritel Pemerintah

Obligasi jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dengan nilai nominal dan  jatuh tempo tetap. Dengan kata lain, Anda meminjamkan jumlah nominal ini kepada pemerintah selama jangka waktu yang ditentukan dalam obligasi. Bunga pinjaman dihitung dengan jangka waktu pelunasan hutang. Seperti semua investasi, obligasi pemerintah  memiliki risiko seperti risiko suku bunga, risiko inflasi, atau risiko reinvestasi.

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah tempat menghimpun dana masyarakat, yang MI (Manajer Investasi) melakukan investasi pada surat berharga. Penanaman dana investasi dilakukan melalui manajer investasi atau bank, tugas MI adalah mengelola uang yang terkumpul selama ini melalui berbagai portofolio investasi yang  membedakan jenis dana, antara lain:

  •  Reksa dana pasar uang
  • Reksa dana pendapatan tetap
  • Reksa dana saham
  • Reksa dana campuran

3. Emas

Investasi emas adalah salah satu investasi paling populer di kalangan investor karena likuiditasnya yang tinggi (mudah  dijual atau dibeli), area pasar yang luas, dan kemudahan membaca.

  • Kerugian dari berinvestasi emas adalah investasi  pasif dan  tidak praktis untuk disimpan, memungkinkan investasi  dicuri atau hilang.
  • Saran investasi untuk investor muda
  • Setelah Anda menentukan pilihan investasi, berikut adalah 5 tips investasi yang dapat Anda ikuti untuk mencapai kesuksesan finansial:
  • Sejajarkan tujuan dengan investasi

Cari tahu apa tujuan investasi Anda, apakah itu untuk biaya liburan keluarga, untuk biaya pendidikan anak, penambahan aset (kendaraan atau rumah) atau pendanaan dana pensiun.  Setelah Anda mengetahui tujuan investasi Anda, identifikasi investasi yang selaras dengan tujuan tersebut. Misalnya, tujuan keuangan seseorang harus dicapai dalam  waktu yang cukup singkat (1-2 tahun), maka  harus memilih investasi dengan likuiditas tinggi agar uangnya dapat ditarik dengan mudah. Salah satu investasi yang sangat likuid adalah berinvestasi di deposito atau emas. 

Contoh lain adalah jika Anda ingin menabung untuk masa pensiun. Jika Anda berinvestasi di usia 25 tahun,  waktu tersebut tentunya merupakan investasi jangka panjang.  Untuk  investasi ini, Anda bisa memilih opsi investasi berupa real estate atau reksa dana. Dengan cara ini, Anda  memaksimalkan alokasi uang dan aset Anda untuk investasi.

Baca Juga : Faktor Yang Menyebabkan Harga Emas Melemah

4. Beradaptasi dengan keterampilan

Sebelum berinvestasi, Anda harus memperhatikan situasi keuangan Anda. Pertama, hitung rasio pendapatan, pengeluaran, utang, dan aset Anda. Sekalipun Anda memiliki uang untuk diinvestasikan,  Anda harus tahu jika berinvestasi adalah cara yang paling tepat untuk mengelola dana tersebut.  Jika situasi keuangan Anda tidak sehat, berinvestasi hanya akan memperburuk keuangan Anda.  Sebelum berinvestasi, Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki posisi dana darurat. Dana pasca darurat ini digunakan untuk hal-hal tak terduga seperti kecelakaan atau biaya  rumah sakit. Biasanya dana darurat yang disisihkan untuk karyawan adalah 3-6 kali dari total pengeluaran bulanan, sedangkan pemberi kerja harus menyisihkan 12-15 kali dari total pengeluaran.

5. Investasikan sesuai dengan profil risiko Anda

Investasi yang berbeda tentu datang dengan risiko yang berbeda pula.  Ada investasi berisiko rendah seperti deposito, emas, obligasi dan ada  investasi berisiko tinggi seperti reksa dana dan saham. Namun, investasi berisiko tinggi juga menawarkan pengembalian yang lebih tinggi.

Yang paling penting adalah menyesuaikan pilihan investasi Anda dengan profil risiko Anda.  Semakin mudah melunasi investasi, semakin rendah risiko investasi. Jangan terlena dengan iming-iming untung besar dan kehilangan fokus tujuan investasi Anda.  Selain itu, risiko juga bisa meningkat jika Anda memilih investasi yang tidak dikontrol oleh pemerintah.  Misalnya, jika Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam logam mulia,  Anda harus memilih logam mulia bersertifikasi PRA. Jika Anda memutuskan untuk membeli reksa dana, pilih bank atau lembaga investasi yang terdaftar.

6. Anda memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi

Segala sesuatu dalam hidup Anda  memiliki risikonya sendiri, seperti halnya berinvestasi. Miliki portofolio yang  terdiversifikasi seperti saham, obligasi, real estat, emas, dan sebagainya.  Anda tidak akan kehilangan semua uang Anda  jika  satu area pasar ambruk.

7. Jumlah dana investasi sesuai dengan peluang investasi

Persentase investasi yang paling tepat  adalah 10-20% dari total penghasilan Anda. Jika sudah mengetahui nominal dana yang akan diinvestasikan, pilihlah metode investasi yang sesuai dengan jumlah uang. Jangan berinvestasi di luar kemampuan Anda karena itu justru melemahkan keuangan Anda. 

8. Susun strategi investasi Anda

 

Dengan pengetahuan yang cukup dan banyak pengalaman, Anda akan dapat mengembangkan strategi investasi yang lebih baik dari waktu ke waktu.  Mulailah berinvestasi sedini mungkin untuk memberikan waktu  investasi Anda berkembang. Jangan pernah berhenti belajar karena semakin banyak yang Anda ketahui, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan pengembalian investasi terbaik.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment